Hanbin terkejut saat pagi-pagi seperti ini Jungkook dan juga Jimin sudah berdiri tepat di depan pintu rumah Dahyun. Hanbin langsung melipat kedua tangannya sambil menatap tajam kearah 2 pria itu.
"Kalian tahu apa yang kalian lakukan pada mereka semalam? aku tidak akan membiarkan kalian berdua menemui mereka."Kata Hanbin.
"Memangnya kau siapa melarang kami berdua menemui mereka?"Tanya Jungkook.
"Kalian berdua sudah membuat mereka berdua menangis semalaman. Jika kalian tidak bisa membuat mereka bahagia, setidaknya jangan buat mereka menangis."Jelas Hanbin yang kemudian pergi.
"Aish, dia selalu saja menyebalkan. Aku katakan padamu. Jika Hanbin sudah bicara seperti itu, kau akan habis."Kata Jungkook pada Jimin. "Lebih baik kita pulang saja. Tidak ada gunanya menunggu disini."
"Aku harus menemui Dahyun sekarang juga."
"Percuma saja, Hanbin tidak akan membiarkanmu menemuinya dengan mudah."Jelas Jungkook.
*
*
*
Dahyun memutuskan untuk masuk kerja saja meski dia tahu jika melakukannya hanya akan membuatnya bertemu dengan Jimin. Artinya dia hanya akan merasa sakit hati disana. Tapi sepertinya dia sudah menyiapkan hatinya untuk itu.
"Dahyun-ah, kau harus terbiasa mulai saat ini."Kata Dahyun untuk menguatkan hatinya. Dia bersyukur saat sampai disana, Jimin belum datang.
"Kau mencariku?"Dahyun terkejut saat tiba-tiba saja Jimin ada dibelakangnya. Namun sebisa mungkin Dahyun mengontrol dirinya sendiri. Dia langsung saja berjalan menuju meja kerjanya tanpa berdebat dengan Jimin.
"Dahyun-ah, kenapa kau menjauhiku seperti ini?"
"Semua hubungan pura-pura kita sudah berakhir. Terimakasih karena kau membuatku terbebas dari masalah saat itu. Dan aku juga sudah membantumu agar tidak menikah dengan Sana. Saat ini kita berdua tidak lebih dari 2 orang asing. Anggap saja kita baru saja bertemu."Jelas Dahyun sambil terus terfokus pada komputernya. Namun Jimin tak kehilangan akal. Dia memutar kursi yang diduduki Dahyun sehingga dia berhadapan langsung dengan Dahyun. Tak lupa dia juga merendahkan tubuhnya sejajar dengan Dahyun.
"Aku tidak bisa hidup tanpamu Dahyun. Aku benar-benar membutuhkanmu."Kata Jimin.
"Aku sudah bosan mendengar kata-katamu itu. Jika kau memang ingin bersama Seulgi, lalu kenapa kau terus mengatakan hal-hal seperti itu padaku?"Tanya Dahyun yang membuat Jimin benar-benar bingung.
"Seulgi? kenapa kau membawa-bawa Seulgi?"Tanya Jimin.
"Jangan berpikir kalau aku tidak mengetahuinya."Jelas Dahyun. "Sepertinya panggilan tikus itu benar-benar cocok untukmu. Kau licik. Ah tidak, sepertinya kau ular bukan tikus."
"Aku hanya mencintaimu Dahyun. Aku bersumpah kalau aku tidak bohong saat ini."
"Jangan bersumpah jika kau berbohong. Itu tidak baik."Kata Dahyun.
"Aku serius Dahyun."Kata Jimin. "Kau perlu buktinya?"Jimin langsung merogoh sakunya kemudian membuka sebuah kotak kecil berisi sebuah cincin.
"Apa ini?"
"Anak kecil juga tahu kalau ini adalah cincin Dahyun. Kau masih belum percaya kalau aku mencintaimu?"Tanya Jimin yang kemudian menarik tangan Dahyun.
"Kau mau membawaku kemana?"
"Kerumahmu. Setidaknya kita membutuhkan restu mereka untuk menikah."Kata Jimin.
"Jangan main-main Jimin-ssi. Ini tidak lucu."Kata Dahyun sambil melepas genggaman tangan Jimin.
YOU ARE READING
안녕 [DahMin]✔
Fanfiction"Aku tidak tahu kau menyapaku atau mengucapkan selamat tinggal padaku."~안녕-2019 terinspirasi dari drakor 'Her Private Life(2019)'
![안녕 [DahMin]✔](https://img.wattpad.com/cover/202337405-64-k202454.jpg)