Bab 12: Hilangnya sebuah kesetiaan

3.3K 251 17
                                    


Malam itu semua seolah berjalan sesuai rencana Erna. Yusuf dan Bella benar-benar menikmati waktu yang mereka lewati. Yusuf seolah melupakan bahwa dia sudah memiliki sebuah keluarga yang dipandang bahagia oleh seluruh dunia.

Tapi nyatanya pria itu menikmati semua nya. Tertawa dan tersenyum dan berbicara lembut bahkan melebihi ketika dia berbicara pada Zara. Baik sebelum pernikahan ataupun setelah pernikahan mereka sampai saat ini.

Di balik tembok Erna semakin melebarnya senyum seringainya. "Selanjutnya rencana kedua,"gumam wanita itu dengan mata berosot licik.

Dia melirik seorang pelayan cafe yang sudah di sewanya lalu menganggukan kepala memberi kode kepada pelayan itu.

Pelayan berjenis kelamin pria itu, membalas anggukan kepala Erna. Lalu dia mengambil sebuah napan yang berisi dua gelas minuman dingin bersoda," pria itu berjalan mendekat ke arah meja Yusuf dan Bella.

"Excuse me, Sir,Mam. Kami mempunyai hidangan penutup spesial untuk para tamu yang datang berpasangan malam ini,"

"Ah, kami tidak_"Yusuf ingin menyela namun Bella menghentikannya.

"Thank you, tolong letakan saja,"kata wanita itu, tersenyum tipis.

Yusuf menatapnya dengan alis terangkat,lalu setelahnya pria itu menghembuskan nafas, dan berkata, "Ya, sudahlah, mau bagaimana lagi." Dia tersenyum pasrah.

Bella terkekeh melihat ekspresi pria itu,"Sudahlah,mungkin ini memang hidangan penutup yang istimewa,sangat istimewa" lanjutnya dalam hati. Dia melirik sang aktor utama dalam permainan ini di sudut sana, dan tersenyum tipis padanya.

Ya, sepertinya mereka berdua benar-benar memiliki sebuah rencana yang sudah tersusun sangat rapih malam itu.

Bella mengangkat gelas ditangannya, "Cherss...," Yusuf juga mengambil gelasnya, dan dentingan gelas terdengar nyaring ditelinga keduanya.

Bella mendekatkan bibirnya pada ujung gelang, dan dia tersenyum puas saat melihat Yusuf menengak habis minuman itu, sampai tidak tersisia.

"Ahhh, sepertinya benar-benar spesial! Minuman ini sangat segar sekali!"Yusuf berbicara seolah sangat puas sekali dengan minuman itu.

"Benarkah? Kamu sangat menikmatinya, ya!"

Pria itu mengangguk, sambil menatap Bella, "Hmmm, tapii...aku,"tak lama kening pria itu berkedut merasakan kepalanya yang terasa memberat.

"Ada apa, hmmm?"suara Bella terdengar begitu lembut dan menggoda.

Wajah Yusuf terlihat memerah, dan keringat mulai mengalir di pelipisnya, "Ah, Bella, kenapa tubuhku terasa panas sekali! Ini sangat tidak nyaman! Kepalaku sangat pusing!"

Bella tersenyum puas begitupun dengan Erna yang masih memperhatikan mereka. Dengan lembut Bella menyentuh tangan Yusuf membuat pria itu tersentak mundur, "Tunggu, jangan sentuh aku!"

"Ada apa Yusuf? Kamu baik-baik saja? Aku akan mengantarmu istirahat!"Bella bangkit darii duduknya, dan menghampiri Yusuf.

Pria itu menggeleng masih berusaha mempertahankan kesadaranya, "Tidak-tidak, aku bisa pergi sendiri,"pria itu dengan sempoyongan berusaha bangkit namun dia nyaris terjatuh dan Bella langsung merangkul Yusuf.

"Apa yang kamu lakukan Bella! Menjauh dariku!"senggak Yusuf, berusah mendorong tubuh Bella yang merapat padanya.

"Sudahlah, aku mengkhawatirkanmu. Aku akan mengantarmu istirahat!"

Bella memapah Yusuf yang semakin bertingkah dengan gelisah. Sampai akhirnya mereka berdua sampai di kamar hotel Yusuf.

Bella meletakan Yusuf yang setengah sadar di ranjang. Mata pria itu memandang sayu Bella yang ada dihadapanya. Wanita itu dengan jarinya menggoda setiap inci wajah Yusuf.

Sebuah bayangan wajah tergambar dikepalanya, membuat pria itu sontak menarik tangan Bella, dan membalikan tubuhnya hingga dia menindih Bella.

Kedua saling menatap sesaat, sampai Bella berbisik padanya, "Lakukanlah yang kau inginkan! Setelah ini kau akan menjadi miliku Yusuf Khaidar...,"

Wajah itu seolah tergambar jelas dihadapannya, dan Yusuf yang sudah hilang kendali akan dirinya sendiri. Mulai mendekatkan wajahnya kepada Bella, pria itu melakukan yang tidak seharunya dia lakukan.

Semua terjadi begitu saja, ketika Yusuf menyentuh wanita lain yang bukan miliknya, yang bukan istrinya dan juga bukan ibu dari anaknya. Yusuf tak bisa mengendalikan diri dari sebuah jebakan dosa yang akan membuat perubahan besar dalam dirinya juga dalam hidupnya.

Yang akan membuatnya menyadari, bahwa kesetiaan yang dia janjikan telah hancur dan saat dia sadar nantinya, mungkin semua sudahlah terlambat....

#Bersambung...


Huaaaa.... Yusuf jahat.... Somplak emng! 


I'M SORRY MAMA! (New Version)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang