Sesak Yang Teramat Dalam

1.5K 106 2
                                    

Aku:
wanita yang selalu kamu
cari-cari kesalahannya sampai aku benar-benar lelah. Setelah itu kamu bebas mendapatkan hati dia


***

LINE

Aretha :
Al, luka kamu udah di obatin belum?

Alvaro :
lebay, gak usah pake di obatin segala tar juga sembuh sendiri

Aretha :
tapi sudut bibir kamu tadi luka lumayan parah loh

Alvaro :
santai Arethaaa, entar juga sembuh sendiri. Udah kan ngebacotnya? gue mau tidur! night

***

Seperti biasanya setiap weekend Aretha memutuskan untuk pergi ke rumah Alvaro dan membawakan bekal untuknya. Ia sengaja tidak mengabari Alvaro agar surprise.
Aretha berangkat ke rumah Alvaro bersama ojek langganan seberang rumahnya.

Sesampai dirumah Alvaro,

"assalamualaikum, Alvaro.."
Aretha memanggil dari depan pagar rumahnya Alvaro

Mbok Inah, asisten rumah tangga Alvaro membukakan pagar untuknya "eh, neng Reta" sapa mbok Inah tersenyum.

Mbok Inah memang sudah kenal dekat dengan Aretha, karena dulu semenjak hubungan mereka masih baik-baik saja Alvaro sering mengajak Aretha ke rumahnya untuk belajar bersama.

Alvaro hanya tinggal bersama mbok Inah di rumah yang dibilang cukup mewah milik papah Alvaro. Alvaro menganggap mbok Inah sebagai orang tuanya sendiri. Mamahnya Alvaro meninggal saat usia Alvaro masih 3 tahun karena mengidap penyakit jantung, papahnya sudah mempunyai istri baru yang sekarang tinggal di apartemen miliknya.
Hubungan Alvaro dengan papahnya tidak pernah membaik. Karena sampai sekarang Alvaro tidak sudi melihat papahnya mempunyai istri lagi. Bahkan sekarang, Alvaro sudah mempunyai adik tiri.

"hai mbok, Alvaro nya ada kan?"

"A-da neng Reta, Alvaro ada di kamarnya, t-tapi" jawab mbok Inah dengan gugup

"yaudah aku izin kesana ya mbok" dengan rasa tidak sabar untuk bertemu dengan Alvaro, Aretha pun berjalan ke kamarnya Alvaro

Aretha menuju kamar Alvaro sambil membawakan rantang yang berisi udang goreng tepung dan sayur sup ayam kesukaan Alvaro.

Saat hendak ingin memasuki kamar Alvaro, Aretha mendengar suara wanita di dalam kamar pacarnya itu. Rasa penasarannya muncul, ia pun mencoba untuk mengintipnya.

"kenapa bisa ada Dinda disini?" batin Aretha menahan emosinya

Aretha mendengarkan ucapan mereka dari luar

"Alvaro, jangan pernah tinggalin aku ya. Aku sayang banget sama kamu, aku ga mau kehilangan kamu, kamu harus janji sama aku bakalan putusin Aretha secepatnya" Dinda menggenggam kedua tangan Alvaro

"iya Dinda, aku gak bakal tinggalin kamu dan aku juga bakal putusin Aretha secepatnya demi kamu" Alvaro menangkup pipi Dinda dengan kedua tangannya

"aku boleh peluk dan cium kamu?" tanya Dinda

Alvaro membuka lebar tangannya agar Dinda mendekapnya. Kemudian Dinda mulai mencium pipi Alvaro.

Deg,

Paperbag yang berisi bekal terjatuh begitu saja di tangan Aretha, air matanya sudah tak bisa lagi terbendung. Aretha mempasrahkan tubuhnya jatuh ke lantai sambil menangis sesegukan

Jadi, apa yang selama ini Aretha harapkan? bertahan antara ketidakpastian hubungan ini?
lalu, menunggu Alvaro kembali untuk mencintai dirinya seperti dahulu? itu tidak mungkin! Buktinya Alvaro bilang sendiri kalau dia ingin memutuskan hubungannya dengan Aretha secepatnya.

Untuk apa ada Aretha jika Alvaro saja lebih mencintai Dinda, perempuan yang baru ia kenal beberapa bulan lalu. Perempuan mana yang sudi melihat pasangan nya tengah mencintai orang lain. Tak ada! mereka berdua benar-benar tidak mempunyai hati.

Aretha berlari meninggalkan rumah Alvaro. Ia tidak peduli dengan kotak bekal yang berserakan di depan kamar Alvaro. Mbok Inah hanya bergeming melihat Aretha berlari meninggalkan rumah Alvaro sambil menangis.

Langit pun membisu, awan mengabu, petir bergemuruh di sanding rintik-rintik hujan yang mulai membasahi tubuh Aretha.
Ia sama sekali tidak memperdulikan nya. Biarkan saja hujan membasahi tubuhnya, merasakan pahit yang ia rasakan. Aretha sedang mengalami bagaimana rasa sakit hati yang tidak bisa ia jelaskan.

Sekarang ia hanya wanita bodoh yang rela bertahan, padahal Alvaro tidak pernah menginginkan kehadiran Aretha. Sungguh, Aretha benar-benar kecewa dengan semua ini. Rasa sayangnya selama ini lenyap begitu saja tetapi ia tidak mampu melepaskannya, biarkan saja Alvaro yang memutuskan semua ini. Aretha tetap mencintai Alvaro sampai ia mulai lelah.

"kamu jahat Alvaro!!! kamu jahattttt!!!" Aretha menangis menggebu-gebu

***

Jangan lupa untuk terus voment aku biar semangat nulisnya💙

Post di instastory
instagram kamu bagian part mana yang kamu suka nanti akan aku repost di instastory instagram aku dan jangan lupa tag @salshasyf dan @ambareesh2020_

ARETHAWhere stories live. Discover now