*
*
*

Dahyun POV
Aku saat ini berjalan dengan membawa segelas kopi dan juga segelas susu. Aku sudah tahu tentang kebencian Jimin pada kopi, jadi aku putuskan untuk membawakannya segelas susu. Itung-itung sebagai permintaan maafku karena aku sudah mengabaikannya tadi.

"Bogoshipo." Mataku membulat saat seorang gadis memeluk Jimin begitu saja disana. Bahkan dia juga mengakhirinya dengan mengecup pipi kanan Jimin. Dia juga bahkan memberikan segelas susu padanya.

"Gomawo."Kata Jimin sambil membawa segelas susu itu. Aish, kenapa hatiku rasanya sangat terbakar saat ini? Tidak Dahyun tidak. Kau harus belajar mulai dari sekarang karena saat Jimin menikah dengan orang lain nanti, hatimu akan lebih terbakar lagi.

Aku berjalan menuju ruanganku dengan Jimin. Sungguh, rasanya aku ingin menyiram gadis itu dengan kopi yang ada ditanganku.

"Dahyun-ssi."Panggilnya yang membuatku mengutuk diriku sendiri karena berjalan melewati mereka berdua.

"Ne?"

"Aku akan pergi keluar. Jika ada meeting, batalkan saja."Jelasnya yang semakin membuatku kesal saja. "Oh iya, apa kau mau ikut?"

"Aku? tidak perlu. Aku takut mengganggu waktu kalian berdua."Jawabku.

"Kau bisa ikut."Kata gadis itu. Benar-benar so baik seperti itu. Sadarlah, bahkan kau tidak lebih baik dariku.

"Baiklah, kau ikut saja."Ajak Jimin.

Aku sepertinya hanya jadi nyamuk saja saat ini. Kalian tahu kenapa? mereka berdua terus mengobrol dan bersenda gurau tanpa melibatkanku padahal daritadi aku berada bersama mereka. Bahkan saat dimobil juga mereka berdua mengabaikanku. Aish, menyebalkan.

"Aku akan ke toilet dulu. Kalian bisa mengobrol dulu."Kata Jimin yang langsung pergi.

"Kau Dahyun kan?"

"Iya."

"Jimin selalu menceritakan dirimu padaku."Jelas gadis itu padahal aku tidak menanyakan kenapa dia bisa mengetahui namaku.

Tiba-tiba saja satu nama terlintas dipikiranku. Apa dia adalah Jeongyeon yang Jimin ceritakan kemarin? tapi tidak mungkin dia bisa terlihat sangat dengan gadis ini saat dia benar-benar sakit hati. Lalu dia siapa?

"Aku Kang Seulgi. Kau bisa memanggilku Seulgi."Jelasnya sambil mengulurkan tangannya.

"Aku Kim Dahyun."

"Nama yang bagus."

"Kau juga."

"Aku benar-benar dekat dengan Jimin. Bahkan bisa dibilang kalau kita berdua itu seperti belahan jiwa."Jelasnya yang malah membuatku ingin kuntah mendengarnya. Belahan jiwa? aku rasa bukan. "Apa kau sekertarisnya?"

"Aku kekasihnya."Jawabku. Aku tak peduli dengan yang kukatakan itu. Memang benar kan aku kekasihnya? kekasih pura-pura maksudnya.

"Oh kau kekasihnya?"Tanyanya yang seperti tak mempercayai omonganku sama sekali.

"Aku kembali."Kata Jimin yang baru saja datang.

"Kalian berdua sangat cocok."Kata Seulgi saat Jimin duduk disebelahku.

"Dia bukan kekasihku. Dia hanya pura-pura menjadi kekasihku karena rumor kencannya dengan idol menyebar, makanya aku menyelamatkannya dengan pura-pura menjadi kekasihku."Aku benar-benar ingin sekali menumpahkan makanan yang ada dihadapanku sekarang. Aku kesal. Benar-benar kesal. Sebenarnya sedekat apa Seulgi dan Jimin? sampai Jimin sampai menjelaskan kalau aku hanya 'pura-pura' menjadi kekasihnya.

Apa Seulgi adalah wanita pilihan nyonya Park? dari penampilannya, aku bisa menilai kalau dia memang orang yang bisa dibilang kaya. Ah, kenapa aku tidak lahir dikeluarga orang kaya dan bisa memilih pria sesukaku? Jika tidak sebanding seperti ini, aku malah ingin terus mundur karena sainganku sangat jauh melampaui diriku.

"Oh iya, boleh aku minta nomormu?"Tanyanya sambil memberikan ponselnya padaku.

"Oh boleh."Jawabku sambil langsung menuliskan nomorku diponselnya.

"Gomawo."Katanya yang langsung mengambil kembali ponselnya dariku.

"Jimin, sepertinya aku harus segera mencari apartemen disini sebelum malam."

"Aku akan mengantarmu."

Aish, hari ini benar-benar hari terburuk sangat buruk. Aku berniat menjauhinya tapi aku malah tidak bisa karena aku terkalahkan oleh rasa cemburuku sendiri.

"Apa menurutmu ini bagus?"Tanya Seulgi yang langsung mendapat persetujuan dari Jimin. "Baiklah, aku akan mengambil yang ini."

"Kau menyukainya? baiklah, aku dan Dahyun harus kembali ke kantor lagi karena aku ada meeting."

"Baiklah, hati-hati dijalan."

Aku langsung saja berjalan menuju mobil Jimin tanpa mempedulikan Jimin yang berjalan sangat lambat karena mengecek beberapa pekerjaan diponselnya sambil berjalan.

"Dahyun ada apa? kau berubah."Katanya saat dia masuk kedalam mobil.

"Menurutmu?"Tanyaku kesal.

"Aku tidak akan tahu jika kau tidak memberitahukannya padaku."

"Argh lupakan saja."Kataku dengan sangat kesal. Aku bisa melihat wajah bingung dari Jimin. Dia benar-benar tidak peka. Aku CEMBURU Jimin-ssi CEMBURU!!

TBC♡

22 Oct 2019

안녕 [DahMin]✔Where stories live. Discover now