Bab 1: Pulang ke rumah!

13.4K 404 39
                                    

BAB 1
IM SORRY MAMA (NEW VERSIONS)
_________________
Tidak ada yang menolak jika hidupnya diberi segala hal, bentuk dan rupa dari sebuah kebahagiaan. Setiap orang punya batas, dan ukuran mereka dalam menilai arti dari sebuah kebahagiaan. Dan setiap kebahagian hadir untuk semua orang. Dan tumbuh menjadi sebuah kisah hidup bagi setiap orang lainnya.

Kebahagian sering ditunggu untuk datang
Namun, berbeda dengan kesedihan.
Karena, dia sering hadir tanpa di minta. Dan kerap kali seseorang berada dalam pilihan tepuruk atau bangkit antara kesedihan itu.
Nyatanya, kebahagian dan kesedihan sama-sama harus dijalani.
Tidak ada yang selalu bahagia, juga tidak ada yang selalu menderita.

Mari saya bawa kalian ke dalam sebuah kisah yang penuh dengan kebahagian juga kesedihan yang harus terus dihadapi tokoh utama kita dalam melanjutkan hidupnya.

Dia bernama Zara Areina Rasyid. Seorang dokter cantik lulusan London University di usia 21 tahun sudah memegang gelar sarjana dan menjadi dokter muda dalam bidang ahli gizi. Dalam kebahagiaanya menyandang gelar dokter, dia harus pulang ke Indonesia keinginan dari sang ayah tercinta.

Zara, begitu orang memanggil dirinya. Ketika dengan bangga dia mengatakan bahwa dia lulus dengan hasil yang maksimal. Sang ayah justru membawa kabar mengejutkan bahwa dia telah menjodohkan Zara dengan seorang pria dari keluarga terpandang ‘KHAIDAR’ yang begitu populer dan terkenal kaya saat itu.

Adu mulut terjadi di ruang  keluarga Zara saat dia mengtahui keputusan mendadak dari sang Ayah.
“Ayah, apa maksudnya ini?”protos Zara tak terima

Pak Malik, ayah Zara mengurut pelipisnya, dia bingung bagaimana menjelaskan kepada Zara, putrinya. “Nak, dengarkan ayah. Mereka keluarga yang baik, kamu akan hidup baik jika menjadi menantu keluarga mereka,”

“Tapi ayah, Zara ingin melanjutkan karir sebagai dokter!” Zara mengeluh panjang, “Aku sudah berusaha sejauh ini untuk lulus, dan ayah ingin menghancurkan impianku begitu saja? Dengan terikat pernikahan pada pria asing?!”sanggah Zara tak terima. Wanita yang dipandang lembut dan anggun itu kini, terlihat begitu kesal dan kecewa dengan keputusan ayahnya.

Malik menghela nafas panjang mendengar keluhan putrinya. Tiba-tiba sebuah tangan mengelus bahunya membuat pria itu menoleh. “Pelan-pelan saja, mas. Biar aku yang bicara pada Zara!”ujar suara itu.

Zara yang melihatnya memalingkan wajah jijik, “Ck, menyebalkan sekali!”degusnya.

“Zara, kamu jangan egois begini!”

“EGOIS?!”Zara menatap tajam kepada wanita yang sedang duduk di samping ayahnya itu. Ibu tirinya, ya jelas sekali. Wanita ular yang berdampingan dengan ayahnya. “Atas dasar apa tante mengatakan aku egois?” sanggah Zara tak terima

“Zara yang sopan! Dia ibumu!”tegur Malik,pada Zara.

“IBU T I R I kalau ayah lupa!”

“ZARA?!”

“Mas, sudah tenang kan dirimu.” Wanita itu dengan segala tipu dayanya mengambil semua kepercayaan ayah Zara. Mengesalkan, menjijikan, memuakan. Semua itu adalah alasan kenapa Zara memilih pergi melanjutkan sekolah ke London, seorang diri.

“Zara, kamu jelas tidak tahu bahwa ayahmu mengeluarkan banyak biaya untuk sekolahmu di London, keadaan itu membuat perusahaan papa tidak stabil. Dan juga, keluarga KHAIDAR mempunyai kualitas yang baik sebagai besan...,  kami hanya ingin...”

Tunggu... sepertinya Zara mengerti sekarang..

“KALIAN INGIN MENJUALKU?!”teriaknya.

“Ti-tidak nak, dengan kan dulu ayah...”sela pak Malik panik.

Mata Zara memicing tajam kepada Ayah dan juga Ibu tirinya itu. Terlihat jelas ayahnya gugup dan takut bicara lagi padanya. Dan lihat, wanita ular itu menyeringai padanya di balik punggung ayahnya.

“Wanita ular! Ini pasti rencanya! Astagfirullah hala’zzim...”batin Zara sangat bergejolak saat ini.

Pak Malik berjalan mendekat pada Zara, “Zara dengarkan papa, ini demi kebaikanmu! Tidak ada baiknya kalau kamu terus ada di rumah ini.”

Zara menatap sang ayah dengan sendu, “Ayah, kalau kau ingin mengusirku dari rumah ini, tidak begini caranya. Dan ya...,”Zara tertunduk, sesak rasanya hatinya saat ini. Dia bahkan belum sehari penuh pulang kerumahnya, dan sudah diusir lagi?

“Sejak kapan ayah pernah memikirkan kebahagianku? SEJAK KAPAN?! Ayah selalu menuruti semua keinginan wanita ular itu! Dia hanya seorang PEREBUT SUAMI ORANG?!”


PLAAKKKK

“ZARA JAGA UCAPANMU!”

Pak Malik menampar Zara begitu keras hingga pipi putihnya memerah. Zara tertegun tak percaya, dia menoleh dengan tatapan tajam kepada ayahnya.
“Ayah ingin menjualku, kan? Mendapatkan uang dari keluarga itu kan? BAIK! “

“Zara, maaf ayah tidak bermaksud menamparmu! Ayah juga tidak ingin menjualmu!?”kata pria paruh paya itu gemetar. Dia sungguh menyesal telah menampar putrinya.

“Dengar!”ucapnya menantang di hadapan sang ayah. Dia masih berdiri dengan tegar, ketika hatinya sudah begitu hancur. “Aku Zara Airena Rasyid, akan menuruti keinginanmu untuk menikah. Tapi, selah menikah AKU HANYA MENJADI PURTI IBUKU, BUKAN PUTRIMU!”

Zara pergi begitu saja naik ke lantai atas menuju kamarny, meninggalkan sang Ayah yang begitu terkejut dengan ucapan Zara sedang Ros sang ibu tiri tersenyum dengan angkuh. “Cih, siapa yang peduli jika kau bukan lagi nona keluarga ini.”

Sedang pak Malik menatap tangga yang dilalu putrinya, dalam hati dia meringis perih. “Bukan seperti ini Zara. Kamu putri ayah, dan akan tetap begitu. Tapi, tetap disini bukanlah hal yang baik untukmu.” bisik hatinya perih. Bukan keinginannya, tapi keadaan memaksanya untuk melakukan semua ini.

**************

Zara berjalan dengan cepat ke arah kamarnya dengan mata yang menahan tanggis. Tidak, dia harus cepat masuk ke dalam kamar, agar dia bisa menangis di dalam sana.

Namun, saat melihat pintu kamarnya, Zara begitu terkejut mendapati kopernya ada di luar kamar. Dan pintu kamar terkunci.
“Kurang ajar!”desis Zara marah.

Tidak, dulu dia bisa ditindas oleh mereka, tapi tidak sekarang. Selama dia belum menikah dan masih dirumah ini, kamar itu adalah miliknya.

DUKKK...

DUKKK...

“BUKA PINTUNYA! KELUAR DARI KAMARKU!”teriak Zara murka. Sambil mengedor pintu kamarnya.

“MIA BUKA PINTUNYA?! INI KAMARKU!”

Suara dari dalam membalasnya dengan ikut berteriak, “Tidak mau! Sekarang kamar ini milikku?!”teriak suara itu, yang tidak lain, anak wanita ular itu, adik tiri Zara.


Zara sungguh lelah, dan teramat kesal saat ini. Dia berjinjit dan mengambil kunci cadangan yang dia sembunyikan di senta-senta jendela udara pintu kamar.
“Ck, gadis licik itu ingin mempermainkanku!”desis Zara.

Dia membuka pintu kamar dengan hentakan keras. Membuat Mia tersentak kaget dari ranjangnya. “Jangan menguji kesabarnku Mia!”kata Zara berdiri angkuh dengan kedua tangan terlipat di dadanya.

“K E L U A R!”

Mia menggeleng kepala, enggan bangkit dari ranjang Zara. “Tidak mau, kau kan akan menikah! jadi kamar ini akan jadi milikku!”

“Heh, nanti jika aku menikah. Tidak sekarang! Sekarang, kamar ini MILIKKU!”Zara menarik kopernya masuk.

“Kau, kenapa kopermu masuk, ini kan kamarku!”protesnya tak terima.

Zara mencebik kesal, “Keluar atau aku yang menyeretmu!”

“Aku tidak mau!”kekehnya.

Zara mengangguk, kemudian dia berkata, “Baiklah, kulakukan dengan paksaan!” dia berjalan dengan wajah dingin dan tatapan yang tajam ke arah Mia.

Kemudian, dia mencengkram tangan gadis itu, menghentaknya kuat hingga gadis itu memekik sakit. “Sa-sakit..., sakit! Lepaskan aku! Kau menyakitiku!”teriaknya namun tak diacuhkan oleh Zara.

Dia mendorong gadis itu hingga keluar dari kamar, “KELUAR!”

DUKKK...

Zara menutup pintu kamarnya dengan keras membuat Mia yang mengelus lengannya yang memerah tersentak kaget, “Sialan kau Zara!”umpatnya. “AKAN KULAPORKAN PADA AYAH!”

“TERSERAH, AKU TIDAK PEDULI!?”balas Zara berteriak dari dalam kamar.

Mia pergi dengan hentakan kaki kesal, pergi meninggalkan kamar Zara. Saat mendengar langkah kaki yang menjauh pergi, tubuh Zara lulur ke lantai. Dia bersandar lemas di balik pintu.

Dia menekuk kakinya hingga dada, dan menyembunyikan wajahnya di sela-sela pahanya kakinya, “Mama, Zara sangat lelah! Apa harusnya aku tidak kembali saja...,”dan tangisnya tumpah disana.

Dia sendirian, menangis, dan menanggung bebannya sendiri. Tidak tahu, apakah ini keputusan yang tepat bagi Zara,tapi mungkin ini yang akan menjadi jalan hidupnya....

“Bersambung....

Tulis komentar kalian untuk versi ini...  Terima kasih...

I'M SORRY MAMA! (New Version)Where stories live. Discover now