Pagi ini Dahyun memastikan kalau dirinya tidak terlambat datang ke kantor. Dia bahkan datang sebelum yang lainnya datang.
"Annyeong haseyo." Sapa Dahyun saat dia berpapasan dengan Boyoung disana.
"Eoh annyeong haseyo."Jawab Boyoung dengan sangat ramah. "Apa kau bekerja disini?"
"Iya, aku baru saja diterima disini. Apa kau juga bekerja disini?"Tanya Dahyun yang langsung membuat Boyoung tertawa.
"Aku menantu keluarga Park. Perkenalkan, namaku Park Boyoung."
Bukannya menyambut uluran tangan Boyoung, Dahyun justru malah menutup mulutnya terkejut karena mendengar kata 'menantu keluarga Park'.
"Apa kau istrinya pak Jimin?"Tanya Dahyun.
"Bukan, aku adalah kakak iparnya."Jelas Boyoung yang langsung membuat Dahyun mengangguk paham.
"Aku kesini karena aku harus bicara pada Jimin. Apa Jimin belum datang?"
"Sepertinya dia terlambat. Aaa, kenapa bos bisa terlambat sedangkan pegawainya tidak. Ini tidak adil."Kuh Dahyun yang malah membuat Boyoung langsung tersenyum Dahyun benar-benar berbeda dari pegawai lainnya. Bahkan di mata Boyoung, Dahyun sudah mendapat kesan yang unik.
"Aku adalah kakak iparnya tapi kau mengeluh tentang bosmu?"Goda Boyoung. "Wah, kau ternyata benar-benar berani. Tingkatkan. Adik iparku itu sesekali butuh seorang pengkritik sepertimu."
"Aku kira kau akan marah."Kata Dahyun dengan tawa canggungnya.
"Itu dia Jimin. Baiklah, aku akan berbicara dulu dengannya. Bisa kau buatkan kopi untukku? jangan terlalu manis."Jelas Boyoung yang langsung menghampiri Jimin. Sementara saat ini Dahyun berjalan menuju mesin kopi yang tersedia di perusahaan tersebut.
*
*
*
Dahyun saat ini sudah menyelesaikan desain yang disuruh oleh Jimin. Dia saat ini hanya diam dan benar-benar merasa sangat bosan. Sesekali dia mengintip Jimin saat sedang menelpon. Saat dia rasa Jimin sedang sibuk dengan telponnya, dia kemudian mengeluarkan ponsel kesayangannya dan membuka aplikasi platform video.
"Saatnya streaming."Gumam Dahyun yang kemudian memakai sebelah earphone nya dan mulai menonton beberapa performance Taehyung.
15 menit berlalu, Dahyun kini masih asyik menatap layar ponselnya itu sambil sesekali memasang wajah gemasnya saat Taehyung melakukan beberapa gerakan dance dalam performance nya itu.
"Dahyun-ssi."Panggil Jimin. Namun Dahyun sepertinya terlarut dalam kegiatan fangirl nya.
"Dahyun-ssi."Ini sudah panggilan kedua namun tetap saja Dahyun tak menjawab. "Aish, sebenarnya dia sedang apa? apa dia tidur?"Gumam Jimin karena Dahyun saat ini menonton sambil menundukan kepalanya.
Jimin akhirnya memutuskan untuk menghampiri Dahyun. Saat dia menyentuh pundak Dahyun, Dahyun langsung terperanjat dan membuat kepalanya langsung terbentur. Bukan hanya itu saja, bahkan ponselnya saat ini terjatuh ke lantai.
"Kau mengagetkanku."Kata Dahyun sambil mengusap dahinya yang terbentur meja. "Apa kau tidak tahu bagaimana rasanya? ini sakit."
"Coba kulihat."Kata Jimin yang mulai mendekat.
"Stop disitu. Ini akan lebih menyakitkan jika kau melihatnya."
"Setidaknya biarkan aku melihatnya."Kata Jimin.
"Diam atau aku akan berteriak." Namun Jimin tetap saja semakin mendekati Dahyun dan memutar kursi yang diduduki Dahyun untuk melihat apakah dahi Dahyun terluka atau tidak.
YOU ARE READING
안녕 [DahMin]✔
Fanfiction"Aku tidak tahu kau menyapaku atau mengucapkan selamat tinggal padaku."~안녕-2019 terinspirasi dari drakor 'Her Private Life(2019)'
![안녕 [DahMin]✔](https://img.wattpad.com/cover/202337405-64-k202454.jpg)