00

10.2K 616 128
                                    

"Lain kali kalau kau mau ke sini, bilang dulu biar aku bisa menyediakan banyak cemilan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Lain kali kalau kau mau ke sini, bilang dulu biar aku bisa menyediakan banyak cemilan."

Lelaki berpakaian rumahan—kaos putih bertuliskan You Only Life One yang tercetak huruf kapital tebal dan celana pendek merah selutut berkata pada lelaki bertopi hitam yang mengenakan jeans dan jaket kulit berwarna senada di sampingnya. Mereka berdua keluar rumah sambil saling berangkulan akrab.

Lelaki bertopi terkekeh, "Baiklah. Pastikan kau menyediakan soju dan chicken juga!" ucapnya semangat.

"Tidak untuk soju. Aku tidak mau kau berkendara dalam keadaan mabuk dan membuat masalah. Fansmu pasti tidak menyukainya."

"Ah, aku baru ingat kau 'kan juga fansku. Terima kasih sudah peduli padaku, Ki Joon!" Lelaki bertopi tersenyum lebar, semakin mengeratkan rangkulannya pada lelaki yang dipanggilnya Ki Joon itu.

Ki Joon menepuk-nepuk bahu lelaki bertopi, "Sudah kubilang aku ini sahabatmu. Kau tahu, tingkatan sahabat itu jauh lebih tinggi daripada seorang fans."

"Arasseo, arasseo. Kau memang sahabat terbaikku!" (Baiklah)

"Emm.... Apa kau masih ingat dengan noona yang kau sukai waktu sekolah menengah dulu?"

Ki Joon mengalihkan pembicaraan dan berhasil membuat lelaki bertopi mengernyitkan dahinya, "Wae? Tentu saja aku ingat," jawabnya tanpa menoleh ke arah Ki Joon. (Kenapa?)

"Ternyata dia juga pindah ke Seoul dan kudengar dia bekerja sebagai dokter magang di SNU Hospital. Kalian terakhir bertemu saat upacara kelulusan, kan? Itu sudah lama sekali." Ki Joon menjelaskan sambil menerawang ingatannya saat ia dan lelaki bertopi masih duduk di bangku kelas satu sekolah menengah pertama, sedangkan noona yang sedang mereka bicarakan sudah duduk di bangku kelas tiga. (Seoul National University)

"Lalu?" Lelaki bertopi bertanya dengan enggan. Sebenarnya topik ini sensitif baginya, tapi di sisi lain Ki Joon berhasil membuatnya penasaran.

"Tidakkah kau ingin menemuinya? Bagaimanapun dia noona yang sudah membuat hari-harimu di sekolah lebih berwarna, dan juga sesuatu yang salah di antara kalian harus diperbaiki."

Lelaki bertopi tidak menanggapi. Ia nampaknya tidak suka jika Ki Joon mengungkit-ungkit masalah ini.

"Mianhae, aku hanya memberitahumu saja. Tidak usah dipikirkan jika itu membebanimu," ucap Ki Joon kemudian, sadar bahwa sedari tadi lawan bicaranya hanya diam. (Maaf)

Lelaki bertopi melepas rangkulannya setelah mereka tiba di dekat mobilnya yang terparkir di pinggir jalan di depan rumah Ki Joon. "Aku pergi dulu," pamitnya sambil memberi pelukan hangat pada Ki Joon.

"Berhati-hatilah, Kim Mingyu! Kau harus memberikan yang terbaik dalam comeback kali ini!" Ki Joon membalas pelukan Mingyu—sahabatnya sejak di bangku sekolah menengah pertama. Mingyu sudah menjadi seorang idol terkenal sekarang, membuat mereka sangat jarang bertemu. Jika bertemu itu pun hanya sebentar karena terhalang oleh kesibukan masing-masing—lebih tepatnya karena kesibukan dan jadwal padat sahabat idolnya.

WHY YOU? || KIM MINGYUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang