Wattpad Original
Ada 1 bab gratis lagi

Bab 5

189K 9.2K 525
                                    

Bagi Nara, Alana adalah malaikat pelindung. Dia memang menikah dengan Aaron tapi lebih banyak perempuan itu yang menemani saat ia hamil. Dari mulai mengajak jalan-jalan, makan bersama, bahkan ke dokter. Aaron sendiri, lebih disibukkan dengan urusan pekerjaan dan juga mondar-mandir Jakarta-Puncak. Saat mereka bersama pun, ia lebih banyak berdiam diri. Karena, meski menjadi istri laki-laki itu hampir setahun tetap saja ia merasa sungkan.

Mereka bersikap akrab dan saling menyayangi satu sama lain. Nara bisa duduk berjam-jam hanya untuk mendengarkan Alana bicara.

"Sebenarnya, saat Aaron akan menikah denganku, dia sudah dijodohkan dengan perempuan lain. Namanya, Zemira. Seorang perempuan cantik yang juga pengusaha tangguh. Jika bukan karena cintanya padaku, bisa jadi Aaron akan menikahinya."

"Lalu, apakah perempuan itu sudah menikah?" tanya Nara ingin tahu.

Alana menggeleng. "Setahuku belum tapi kudengar sudah bertunangan. Oh ya, satu perempuan lagi yang menginginkan Aaron adalah sepupuku."

"Hah," ucap Nara terkaget. "Bisa-bisanya jatuh cinta dengan kekasih saudara sendiri."

Alana mengibaskan tangan. "Rosali tidak peduli itu. Dia bahkan terang-terangan mengatakan akan bersaing denganku untuk mendapatkan Aaron."

Nara menggeleng tak percaya. Ternyata di dunia ini ada banyak perempuan yang berani memperebutkan cinta. Apalah dia dibandingkan mereka. Untuk jatuh cinta saja, ia ingat hanya sekali sewaktu SMA dan langsung putus karena orang tua sang pacar menganggap keluarganya berantakan. Semua karena sang ayah menikah lagi dengan perempuan yang jauh lebih muda.

Mendadak, sesuatu terlintas di otaknya. "Kak, kenapa nggak memilih salah satu dari perempuan itu untuk dijadikan ibu pengganti? Tentu mereka nggak akan menolak."

Alana tersenyum simpul. "Memang, tapi mereka tidak akan mau berbagi. Menurutmu, mereka akan mau mengurus perempuan pesakitan macam aku?"

Nara menggelengkan kepala, sama sekali tidak punya bayangan tentang dua perempuan yang disebutkan oleh Alana. Setidaknya dia menyadari satu hal, memang tidak semua perempuan suka berbagi. Dirinya mungkin termasuk salah satunya, jika bukan demi Alana. Belum tentu ia mau menjadi ibu pengganti untuk perempuan lain.

Alana-lah yang menyelamatkannya dari kehancuran, saat ia terlunta-lunta tanpa pekerjaan. Perempuan itu pula yang membayar semua hutang dan memberikan biaya pengobatan untuk ibunya. Jika ada perempuan yang harus ia hormati selain Rusmi, sang ibu, itu adalah Alana.

"Apa kamu nggak ngidam sesuatu yang lain?"

"Apa, Kak?"

"Entahlah, bermesraan dengan suamimu mungkin."

Perkataan dan godaan Alan membuat wajahnya bersemu. Meski hamil besar tapi berat badannya tidak naik secara signifikan. Itulah kenapa, Alana mengatakan kalau dia adalah ibu hamil yang seksi.

Aaron bahkan tidak pernah menyentuhnya selama masa kehamilan. Meski demikian, Aaron tetap memperlakukannya dengan sopan dan perhatian. Sering kali Nara berdoa agar ia tidak jatuh dalam pesona sang tuan. Sampai akhirnya menyakiti Alana. Ia selalu menjaga hati agar lebih tahu diri. Kadang kala tanpa disadari, matanya mengawasi gerak sikap sang tuan. Mendamba pelukan dan kecupan, tapi semua hasrat ia enyahkan. Karena dia sadar hanya ibu pengganti, bukan istri yang sesungguhnya.

Untuk sementara, Nara merahasiakan kehamilannya dari sang ibu. Dia mengatakan pada Rusmi, tidak bisa datang menjenguk karena sibuk merawat Alana dan akan pulang beberapa bulan lagi. Sang ibu sama sekali tidak curiga. Perempuan tua itu mengatakan dengan gembira, kondisinya baik-baik saja karena ada orang yang menemani. Mendengar hal itu, Ia menyimpan rapat-rapat keinginannya untuk pulang. Tidak ingin menambah beban bagi keluarga Bramasta.

ISTRI RAHASIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang