Chap 22

3.4K 195 33
                                    

Typo Berserakan
😂





TIGA BULAN KEMUDIAN

Dua bulan sudah sejak kejadian kecelakaan yang dialami Tae dan hingga hari ini Tee belum mendapatkan kabar apapun dari kepolisian tentang Tae

Namun Tee tidak patah semangat untuk menanti kembalinya suaminya itu meskipun kadang Tee harus menangis tengah malam

Tee telah memberi kabar kecelakaan tersebut kepada keluarganya dan keluarga Tae yang tentu saja di sambut histeris oleh keluarganya Tae terutama Ibunya yang langsung jatuh sakit hingga harus dirawat di rumah sakit.

Dikamarnya Tae Ibunya memeluk foto putra sulungnya itu dan sama seperti Tee, ia percaya jika Tae akan kembali dan masih hidup

Tee yang berdiri diambang pintu kamar suaminya segera mengusap air matanya dan masuk kedalam dengan membawa makanan untuk Ibu mertuanya itu

"Ma..Ma harus makan dan minum obat.." Tee meletakan makanan tersebut diatas meja nakas

Ibunya Tae tidak bergeming dengan kehadiran Tee disitu dan itu sudah biasa Tee rasakan

"aku ingin kamu jujur denganku.." kata Ibunya Tae menatap kearah Tee

"soal apa Ma..? Tee mengerutkan keningnya

"siapa Ayah anak yang ada dalam kandunganmu..? tanyanya mengusap air matanya

Tee segera berdiri tidak percaya mendapatkan pertanyaan tersebut

"apa maksud Ma..?! Tee bertanya balik dengan nada kesal

"anak ini tentu saja anak P'Tae..cucu Kreepolrerk..! tegas Tee menatap marah kearah Ibu mertuanya yang bagaimana bisa menanyakan hal seperti itu

Ibu Tae meletakan foto berbingkai tersebut dan juga berdiri menatap dingin

"bagaimana aku bisa percaya kalo anak ini adalah anaknya Tae sedangkan kamu berhubungan dekat dengan pria yang bernama Nine bahkan perhatian yang dia berikan melebihi apa yang Tae berikan..!

Ibunya Tae menunjuk kearah perut Tee yang sudah membuncit yang berjenis kelamin bayi kembar laki-laki dan perempuan

"buiankah sudah Tee katakan pada Ma kalo kami hanya teman..P'Nine baik karena..

"karena dia mengharapkan lebih dari kamu..! teriak Ibunya Tae membuat Tee terperanjat dan mengernyit

Tee segera memegangi perutnya yang terasa nyeri dan wajah Tee pun berubah pucat

Melihat seperti itu Ibunya Tae segera membantu Tee untuk baring dan memberi Tee minum

"sudah lebih baik..?

"mm.." angguk Tee setelah beberapa menit mengatur nafasnya

Keduanya diam sejenak sebelum Tee menyentuh tangan Ibu mertuanya itu

"Ma..percayalah pada Tee bahwa anak ini adalah anaknya P'Tae..Tee rela di benci oleh Ma tapi Tee mohon jangan pada anak ini Ma.." mohon Tee menitikan air matanya

I'm just his wife (be Mine) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang