BAB 4

326 9 0
                                    

Follow ig ; Oktaviani_1501!
Heart Play Update!
Vomment and Add ke Reading List!
Happy Reading!

*****

"Ganesha," jawab Ganesha sembari membalas uluran tangan Alvino.

Keduanya diam selama beberapa detik tanpa melepaskan tangan. Namun di detik berikutnya Ganesha sadar dan langsung melepaskan tangannya diikuti oleh Alvino.

Kaku. Tak ada pembicaraan lain yang menyertai mereka. Alvino sendiri tidak tahu kenapa kata-kata yang sedari awal ia rangkai tiba-tiba menghilang.

Walau sedikit ragu dan takut, namun Alvino memberanikan diri untuk menatap wajah Ganesha dan bahkan menatap matanya. Ditatap seperti itu oleh Alvino, membuat Ganesha gugup dan takut. Pasalnya, ini baru pertama kali Ganesha ditatap begitu fokus oleh laki-laki setelah kejadian beberapa tahun lalu.

"Eum, anu ..." ujar Alvino gugup.

"Kenapa?" tanya Ganesha sangat pelan.

"Boleh minta nomer WA-nya?" tanya Alvino ragu-ragu.

Diam. Ganesha nampak berpikir begitu keras. Bukannya ia tidak percaya pada Alvino karena begitu juga ia telah menjadi penyelamat hidup dirinya. Namun ada rasa ragu yang menyelinap masuk ke dalam hatinya, Ganesha takut kalau kejadian masa lalunya akan terulang kembali.

"Buat apa?" tanya Ganesha.

"Buat ..." Ada jeda sebelum Alvino melanjutkan ucapannya. Ia sedang memikirkan alasan apa yang akan ia berikan kepada Ganesha yang pastinya bisa membuat Ganesha yakin bahwa dirinya tidak akan macam-macam, "biar kita bisa lebih kenal aja. Atau kalau kamu perlu bantuan bisa langsung hubungi aku," lanjut Alvino.

"Ya udah, mana hp-nya," kata Ganesha setelah ia yakin dengan keputusannya.

Senyum manis terbit di bibir Alvino dan Ganesha sedikit kagum melihatnya. Sudah lama ia tidak melihat senyum laki-laki semanis itu.

Tak ingin kelihatan lebih kaku lagi, Alvino langsung merongoh ponselnya dari dalam saku celana lalu memberikannya pada Ganesha.

"Kuncinya buka!" titah Ganesha.

"Gak pake passwoard," jawab Alvino.

"Oh, oke."

Ketika Ganesha sedang asyik mengotak-atik ponsel Alvino, Alvino sendiri sibuk memandangi wajah Ganesha. Bukan hanya karena cantik, namun tingkah Ganesha yang terbilang bar-bar juga menjadi alasan Alvino tertarik pada Ganesha. Sikapnya yang bodo amat dan tidak peduli pada image membuat Alvino kagum, karena biasanya kebanyakan perempuan ingin terlihat anggun di mata laki-laki. Dan tidak sedikit para perempuan yang berpura-pura baik, anggun dan lemah lembut hanya untuk menarik perhatian para laki-laki.

"Udah," kata Ganesha sambil menyodorkan ponsel milik Alvino.

Alvino tersentak kaget lalu ia menerima ponsel miliknya tanpa mengalihkan tatapannya dari Ganesha, "ah iya, makasih."

"Sama-sama. Kalau gituh aku duluan," pamit Ganesha sambil melangkahkan kakinya meninggalkan Alvino.

********

Ganesha duduk seorang diri di bangku pinggir lapangan. Suasana di sekitarnya sepi karena semua orang sedang sibuk dengan pelajarannya masing-masing dan kebetulan hari ini tidak ada yang berolahraga jadi keadaan lapanganpun ikut sepi.

"Gue kenapa sih?" tanya Ganesha pada dirinya sendiri. Pasalnya ia tidak mengerti dengan keadaan hati dan pikirannya yang akhir-akhir ini sering tertuju pada laki-laki tadi yang mengenalkan dirinya sebagai Alvino.

HEART PLAY ✔Where stories live. Discover now