[2.4] Face Cover

135 13 11
                                    

©ldhcklhcn

Malam ini, pria dan seorang anak laki-laki itu berada di sebuah kedai yang cukup ramai. Meja mereka sepi, hanya diisi oleh sebotol soju, dan keduanya bungkam.

Lebih tepatnya-Canggung.

Leeteuk menggaruk belakang kepalanya yang tidak gatal, kemudian mencoba membuka suara untuk memecah keheningan diantaranya.

"Ayah ingin menelaktirmu soju, tapi kamu masih legal. Sayang sekali." Ujarnya membawa gelas, kemudian menatap Haechan yang melihatnya dengan tatapan tak bisa dijelaskan.

"Bisakah kamu menuangkan sedikit soju untuk ayah?" Lanjutnya meminta.

Haechan menghembuskan nafas, menatapnya datar tanpa mengatakan apapun membuat Leeteuk paham. Sembari tersenyum akhirnya Leeteuk mengambil botol soju didepannya kemudian menuangkan soju sekitar setengah gelas kecil dan meneguknya sekaligus.

Haechan yang melihatnya tidak tertarik sama sekali, ia kemudian beralih pada layar ponsel dan membuka sebuah roomchat teratas. Mengetikkan sesuatu pada Annata.

"Pacarmu?" tanya Leeteuk menggoda anaknya.

Sedangkan Haechan menatap tidak suka, "Bukan urusan anda" datarnya.

Leeteuk tersenyum masam, "Kamu mau makan apa?" tawarnya kemudian.

"Aku tidak lapar" jawabnya datar.

"Kamu pasti belum makan, Ayah pesankan makanan ya?"

"Tahu apa anda tentang saya?" Haechan meninggikan nada.

"Donghyuck... Maafkan ayah, ayah tahu ayah salah-"

"Jika anda tahu bahwa anda salah, mengapa anda melakukannya?" potong Haechan.

"Nak.."

"Kenapa aku harus dilahirkan?" Haechan menunduk seraya meremat celananya dengan keras, sedangkan Leeteuk hanya memasang wajah sendu.

"Kalian bisa bahagia jika saja aku tidak dilahirkan.." puraunya menahan tangis.

"Donghyuck! Lihat ayah. Bunda akan sedih jika kamu mengatakan itu. Dia merelakan nyawanya untukmu, kamu tahu itu."

Haechan terdiam setelah ayahnya berkata barusan. Aneh menurutnya, ia tidak tahu mengapa ia merasa sangat sayang pada bunda, padahal ia tidak pernah berbicara layaknya seorang ibu dan anak.

Mungkin sebuah ikatanlah yang membuatnya seperti ini.

"Ayah juga menyesal telah meninggalkanmu, kamu satu-satunya penyesalan ayah. Maafkan ayah ya nak?"

"Ayah akan menceritakan semuanya, kejadian masa lalu yang menjadi alasan mengapa ayah meninggalkanmu. Dan sedikit cerita tentang bunda." Lanjutnya menawarkan.

Haechan mengangguk, tiba-tiba perkataan Annata terlintas dikepala, bahwa ia harus mendengarkan alasannya.

Leeteuk tersenyum, "Ayah akan mulai dari keluarga."

"Kamu punya saudara laki-laki, dia lebih tua darimu satu tahun. Marklee. Kamu menggendongnya malam itu." Haechan mengangguk, ia tidak terkejut karena sebelumnya ia sudah mendengar ini.

Jika saja ayahnya tahu bagaimana Haechan diperlakukan oleh saudaranya sendiri. Mungkin ia tidak akan tinggal diam. Atau malah Haechan yang akan dituduh membuat masalah? Tidak ada yang tahu jika itu tak terjadi.

"Bunda itu orang Kanada, ia sangat cantik dan ia mirip dengan Mark. Tapi sifat dan prilakunya menurun padamu. Sedangkan kamu adalah copyan dari kita berdua. Seperti yang kamu ketahui, bunda meninggal setelah melahirkanmu."

Who You? [HAECHAN]Where stories live. Discover now