Scenario

1.4K 165 17
                                        

Spesial! aku double up lagi karena dapet permintaan untuk double up. Happy reading^^

.
.
.

Malam ini, kediaman keluarga Park benar-benar sudah didekorasi sedemikian rupa dengan berbagai pernak-pernik lengkap yang menghiasi setiap ruangan di rumah itu.

"Jangan menyapaku ok?"Kata Jinyoung saat Jisoo sedang merias dirinya.

"Baiklah, aku tidak akan menyapa atau menatapmu disana."Kata Jisoo kesal.

"Kenapa kau sekesal itu?"

"Kapan kau akan mengakuiku?"Tanya Jisoo. "Kau terus saja berjanji padaku tapi kau sama sekali tidak menepati janjimu itu."

"Kau kan tahu situasinya."Kata Jinyoung sambil memeluk Jisoo dari belakang.

"Bilang saja kau malu mengakuiku."Kata Jinyoung yang kemudian melepaskan pelukan Jinyoung itu. "Karena saham?"

"Itu juga termasuk alasanku menyembunyikanmu. Hyungsik hyung sudah terpengaruh dengan kata 'pembagian saham' itu. Sekarang tugasmu adalah menjaga Dahyun. Aku takut Hyungsik hyung akan menyingkirkannya."

"Dahyun? bukannya Jimin akan bertunangan dengan Sana?"Tanya Jisoo.

"Kau lihat saja pertunjukannya nanti malam."Jelas Jinyoung. "Jimin adalah anak kesayangannya ayah. Hyungsik pasti akan mengincar Dahyun terlebih dahulu untuk membuat Jimin hancur lagi."

*
*
*

Jimin saat ini sedang menunggu Dahyun bersiap-siap. Bahkan sudah hampir 10 kali dia menatap jam tangannya namun Dahyun tak kunjung datang.

"Apa wanita memang sangat lama?"Tanya Jimin bermonolog. Namun saat dia melihat ke arah tangga, dia benar-benar tak bisa berkata-kata. Dahyun benar-benar sangat cantik malam ini.

"Apa aku terlihat aneh? ah, aku paling tidak suka memakai gaun panjang seperti ini

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Apa aku terlihat aneh? ah, aku paling tidak suka memakai gaun panjang seperti ini."Keluh Dahyun.

Jimin langsung saja membukakan pintu mobil untuk Dahyun dan menyuruhnya masuk mobil.

"Aku sudah menyiapkan semuanya."Kata Dahyun.

"Baguslah."Jawab Jimin sambil mengemudikan mobilnya.

"Kau yakin ini akan berhasil?"

"Aku yakin. Sangat yakin."Jawab Jimin.

Sementara saat ini Sana malah mengurung dirinya dikamar. Dia benar-benar tak ingin dijodohkan dengan pria bermarga Park itu.

"Pokoknya aku tidak mau kesana."Jelas Sana.

"Harus ayah katakan berapa kali? ini semua demi masa depanmu."

"Masa depan kata ayah? yang ada masa depanku akan hancur."

"Perusahaan besar sudah ada didepan matamu Sana."

안녕 [DahMin]✔Where stories live. Discover now