Darah dan Kertas

1.6K 46 0
                                    

Edited *15May2014 ©2012

EmilyFujiwara

I own the storyline not the song and the Real Person

_________________________________________________________

Kelas biologi

Kau tahukan seperti apa laboratorium itu, penuh dengan alat-alat peraga dan percobaan sebuah kerangka manusia dan beberapa hewan dipajang di sepanjang deretan belakang menyentuh tembok sehingga alat-alat itu tidak menghalangi cahaya yang memasuki ruangan kelas. Bangku di ruangan lab ini di rancang untuk bisa duduk berpasangan, tahun lalu Greyson selalu berpasangan denganku itulah kenapa Aku dan Dia bisa dekat seperti sekarang, Dia itu sangat tidak bisa diam sama sekali, sementara Aku hanya akan bicara kalau Kurasa benar-benar penting, tapi Dia berhasil menularkan virus cerewet dan aura cerianya sedikit-Sangat sedikit, dan tahun ini tak ada Chance dan itu berarti, kalau Aku cukup beruntung Aku akan bekerja sendirian.

Aku sudah duduk di dalam kelas. Dan seperti yang sudah dapat Kau duga dikelas ini tidak ada yang Aku kenal, tentu saja. Sudah ada 5 orang yang duduk dalam ruang kelas ini, dan Aku seperti biasa mengambil tempat duduk barisan ke3 dan menyalakan mp3ku.

“Sebelahmu kosong?” Aku mendengar samar-samar seseorang menanyaiku, Aku mendongak dan melihat anak itu membawa tumpukan buku ditangannya dan dia mengenakan kaca mata, warna matanya berwarna hijau, dengan rambut kecoklatan yang menutupi sebagian dahinya Jantungku tetiba berdegup sangat kencang, dan Aku sepertinya lupa bagaimana cara menjawab, karena Aku berakhir dengan membuka mulutku tanpa mengatakan apapun sampai Dia melambaikan tangannya di hadapanku, Dia bertanya lagi. tapi Telingaku masih tertutup oleh Headset, setelah sadar kalau aku sama sekali tidak dapat mendengar jelas apa yang dikatakannya, Aku melepaskan headsetku.

“Pa-Pardon?” ucapku tergagap, jantungu malah berdegup lebih kencang lagi!

“Aku tanya, apa sebelahmu kosong?” ucapnya lagi dengan sabar, We-Well.. keberuntungan untuk bekerja sendirian tahun ini tidak akan ada dipihakku lagi sepertinya.. aku mengangguk cepat.

“Ko-Kosong” kataku pendek dan mengalihkan pandanganku ke buku yang ada dihadapanku lagi... kenapa tiba-tiba jantungku berdegup tidak karuan begini? Biasanya tidak apa-apa..

“Thanks, yang lainnya sudah punya partner mereka sendiri, dan Aku rasa Aku agak terlambat, Kau tidak keberatan kalau Aku berpartner denganmu? Atau Kau sedang menunggu orang lain? umm, Aku baru melihatmu di sekolah ini” katanya, Aku mendongak dan mengedarkan pandanganku ternyata Kelas telah ramai, dan seperti yang dikatakannya, hanya tinggal bangku ku yang kosong, Aku memberanikan diri untuk melihat wajahnya lagi, Dia lebih tinggi dari Chance, Dia tersenyum menunggu jawabanku. Aku mengangkat bahuku bersikap seolah tidak peduli, padahal Jantungku sekarang rasanya seperti mau pecah, karena matanya... matanya.. itu mata terindah yang pernah aku lihat.. dan wajhnya entah kenapa begitu familiar, seolah aku telah melihat wajah itu dirumah.. setiap hari..

“Mungkin karena memang Aku mencoba untuk tak terlihat” kataku berharap nada suaraku tidak lagi bergetar seperti tadi, dia tersenyum Kecil, Okay, itu senyuman yang... yang mungkin bisa membuatku Mati seketika-Okay maaf Aku berlebihan-

“Siapa namamu? Aku Alfred” katanya,mengulurkan tangan sambil tersenyum, GOD!! LEE KENDALIKAN DIRIMU! Aku menyambut uluran tangannya, dan untuk pertama kalinya Aku merasakan Getaran seperti tersengat listrik di tanganku, dann pipiku rasanya memanas...

“A, Azalea, kau bisa memanggilku Leah atau aya” ucapku, lalu menarik tanganku,

“Aya?” tanyanya kebingungan. Aku langsung mengalihkan pandanganku lagi. dan mengelap kacamataku, padahal itu tidak penting, karena kacamataku baik-baik saja..

Dream A Little Dream : The Journey BeginTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang