24| Rasi Ophiucus

2.9K 562 85
                                    

Aku tahu kalian bosan menunggu, 'kan? Sama, aku juga bosan dengan mood nulis yang uring-uringan.

Untuk kalian yang selalu support cerita dengan vote dan komen terima kasih banyak, kalian penyemangatku! 💜

|||

"Ini sudah setengah lima sore. Kau mau menunggu sampai malam? Di musim dingin seperti ini?"

Wanita itu masih berpikir ribuan kali ketika pria Jeon itu menawarinya tumpangan untuk pulang sebab Taehyung yang tak kunjung menjemput. Sebenarnya bisa saja Aeri membawa mobil sendiri, tetapi Taehyung yang meminta untuk ia antar dan jemput di tiap harinya sebab ini memasuki musim dingin; dengan alasan jalanan akan terlalu licin. Tetapi hari ini, wanita itu bahkan sudah menunggu dua setengah jam tanpa kabar apa pun dari Taehyung.

Ia juga yakin bahwa tujuan Jungkook baik, hanya saja ia khawatir akan Taehyung yang mungkin saja kemari setelah ia mendapat tumpangan lain. Oleh karena itu ia mencoba menelepon Taehyung sekali lagi, bila tak mendapat jawab maka ia akan menerima tawaran tumpangan dari Jungkook. Bagaimanapun, tetap saja Aeri berharap bahwa Taehyung akan mengangkat dan memberitahu akan keterlambatannya menjemput sebab jalanan macet. Tetapi itu memang konyol, sebab pada akhirnya panggilannya tak mendapat jawab.

"Apa tidak merepotkan? Sepertinya rumah kita berbeda arah," jelas Aeri dengan sedikit ragu.

"Tidak. Dengan senang hati, Ri. Masuklah, ini sangat dingin." Jungkook membuka pintu mobilnya dan membiarkan Aeri masuk, kemudian ia berjalan ke sisi lain untuk menduduki kursi kemudi.

Deru mesin mobil terdengar, bertepatan dengan turunnya salju yang sedikit demi sedikit menghalangi pandang, "Apa tidak apa-apa untuk tidak berbicara formal dengannu?" tanya Aeri tiba-tiba.

Jungkook hanya terkekeh, pasalnya ia bukan pria tua yang kaku yang gila penghormatan. "Aku yang mengizinkan lebih dulu, jadi itu tidak masalah jika diluar jam pengampuhanku. Usiaku baru awal tiga puluhan."

"Tapi kau sudah menjadi guru besar?"

"Apa wajahku tidak menunjukkan tanda-tanda pria cerdas?" Jungkook bergurau sembari mengeluarkan kekehan pada Aeri, membuat wanita itu sedikit geli mendengarnya dan ikut terkekeh.

Mereka melewati ramainya kota dengan berbagai obrolan klasik tak membosankan, tentang bagaimana Jungkook tak kunjung menerima proposal tugas Aeri sampai hal-hal kecil yang membuat pria itu dengan senang hati mengantarkan dirinya ke rumah tanpa basa-basi.

Sampai di sebuah persimpangan jalan ia mendapati pengendara motor besar tengah memepet mobilnya, membuat Jungkook reflek menginjak rem secara mendadak dan membuat tubuh mereka berdua limbung kedepan secara cepat. Tetapi sekilas, sang pengendara motor menengok dan memperlihatkan mata tajamnya pada pertemuan irisnya pada Aeri, wajahnya memang tertutup helm tetapi, wanita itu tahu siapa dia.

"Taehyung?" ucapnya lirih.

Sedangkan Jungkook langsung melapas sabuk pengamannya untuk mengecek keadaan Aeri sebab walaupun tak keras, ia melihat ada belas kemerahan pada jidat milik wanita itu sebab membentur bagian depan mobil.

"Kau tak apa, Ri?"

"O-okay, kok," ucapnya sembari memegang dahi sebelah kirinya, yang kemudian diturunkan tangannya oleh Jungkook untuk melihat seberapa wanita itu terluka.

ElaborateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang