Chap 2

4.5K 296 30
                                    

Typo berserakan
😂



Setelah jam pelajaran usai Tee segera pulang untuk istirahat

Tee ke dapur untuk membuat sesuatu didapur namun ia tidak menemukan apapun kecuali mie instant.

Setelah mengganti pakaiannya Tee keluar untuk membeli bahan makanan di supermarket terdekat

Tanpa ragu Tee membeli kebutuhan kulkas dan dapur lainnya

Tee menghentikan langkahnya ketika melihat seseorang yang sangat familiar, meskipun hanya punggung orang tersebut yang terlihat

Mata Tee berkaca-kaca ketika dengan jelas siapa orang yang ia lihat

"P'Tae..? dalam hati Tee bertanya-tanya tidak percaya apa yang ia lihat

Mata Tee mengikuti kemana Tae pergi dengan menggandeng mesra seorang wanita cantik berambut panjang

Tee segera membuang pandangannya ketika melihat Tae mengecup pipi wanita tersebut, meskipun dari kejauhan mereka terlihat sangat bahagia

Tee mendongak keatas menahan air matanya

"Tee..?

Suara seorang pria dari belakang mengerutkan Tee

Tee segera memutar tubuhnya dan melihat siapa pemilik suara tersebut

"P'Nine.." Tee tersenyum menyebut nama pria yang kini ada didepannya

Pria tampan berpawakan lebih tinggi dari Tee itu tersenyum melihat Tee

"kamu belanja sendirian..?

"uhm.." angguk Tee

"aku dengar dekat sini ada restaurant baru gimana kalo kita makan disana..? ajak Nine matanya penuh harap

Tee diam sejenak sebelum ia mengangguk, Nine tersenyum dan membantu Tee ke kasir.

Tidak jauh dari supermarket tersebut sebuah restaurant baru dibuka beberapa minggu ini dan kini Tee duduk di salah satu meja yang terletak di pojok bersama Nine sembari menunggu pesanan mereka

Tee tersenyum girang melihat pesanan makanannya disajikan

Nine mengamati Tee dengan senyum dan mata yang sulit di artikan

"P'Nine.."

Panggil Tee membuat Nine tersenyum canggung

"apa yang Phi pikirkan..? tanya Tee sembari memasukan makanan ke mulutnya

"kamu.." jawab Nine menatap Tee

Tee berhenti mengunyah mendengar jawaban tersebut

"haha..bercanda Tee.." imbuh Nine terkekeh melihat ekspresinya Tee

Tee lalu kembali tersenyum mengetahui bahwa Nine tengah bercanda

Mereka pun menyantap makan malam mereka sembari bercanda yang membuat Tee terlihat bahagia.

Sedangkan seorang pria keluar dengan tatapan dingin

"Tae..kenapa kita gak jadi makan..?restaurant ini baru di buka pasti..

"aku gak lapar.." jawabnya datar

"tadi kamu bilang mau mencoba menu baru.." kata wanita cantik berambut panjang tersebut memasang wajah sedihnya

Tae mengelus rambut panjang tersebut lalu tersenyum

"lain kali..hari ini aku pengin masakan kamu sayang.." Tae menarik lembut tangan mulus kekasihnya itu

Wanita tersebut tersenyum dan mengikuti langkah pria yang ia cintai itu.

Tee membuka pintu apartment dan masuk kedapur untuk menaruh semua belanjaan yang ia beli

"singkirkan barang-barang itu dari rumahku.."

Tee terperanjat mendengar suara bariton milik Tae

"aku tidak menyukai pemberian dari orang asing.." imbuhnya dingin matanya menatap tajam kearah Tee

Tee mengerutkan keningnya entah apa yang di maksud oleh Tae

"ini semua aku yang beli..kalo kamu gak mau makan ya itu urusanmu.." balas Tee tak kalah dingin

Mendengar jawaban tersebut membuat Tae mendekati Tee, menarik dan mengunci tubuh Tee didepan kulkas

Tee menelan ludahnya, jantungnya berdegup gila ketika mata mereka saling bertatapan

"kamu berkencan dengan orang lain sedangkan kamu sudah menikah.." kata Tae mengusap bibir Tee menggunakan Ibu jarinya

Tee segera mendorong sekuatnya membuat tubuh Tae terdorong ke belakang

"tanyakan itu pada dirimu sendiri Tae Darvid..! kata Tee tersenyum sinis lalu pergi meninggalkan dapur

Di dalam kamar Tee menyandarkan tubuhnya yang lemas pada pintu kamar yang sudah tertutup dan terkunci

Di remasnya dada sebelah kiri karena berdegup kencang, Tee menyentuh bibirnya yang di sentuh oleh Tae dan kedua pipinya terlihat merona

"gak..ini gak boleh..aku gak boleh jatuh cinta lebih dalam pada P'Tae.." Tee menggelengkan kepalanya berkali-kali sembari berkata didalam hatinya.

Semenjak mengetahui bahwa Tae memiliki seorang kekasih, Tee berusaha menyibukan dirinya dengan kegiatan kampus dan berusaha menghindari Tae

Namun tidak dapat Tee pungkiri jika ia merindukan suaminya itu

Dan disinilah Tee berdiri dari kejauhan untuk melihat Tae yang sibuk bekerja di ruangan kantornya

Tee mengamati pintu yang menandakan bahwa ruangan tersebut milik seorang CEO rumah sakit terbesar di kota Bangkok tersebut

Tee segera menghindar ketika seseorang membuka pintu tersebut dan mata Tee berbinar melihat orang yang ingin is lihat keluar dari ruangan tersebut dengan setelan rapi

Diam-diam Tee mengikuti dari belakang tanpa sepengetahuan Tae yang tersenyum kearah seorang wanita

Wanita dengan setelan blazer putih dengan stethoscope menggantung di leher pun tersenyum bahagia dan memeluk Tae lalu pergi meninggalkan area tersebut

Tee mematung dan menitikan air matanya melihat apa yang ia lihat meskipun is tahu bahwa ia akan melihat pemandangan ini lebih sering.





TBC


Jangan benci Abi'Tae apalagi authornya yah 😁

Umi'Tee sabar yah kesayangan 😘 semua akan indah pada waktunya kok 😉



THANKS FOR READING
💝💝💝

I'm just his wife (be Mine) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang