*17*

256 23 3
                                    

Vote and comment juseyooooo
Saranghae







Setelah lelah bermain, Hyunjae dan Minju memutuskan untuk mengisi perut mereka yang sudah mengeluarkan protes dan berteriak minta diisi.

Pilihan mereka jatuh kepada salah satu restoran diluar taman bermain, restoran bernuansa sederhana namun memiliki kesan elegan.

Mereka memilih tempat duduk di pinggir jendela, tempat favorit Minju lebih tepatnya.

Hyunjae memisahkan diri ke tempat pesan makanan. Tak lama Hyunjae kembali menghampiri Minju yang sedang memotret langit dari dalam. Langit sedang bahagia, senja nya terlihat oleh mata.

"Bagus emang langitnya?" Hyunjae mendekat.

"Bagus, sangat bagus. Lihatlah hasil potret ku" Minju memperlihatkan hasil jepretan nya.

"Tidak buruk" Minju tersenyum mendengarnya. Hyunjae bangkit dan kembali ke tempat duduknya.

Suasana pun hening, tidak ada yang berani membuka percakapan. Sampai akhirnya perhatian mereka teralihkan saat seorang pelayan meletakan pesanan mereka di meja.

"Uwaaahhh.. chikin!" Minju berteriak senang, Hyunjae hanya menggelengkan kepalanya.

"Khamsahamnida Hyunjae-ssi" ucap Minju seraya tersenyum hangat.

"Makanan kesukaan mu masih belum berubah"

Minju tersentak, ternyata Hyunjae masih mengingat makanan kesukaannya. Minju hanya bisa tersenyum, bisa bisanya dia menyakiti orang yang sangat dia sayangi.

Mereka pun makan dengan saling diam. Masih canggung untuk membuka suara. Sampai akhirnya Minju berkata "Hyunjae-ssi, mianhae"

Hyunjae masih bergeming, tangannya sudah meletakkan kembali sendok di meja makan.

"Ini buku diary ku. Semua keluh kesah ku tentang kamu ada disini, ku harap kamu bisa mempercayaiku" Minju menyerahkan sebuah buku bergambar doraemon. Sudah lusuh, terlihat sudah terlalu sering dibuka.

"Tidak perlu"

"Jika kamu belum mau membaca buku ku sekarang, kamu bisa membacanya kapan saja. Terimalah"

Hyunjae hanya bisa menatap buku itu. Lubuk hatinya mengharapkan jawaban dari semua pertanyaan dari buku itu.

"Sudah lah aku tidak ingin membahas itu. Sudah hampir malam, lebih baik kita pulang"

Hyunjae meninggalkan Minju sendirian, tampaknya dia masih marah dan belum memaafkan Minju.

...

Selama perjalanan, Minju terlelap dalam bus. Tak lama terdengar isakan tangis yang tidak terlalu keras, namun Hyunjae masih bisa mendengarnya.

"Minju-ya, gwaenchana?" Hyunjae menepuk pelan pipi Minju.

Tanpa aba aba Minju memeluk Hyunjae dan menangis dalam pelukan. Sedari tadi Minju tidak benar benar tertidur.

"Waeyo?"

"Mianhaeyo, neomu mianhae. Sampai kapan kamu terus membuat ku tersiksa? Rasa bersalah terus saja mengikuti ku dan aku teriksa, sangat tersiksa"

Hyunjae semakin memeluk Minju, beruntung dalam bus hanya ada dia, Minju dan sang supir yang nampaknya tidak melihat mereka.

"Aku sudah memaafkan mu, tapi kejadian itu masih belum bisa aku lupakan. Aku butuh waktu untuk melupakannya. Ku harap kamu bisa mengerti jika aku masih belum mau membahas itu" tangan Hyunjae bergerak mengusap bekas air mata di pipi Minju.

Praeterium [Hyunjae] ✓Where stories live. Discover now