3

3.5K 388 3
                                    

DRINGGGGG!

Bel pulang berbunyi di seluruh penjuru sekolah yang membuat semua murid bersorak senang karna akhirnya sekolah selesai.

Sana membereskan barang-barangnya ke dalam tasnya setelah mendengar bel berbunyi. Dia hari ini akan mengerjakan tugasnya bersama Jihyo yang satu kelompok dengannya.  Sebelum Jihyo izin untuk ke ruang osis tadi, dia memberitahu Sana untuk menyusulnya setelah bel pulang berbunyi.

"Kalian pulang duluan aja. Gue mau kerkom sejarah dulu sama Jihyo" Ucap Sana pada Momo dan Mina yang memperhatikan dia sedari tadi.

"Bener nih? Lo ga mau di tungguin aja? Sekalian gue kerkom di sini juga sama Mina." Ucap Momo.

"Beneran. Lo berdua pulang aja, kerkom di rumah Mina, nanti abis selesai gue nyusul ke sana deh." Ucap Sana.

"Lo beneran ga apa-apa nih sendiri?" Tanya Mina tidak yakin meninggalkan Sana sendiri.

"Yailah gue udah gede, bisa sendiri kok. Nanti gue pulang naik grab aja." Jawab Sana meyakinkan keduanya.

"Gue ngeri lo malah di culik sama mas-mas grabnya"

"Ciee Mina khawatir sampe segitunya sama gue"' Goda Sana menaik turunkan kedua alisnya.

"Dih apaan dah pede amat. Gue takut aja nanti gue malah di salahin sama bonyok lo kalau lo ilang di sini. Mereka udah nitip lo ke gue" Ucap Mina dengan malasnya yang membuat Sana cemberut.

"HAHAHA jelek lu cemberut gitu. Udah ah yuk balik Min. Dia kemarin aja bisa sendiri naik grab ke sekolah waktu kita tinggalin" ucap Momo sambil menggendong tasnya.

"lya gue bisa sendiri. Udah sana pergi hus hus." Usir Sana sambil mendorong kedua temannya itu.

"Ye ga usah dorong-dorong ah. Ya udah lo hati-hati ya, kita duluan." Ucap Mina sambil melambaikan tangannya.

Setelah kedua temannya keluar, Sana pun mengambil buku di mejanya dan berjalan keluar menuju ruangan osis tempat janjiannya bersama Jihyo untuk kerja kelompok.

Sana memperhatikan sekolah yang masih terlihat sedikit sepi karna sudah jam pulang sekolah. Tapi masih ada juga beberapa murid yang masih berada di sekolah untuk ekskul.

Beberapa langkah lagi menuju pintu ruang osis, Sana di kagetkan dengan keluarnya seseorang dari ruang osis. Sana memperhatikan murid yang sepertinya familiar itu.

"Ah" gumamnya saat ia teringat bahwa itu adalah seseorang yang membuatnya kesal beberapa hari yang lalu.

Sana tiba-tiba saja mengalihkan
pandangannya dengan cepat saat mata mereka beradu pandang. Dalam hati ia berharap kalau Tzuyu langsung akan pergi dan dia bisa masuk ke dalam ruangan osis.
Namun harapan itu tidak terkabul karna Tzuyu masih diam di depan pintu sambil menatap ke arahnya.

Sana menghela nafas lalu menatap balik Tzuyu.

"Ngapain lo natep gue terus? Tanya Sana dengan judes.

Tzuyu menaikan sebelah alisnya lalu
memiringkan kepalanya sedikit.

"Bukannya lo tadi yang natep gue terus?" Tanya Tzuyu dengan suara dinginnya. Sana langsung gelagaban karna merasa tertangkap basah sudah menatap Tzuyu.

"Ap-apaan sih. Gue tadi itu ga sengaja tau! Ga usah ke pedean deh!" Ucap Sana dengan cepat.

"Lo bisa minggir ga dari situ? Gue mau masuk ruangan osis!" Lanjut Sana yang sudah tidak tahan dengan tatapan dingin Tzuyu.

"Lo ngusir gue?"

"lya! Kenapa?!l" Ucap Sana dengan lantang yang membuat Tzuyu sedikit terkejut. Karna selama ini tidak ada yang berani berbicara seperti itu padanya.

Be Your SelfWhere stories live. Discover now