[1.4] don't like

167 27 9
                                    

©ldhcklhcn

Akhirnya aku berangkat juga ke sekolah setelah di izinin kak Jinhyuk tadi malem, bosen banget di rumah gak ngapa-ngapain cuman nafas

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Akhirnya aku berangkat juga ke sekolah setelah di izinin kak Jinhyuk tadi malem, bosen banget di rumah gak ngapa-ngapain cuman nafas.

Kemarin pada jenguk, tapi Haechan nggak, sekalian mau tanya kemarin kenapa nggak ikut.

Sekarang aku berada di parkiran bersama Mark, si bule kalo kata kak Jinhyuk mah, iya sekolah bareng dia naik motor, mobil nya lagi di bengkel. Nggak tau napa tuh.

"Sekolah yang bener" Mark mengusak rambutku menjadi berantakan dan membuatku kesal.

"Iya ih bawel" dengusku pada Mark kemudian ia membenarkan lagi rambutku, dan menyelipkan rambut yang menghalangi wajahku ke belakang kuping.

"Cantik banget sih pacarku ini" aku meronta-ronta saat Mark tiba-tiba memelukku erat, hey ini parkiran gila kali dia.

"Mark, nanti ada yang lihat!" masih dalam pelukannya.

"Gapapa, biar sekalian mereka semua tau bahwa kamu itu milikku" Mark melepaskan pelukkannya. Dan wajahku memerah kehabisan oksigen.

"Ya udah gih ke kelas" aku tersenyum mengangguk kemudian berjalan membelakanginya.

Mark tiba-tiba menahanku dan sukses membuat badanku berbalik padanya.

Chup-

"Markk!" aku kaget saat Mark tiba-tiba menciumku sekilas membuat semburat merah di wajahku terlihat.

"Cie cie malu cie~" aku semakin jengkel saat Mark tertawa karena melihat wajahku yang berubah.

"Bukan gitu ih, nanti kalo ad-"

Chup-

"Banyak ngomong kamu. Aku duluan ya. Semangat pacarku!!" teriak Mark meninggalkanku yang mematung di tempat parkiran.

"Sialan kau Markkkk!!" bodo amat, untung parkirannya masih sepi karna ini pagi banget.

-

Aku masuk ke dalam kelas, tapi tak ada siapa-siapa, bahkan Yuqi pun belum datang. Hanya ada beberapa tas tanpa pemilik, entah kemana mereka.

Kemudian aku berjalan ke arah mejaku, menyimpan tas gendong yang ku bawa setiap ke sekolah. Dan duduk.

Sepi banget, hening. Aku melihat ke sudut ruangan di mana tempat Haechan duduk. Bahkan dia juga belum datang.

Apakah aku berangkat terlalu pagi?

Kulihat jam dinding yang tertera di antara foto presiden, menunjukan pukul enam lebih sepuluh menit. Tapi mengapa belum pada datang.

Aku tidak sabar ingin bertemu dengan Haechan.

Tunggu, apa itu?

Setelah melihat sesuatu berwarna pink di atas meja Haechan, akhirnya aku mengambilnya. Apa ini? Surat?

Who You? [HAECHAN]Where stories live. Discover now