Penasaran dengan isinya karena pada surat itu terdapat tulisan J, akhirnya aku membukanya. Maaf Haechan.

Dari: J
Untuk: Anak laki laki yang memiliki tatapan hangat.

Haechan, itukah namamu?
Nama yang indah seperti pemiliknya. Takdir mempertemukan kita berdua, untuk pertama kalinya aku melihat dirimu
Dan untuk pertama kalinya hatiku merasa tak tenang sepanjang malam karena memikirkanmu.

Menatap matamu dari dekat membuatku dapat melihat isi semesta yang sesungguhnya. Kelam, sejuk nan indah yang kupandang. Kedua obsidian itu mengakibatkan rasa candu pada rasa yang mendalam.

Kak, aku ingin mengenalmu lebih dekat lagi. Sungguh. Kakak itu matahari pertama yang baru aku temui selain yang di atas.

Maka dari itu, bolehkan aku memilikimu?

J

Begitulah yang kubaca dari surat pink tersebut. Tapi siapa J itu? Apakah kemarin terjadi sesuatu yang tak kuketahui? Aku akan bertanya pada Haechan.

Aku melipat kembali surat pink itu perlahan seolah belum ada yang membukanya. Dan tak lama kemudian Haechan datang.

"Haechan!!" aku lantas berteriak saat melihatnya di ambang pintu dengan wajah polosnya itu, yang di panggil mendongakkan wajahnya ke depan.

"Ini, aku menemukannya di atas meja kamu tadi." ucapku menyodorkan surat itu padanya. Nampak nya Haechan kebingungan.

"Ini apa?"

"Udah buka aja terus baca"

Haechan menggangguk kemudian membukanya dan membaca isi surat tersebut, tak bersuara namun dapat kulihat gimik mulutnya.

"Ini kamu yang menulis?" tanya Haechan setelah selesai membaca surat tersebut.

"Ya bukan lah! Itu jelas tertulis nama J du atas dan di bawahnya, dan itu untukmu."

"Cie cie~" godaku menyenggol bahunya.

Dahi Haechan berkerut, sepertinya ia bingung.

Dia menyimpan tas nya terlebih dahulu kemudian mengambil bolpoin di dalamnya dan mulai menuliskan sesuatu di surat itu.

"Kamu lagi ngapain?" tanyaku penasaran pada tulisannya.

"Aku sedang membalasnya"

Hah?

Aku membaca tulisan Haechan yang katanya itu balasan dari dia.

Maaf, tapi aku sudah memiliki seseorang yang kucintai.
Dan kamu tidak boleh memilikiku, aku sudah milik orang lain.

"Haechan! Apa-apaan kamu, nanti dia sakit hati bacanya. Dan setahuku kamu belum memiliki pacar?"

"Kamu"

"Hah?"

"Tidak. Aku hanya tidak ingin memberinya harapan. Lebih baik berhenti dari sekarang dari pada dia merasakan sakit yang lebih." ucapnya membuatku tak bisa berkata-kata.

Haechan ada benarnya juga.

"Ya udah terserah kamu aja"

Aneh, ini benar-benar aneh. Aku baru tahu haechan memiliki seseorang, tapi kenapa ia tak mau menceritakannya padaku?

-

Who You? [HAECHAN]Where stories live. Discover now