12 | Find Happiness

3.7K 685 146
                                    

Kalau ada typo jangan sungkan kasih tahu yaa😌😌


|||

Taehyung telah berada di Busan selama tiga hari saat ini, meninggalkan Aeri yang kini tengah jemu karena bingung setengah hidup memikirkan harus berbuat apa sendirian. Hera pun akan sibuk bekerja ketika masih pagi begini, lantas apa yang harus ia lakukan? Membersihkan setiap inci rumah agar terhindar dari debu? Atau membungkus pernak-pernik milik Taehyung agar tak berdebu juga? Aeri tidak memiliki siapapun, teman, sahabat, kakak. Ia hanya memiliki dirinya sendiri dan Hera, sebelum Taehyung datang lalu mengisi setitik rasa kosong. Membuatnya tak terlalu memikirkan sosok ibu yang terlalu gila akan bekerja tanpa mempedulikannya. Sepertinya keputusannya benar, Taehyung pria baik sejauh ini.

Hanya saja Aeri masih tidak tahu bagaimana sosok Taehyung begitu kehilangan atensinya pada mata sang ibu. Menganggap Taehyung orang lain padahal dengan jelas, Aeri melihat kewarasan penuh pada mata ibunya. Jika dipikir, Tehyung bahkan terlalu kelam untuk malam seperti Aeri.

Aeri masih ingat tentang sebuah fakta ketika awal ia datang dan tinggal bersama Taehyung di sini, tepat di sepertiga malam-wanita itu mendengar suara isak tangis kelewat lirih, hingga suaranya terdengar begitu samar. Cukup membuat Aeri bergidik ngeri ketika itu, meyakinkan diri bahwa hantu dan sejenisnya itu tidak pernah ada. Sampai ia menemukan Taehyung yang tengah tertidur memunggunginya tersedu dengan mata yang tetap terpejam. Memangnya memimpikan apa sih sampai menangis begitu?

Aeri juga kerap kali menemukan memar di bagian punggung Taehyung, ia tidak tau apa sebabnya---pria itu tidak pernah bercerita apa pun. Ia juga kerap kali melihat satu butir obat yang sepertinya tak sengaja dijatuhkan. Itu bukan obat milik Aeri, jadi sudah pasti milik pria Kim itu---ia pikir, itu mungkin hanya sebuah obat tidur.

Awalnya Aeri hanya membiarkan rintihan Taehyung terjadi hampir setiap malam, karena ia pikir itu bukan hal yang terlalu buruk, mengabaikan Taehyung yang terisak tanpa bersalah.

Namun suatu saat Aeri mengalaminya, mimpi buruk yang mampu membuatnya merasa benar-benar sesak napas, tangis lirih, dan rasa sakit. Lalu wanita itu mulai berpikir bahwa Taehyung bukan sekedar mimpi buruk ketika ia menangis di sepertiga malam. Pria itu tengah bergelut dengan neraka dalam dirinya sendiri, memadamkan kobaran api yang meluluh lantahkan dunianya hanya dengan secangkir air. Manusia itu terlalu lemah untuk menghadapi semuanya sendiri.

Dengan itu, di sepertiga malam berikutnya dan berikutnya lagi, Aeri berusaha membantu memadamkan kobaran api neraka dalam diri Taehyung. Membangunkan pria itu dari mimpi yang kemudian memberinya segelas air putih.

Napas Taehyung selalu tersengal ketika terbangun, menatap sekeliling dengan skeptis, lalu bernapas lega ketika melihat Aeri di hadapannya. Mereka tidak bicara setelah itu, tidak ada pertanyaan dari Aeri tentang apa mimpi buruknya, dan tidak ada pula cerita dari Taehyung apa yang ia mimpikan dan mengapa. Tidak ada satupun dari mereka yang berbagi terlalu dalam seperti tentang ketakutan atau harapan-mungkin mereka hanya masih merasa terlalu asing.

Aeri memiliki hubungan baik dengan Taehyung sedalam ini, ia berpikir bahwa seharusnya tak satupun hal harus ia sembunyikan dari pria itu. Bahkan ketika Aeri bercerita di telepon malam hari tentang bagaimana ia merasa kesal terhadap Hera yang akhir-akhir ini lebih sering bersama Yoonhe, Taehyung berusaha menenangkan. Lalu bertanya pelan-pelan, Siapa itu Yoonhe?

Kemudian Aeri bercerita panjang lebar mengenai bagaimana dan siapa Yoonhe, bagaimana cemburunya ia dengan wanita itu, bagaimana ia dengan jujurnya berkata kalau keadaannya sedang secemburu saat itu-rasanya Aeri ingin jatuh cinta dengan Taehyung saja, setidaknya Taehyung jalas tidak akan berhubungan dengan wanita manapun, apalagi dalam urusan seks.

ElaborateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang