14

3.9K 384 48
                                    

"Sana?!"

Tzuyu berlari menghampiri Sana yang duduk di bawah pohon itu. Dia jongkok di depan Sana lalu memegang bahu Sana.

Sana yang merasakan ada yang menyentuh bahunya langsung tersentak kaget dan mendongakkan kepalanya.

"Sana.." Ucap Tzuyu pelan menatap wajah Sana yang berlinang air mata dan terlihat ketakutan.

"Tzuyu?" Sana langsung memeluk Tzuyu dan terisak. Tzuyu sempat mematung sebelum akhirnya membalas pelukan Sana dan mengusap punggung Sana.

"Kenapa lo sendirian di sini?" Tanya Tzuyu dengan lembut.

"Hh.. Tadi.. Hh gue sama Elkie hhh..."

Tzuyu menyadari ada sesuatu yang salah dengan pernafasan Sana. Dia melepaskan pelukannya lalu melihat Sana yang terlihat sulit bernafas. Nafasnya mulai tak beraturan..

"Sana, asma lo kambuh? Lo bawa inhaler?" Tanya Tzuyu yang mencoba untuk tidak panik.

"Hh tadi ada hh di saku tapi hh kayanya jatuh." Ucap Sana.

Tzuyu memperhatikan sekitarnya lalu membuka jaket yang di pakainya dan memakaikan pada Sana. Asma Sana pasti kambuh karna kedinginan juga menangis karna ketakutan. Sana mendongakan kepalanya ke atas dan memejamkan matanya saat merasakan semakin sesak.

"Jangan di dongakin gitu kepalanya. Duduk yang tegak terus dagunya angkat, udah itu tarik nafas pelan-pelan dan lo keluarin juga pelan-pelan." Ucap Tzuyu.

Saba yang mendengar itu langsung mengikuti perintah Tzuyu.

"Coba atur nafas lo pelan-pelan. Gue cari inhaler lo, Tunggu di sini." Ucap Tzuyu yang langsung berdiri dan mencari inhaler milik Sana di sekitar tempat Sana duduk.

Tak jauh dari sana Tzuyu melihat sebuah benda yang tergeletak di atas dedauanan. Dia pun langsung mengambil benda yang ternyata inhaler itu. Dia langsung berlari kembali menuju Sana.

"Ini kan inhaler lo?" Tanya Tzuyu yang diangguki lemas oleh Sana. Muka Sana semakin pucat dan juga nafas yang semakin tak beraturan.

"Ikutin kata-kata gue ya San.." Tzuyu menyodorkan inhaler ke mulut Sana.

"Tarik nafas pelan-pelan dan tahan sebentar.." Sana menarik nafasnha perlahan dan Tzuyu menekan tombol inhalernya

"Sekarang keluarin perlahan." Lanjut Tzuyu sambil melepaskan inhaler dari mulut Sana. Sana pun menghembuskan nafasnya perlahan. Tzuyu melakukannya kembali dari awal saat melihat Sana yang masih terlihat sesak.

"Gimana? Udah enakan?" Tanya Tzuyu saat melihat Sana mulai terlihat rileks dan nafasnya mulai kembali normal.

"Lo ada yang ngerasa sakit lagi?" Tanya Tzuyu membuat Sana menatap kaki kanannya mengingat ia tadi terjatuh. Dia menggerakan sedikit dan ia langsung meringis nyeri.

Tzuyu yang melihat itu langsung menatap kaki kanan Sana. Dia langsung mengecek pergelangan kaki Sana yang memang terlihat sedikit membengkak. Dia menggerakan kaki Sana sedikit.

"Aw! Sakit Tzu!" Ringis Sana tanpa sadar mencengkram bahu Tzuyu.

"Kaki lo terkilir." Ucap Tzuyu setelah mengecek pergelangan kaki Sana.

"Terkilir?" Tzuyu menganggukan kepalanya dan membuat Sana menghela nafas panjang lalu menatap kakinya.

"Lo kenapa bisa sendirian di sini? Kemana kelompok lo? Elkie, Chaeyoung, sama Suzy kemana?" Tanya Tzuyu. Sana menggelengkan kepalanya lalu menatap Tzuyu.

"Gue ga tau. Tadi gue sama Elkie kepisah berdua dari Chaeyoung dan Suzy. Terus tiba-tiba aja gue ga sengaja ke sandung sesuatu yang bikin kaki gue gini. Dan gue kayanya kedinginan makanya asma gue kambuh, dari situ gue sadar inhaler gue hilang. Elkie bilang dia bakal nyari inhaler gue sama minta bantuan yang lain. Tapi dia ga balik-balik dari dua jam yang lalu, gue makin takut dan akhirnya nangis." Jelas Sana yang terlihat malu karna menangis di depan Tzuyu.

Be Your SelfWhere stories live. Discover now