Chapter 30

41 2 0
                                    


   Tangan ku tertahan oleh seseorang yang menahannya.

"Why? Kenapa kamu tiba tiba kayak gini sih Chy?"

"Hah... Pikir kamu udah tau perasaanku. Selama ini perlakuan yang kamu kasih ke aku hanya untuk ini semua"

"Ngomongnya yang jelas dong chy"

"I like you! But now i hate you. Puas? "

Felix hanya memandangiku erat erat.

"Seandainya kamu gak punya tunangan aku mau kamu aja! Aku bisa tolak abang kamu. Tapi ... Bahkan untuk menerima 1 kenyataan aku sulit. " Luchy melai mengeluarkan air matanya lagi.
Felix yang menyaksikan menundukan kepalanya

"I'm so sorry about that."

"Gak ! Kamu gak salah. Aku yang salah! Semua karna perasaan ini. Karna hati yang begitu mudahnya mengharapkan cinta . Aku menghancurkan segalanya."

"Luchy.. Aku minta maaf."

"Aku mau pulang."

"Okay aku anter kamu "

Sepanjang perjalanan tak ada sepatah kata yang kukeluarkan . Aku sengaja duduk dibelakang agar tak ditanyai lebih lanjut tentang apa maksud perkataanku.

***

"Sudah sampai."

Aku langsung turun dan melangkah masuk ke kostan yang seperti penginapan.

"Chy? Why? Kamu bisa jelasin dulu gak apa maksud mu tadi?"

Kakiku terhenti dan berjalan menuju arah Felix.

  " Let's not meet again."

Aku pergi meninggalkan Felix dan menemui Fanya dan Adel.

"Guys? Kita pulang sekarang. Beresin semua barang barang kalian jangan sampe ada yang tertinggal. "

"Eh.. Oke deh" Fanya dan Adel hanya bingung menanggapi perkataan ku itu.

Sudah hampir 30 menit kami packing dan akhirnya selesai.
Kami keluar dan Felix masih berada di tempat itu.

"Chy. Kita perlu bicara" Felix menggenggam tanganku.

Aku berusaha melepasnya namun tenaga ku rasanya terkuras habis oleh nya.

"Listen to me"

Aku hanya menunduk.

"Chy? Kamu mau tahu gimana perasaan ku kan? "

Aku masih menundukkan kepalaku.

Felix memegang kedua pipiku dan mendongakkannya di wajahnya.

" Pertama kali kita ketemuan.I care to you because this situation. But, yah.. Aku mungkin sudah gila. Rasanya aku mulai mencintaimu. Tapi aku pikir kamu gak bakalan mungkin menyukai itu. Ingat ketika kita ketemu di pondok itu? Saat aku menerima telefon mama bilang dia udah jodohkan aku dengan tunanganku Silvi. Dan beberapa hari aku gak ada disini. Aku ngurus pertunanganku."

"Fck! I don't care. Aku gak perlu lagi alasanmu. Tolong biarkan kami pergi."

Felix langsung memelukku erat.

"I love but i can't to be your boyfriend. I'm sorry for the sad ending"

"Kamu tau gak? Rasanya aku pengen sekali dicap sebagai wanita paling egois untuk saat ini. Aku pengen memiliki kamu seutuhnya. Aku pengen aku bisa jadi alasan yang buat kamu tersenyum, aku pengen kalau aku bisa marah sama kamu karna aku cemburu. Tapi bahkan untuk berada disampingmu aku tak layak."

"I love you" Felix melepaskan pelukannya.

Aku menatapnya sekilas lalu pergi meninggalkannya.






  Aku dan semua kisahku. Memang akan berakhir hari ini. Namun satu hal yang aku inginkan untuk saat ini. Aku butuh penyemangat untuk yang ketiga keempat dan seterusnya. Agar aku dapat bertahan selama mungkin. Hingga aku merasakan aku bahagia karna diriku sendiri. Bukan orang lain.

Selamat tinggal kenangan.
Aku harap kamu tak muncul tiba tiba dan menimbulkan rasa benci mendalam.
Andai kamu tahu aku sangat ingin mencintaimu lagi dan lagi .
Tolong katakan bahwa kau juga ingin seperti itu walau hanya bohong belaka.

  

      *****




"I love you more than more"

"Good Bye my reason "

"And Thank you.."





TAMAT^_^

Nothing [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang