Typo berserakan
😂Tae menepis tangan Tee kasar ketika melihat Tee dengan pakaian rapi dan koper yang sudah rapi
"jaga diri Phi baik-baik.." kata Tee
Tae hanya diam menatap kesal kearah ponselnya yang hancur dan segera keluar dari apartement tanpa lagi melihat kearah Tee
Tee menitikan air matanya melihat Tae yang tidak lagi melihat kearahnya.
Beberapa hari kemudian Tee sudah berada di salah satu rumah sakit Phuket
Tee menfokuskan dirinya pada pekerjaannya dan berusaha sekuat mungkin untuk melawan rasa rindunya kepada Tae yang sama sekali tidak menghubunginya
"Tee.." Copter menepuk bahu Tee
Tee melihat kearah Copter dengan senyuman khasnya namun Copter dapat melihat jika sahabatnya itu memendam rasa sakit dan juga rindu
Copter mengetahui semuanya tentang pernikahan antara Tee dan Tae
"apa gak sebaiknya saja kamu temui dia..? Copter menatap mata Tee
Tee hanya menggelengkan kepalanya menolak
"aku ini siapanya Cop..? aku bukan siapa-siapanya.." kata Tee tersenyum sedih
"kamu kan istrinya..kamu berhak..
"aku ini memang istrinya bukan cintanya.." kata Tee memotong kata-kata Copter
"jiwa dan hatinya bukan untukku tapi untuk orang lain.." imbuh Tee matanya berkaca-kaca sembari tersenyum getir
Mendengar tersebut hati Copter serasa tersayat oleh benda tajam
Copter hanya bisa mengelus punggung sahabatnya karena ia tidak tahu harus berbuat apa.
Menghabiskan waktu untuk bekerja adalah satu-satunya cara untuk Tee melupakan semua beban hati dan pikirannya
Tee tersenyum kearah semua pasien anak kecil yang ada di ruangan kanak-kanak
Melihat tawa mereka membuat hati Tee ikut bahagia terutama ketika mereka kedatangan seorang badut yang sangat lucu dan bermain sulap
Tee terkejut ketika badut tersebut memberi Tee sebuah kertas yang disulap menjadi setangkai bunga mawar
Badut tersebut tersenyum mengedipkan matanya
"hi cantik.." katanya berbisik
Tee tersenyum semakin lebar ketika menyadari bahwa pria yang menjadi badut adalah Nine
Tepukan riuh dari anak-anak sangat memenuhi ruangan tersebut ketika Tee menerima bunga tersebut.
"hi.." Nine tersenyum kearah Tee setelah acara selesai
"P'Nine.." sapa Tee juga tersenyum
Mereka berjalan menuju salah satu ruangan pribadi milik Tee
"gimana pertunjukanku tadi..? Nine memainkan alisnya
"biasa saja.." jawab Tee mengendikan bahunya
Nine mempoutkan bibirnya membuat Tee tertawa lirih
"badan kekar sepertimu tidak pantas membuat muka sok imut seperti itu.." kata Tee menggelengkan kepalanya sembari tertawa lirih
"karena aku terlalu tampan jadi tidak pantas.." balas Nine memainkan alisnya
"yeah yeah kamu memang tampan.." balas Tee memutarkan bola matanya malas
Nine berhenti menggoda Tee lalu ia serius menatap kemata Tee
"Tee.." Nine menarik Tee kedalam pelukannya
Tee terkejut membulatkan bola matanya
"apa tidak ada kesempatan untukku sama sekali Tee..? tanya Nine masih memeluk Tee
Tee melepaskan pelukan tersebut dengan sedikit mendorong Nine dan melihat serius kemata indah tersebut
"maaf Phi..aku tidak bisa.." tolak Tee menunduk
Nine menangkup kedua pipi Tee, Tee mendongak keatas melihat wajah Nine yang terlihat sangat terluka meskipun Nine berusaha tersenyum
"bukankah pernikahanmu tidak bahagia..? tanya Nine
"aku hanya ingin kamu bahagia Tee..aku hanya ingin kamu merasakan kebahagian yang sesungguhnya.." imbuh Nine mengusap pipi Tee
Tee membisu dan membeku mendengar pengakuan tersebut dan andai saja yang mengatakan tersebut adalah Tae
Sudah pasti itu adalah kebahagian Tee yang sesungguhnya namun dalam pikirannya Tee bahwa itu hanyalah mimpi
"BRENGSEK..LEPASKAN ISTRIKU..! suara baritone yang sangat marah mengejutkan Nine dan Tee
Tee membulatkan matanya ketika tubuh Nine tersungkur ke lantai dengan sudut bibir yang berdarah
THANKS FOR READING
💜💜💜
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm just his wife (be Mine)
FanfictionTidak semua pernikahan di landasi dengan cinta dan tidak semua pasangan suami dan istri itu bahagia. Tee: "aku hanyalah istrinya bukan cintanya" Pengalaman dan pengakuan getir yang seorang pemuda tampan berkulit putih itu rasakan karena harus meni...