Sebenarnya aku bisa saja melakukannya sendiri, toh aku masih menyimpan kontak Jeonghan. Namun karena tidak ada komunikasi lagi di antara kami—sudah nyaris tiga bulan lamanya, aku mengurungkan niatku. Riwayat chat-ku dengannya pun tenggelam karena munculnya chat-chat baru, membuatku harus menggulir layar hingga tiba di deretan bawah daftar chatroom.

Iseng, aku pun mencari kontak bernama YJH1004 itu di tab Friends. Sedikit informasi, kadang jika aku tidak tahu harus melakukan apa, aku akan membaca riwayat chat di sana sebagai upaya menghibur diri—bahwa dulu aku pernah beruntung diberi kesempatan untuk dekat dengan bias kesayanganku.

Mataku melebar ketika tak sengaja menemukan titik hijau di samping foto profilnya, yang artinya Jeonghan sedang aktif saat ini.

Jantungku berdebar cepat tanpa sebab. Tiba-tiba saja aku merasa panik. Dorongan itu pun muncul begitu saja. Aku ragu, apakah aku harus mengucapkan selamat ulang tahun untuknya selagi ia aktif? Apakah tak masalah jika aku mengirimkan chat untuknya?

Setelah menghabiskan waktu beberapa detik untuk berpikir, akhirnya jempolku mengklik kontak itu. Aku hanya akan mengucapkan selamat ulang tahun untuknya. Benar, itu tak akan jadi masalah.

Meski sudah meyakinkan diri sendiri, nyatanya jariku masih mengambang di atas layar. Keraguan masih mendominasi diriku. Tiga bulan bukan waktu yang sebentar. Aku merasa ada tembok pembatas di antara diriku dan Jeonghan karena kami sudah lama tidak berkomunikasi. Pasti ada kemungkinan kami akan menjadi canggung satu sama lain.

Aku menghela napas sembari memejamkan mata. It's okay, Jeon Siyeon. Kau hanya mengirimkan pesan teks padanya, bukan mengobrol secara langsung apalagi bertatap muka. Kenapa harus merasa canggung?

Aku mengangguk yakin satu kali. Dengan yakin jariku pun mulai bergerak di atas keypad—mengetikan kata demi kata secara cepat sambil berharap Jeonghan masih aktif ketika pesanku terkirim.

JeonSiyeon : Oppa, annyeong... Aku tidak tau kau masih menyimpan nomorku atau sebaliknya. Maaf jika chatku ini menganggu. Aku hanya ingin mengucapkan selamat ulang tahun untukmu. Kuharap kau sehat dan bahagia selalu, terus berjalan di jalan berbunga bersama Seventeen, juga tetap menjadi Yoon Jeonghan yang selalu membanggakan Carat! Dan yang terpenting, semoga apa yang selama ini kau harapkan bisa terwujud. Aku akan terus mendoakan kesuksesanmu
- Dari: Siyeon, salah satu penggemar berat yang akan selalu berada di barisan terdepan untuk mendukungmu

Aku menjatuhkan diriku begitu saja usai menekan tombol send. Perasaanku jadi lega. Tubuhku terlentang di atas kasur dengan pandangan terarah pada langit-langit. Aku tak mengharapkan chat-ku dibalas, tapi kuharap Jeonghan setidaknya membaca isi chat-ku.

LINE!

Aku terlonjak dan refleks bangun dengan posisi duduk bersila ketika bunyi notifikasi itu terdengar.

Jeonghan membalas chatku!

Aku membungkam mulutku. Demi Tuhan, rasanya seperti memenangkan kupon undian fansignmeski sebenarnya aku tidak tahu bagaimana rasanya karena tidak pernah mengalami. Euforia mendominasi diriku dalam sekejap, sama seperti dulu ketika aku pertama kali mendapatkan chat darinya.

Aku tak menduga Jeonghan akan membaca dan membalas chat-ku dalam kurun waktu kurang dari satu menit. Entah ini karena takdir mendukung agar komunikasi di antara kami terjalin lagi atau hanya kebetulan karena ia memang sedang aktif, yang pasti saat ini aku tidak bisa menahan diri untuk tidak tersenyum. Pasalnya, balasan pertama yang kudapati adalah sticker menggemaskan berupa gambar kartun yang tengah melambaikan tangan. Setelah itu barulah muncul chat dalam bentuk teks.

WHY YOU? || KIM MINGYUWhere stories live. Discover now