Dialah Duniaku

Duniaku 14

Double up!!!

###

Steven melajukan mobil dengan kecepatan di atas rata-rata tanpa peduli keselamatannya. Yang ia pikirkan hanyalah keadaan istrinya.
Menyalip beberapa mobil didepannya hampir menerobos lampu merah hingga sampailah ia didepan gerbang rumahnya.

Ia membunyikan klaksonnya berkali-kali, Steven mengumpat karena satpam yang lambat membuka gerbangnya. Setelah gerbang terbuka ia segera melempar kunci mobil pada satpamnya lalu tergesa memasuki rumah besarnya.

"Rania Sayang, kamu dimana??" panggil Steven namun yang menyambutnya adalah bik Asih.

"Tuan.." Steven menghampiri wanita tua yang telah lama mengabdikan dirinya dikeluarganya itu.

"Dimana Rania?? Apa dia baik-baik aja, dimana Catherine??" cecarnya.

"Nyonya muda ada dikamarnya Tuan, tadi Saya lihat Nyonya menangis setelah menerima sebuah amplop dan dari ruang kerja Tuan." jawab bik Asih padanya. Tergesa ia menuju ruang kerjanya melihat kesana kemari lalu matanya tertuju pada meja kerja melihat laptopnya terbuka dan menyala.

Ia menghampiri dan tubuhnya melemas seketika saat melihat lembar demi lembar dirinya bersama Pamela terhampar disana ditambah lagi video tentang dirinya masih terputar. Nafasnya tercekat keringat dingin membasahi tubuhnya dan tangannya mengepal kuat hingga memutih.

Giginya gemeletuk menahan amarah.

"Pamela." desisnya marah lalu menghubungi seseorang memberikan perintah padanya.

"Cari wanita itu dan bawa dia ke hadapanku hidup atau mati!!" perintahnya dengan dingin. Matanya memancarkan aura gelap menyeramkan.

"Rupanya jalang itu ingin menguji kesabaranku. Sampai bertemu dengan malaikat mautmu Pamela." desisnya. Hingga pintu dibuka dengan keras menampilkan bik Asih yang cemas seketika wajahnya pun ikut cemas.

"Tuan, Nyo-Nyonya muda pingsan!" seru bik Asih, segera vsaja Steven berlari menuju kamarnya dan disana tubuh Rania tergeletak tak berdaya dengan raungan Catherine disampingnya.

"Mommy wake up!! Mommy please wake up i'm scare Mommy..." jerit Catherine.