Long Lost Memories

783 29 2
                                    

Pagi ini, aku memutuskan untuk menghindari Zayn, dia membuatku takut lama-lama, semalam dia tiba-tiba mencium pipiku, well, kalau itu chance itu artinya dia menginginkan aku untuk mengerjakan tugasnya atau membawakan nutella untuknya atau apapun pokoknya melakukan sesuatu untuk mengembalikan moodnya. Tapi ini Zayn, aku bahkan tidak mengenalnya. Dia itu orang asing.. aku duduk di teras, deburan ombak.. ada sesuatu di rumah ini yang sangat mengangguku, Sandy pulang larut sekali, dan masih belum bangun, sekarang sudah pukul sepuluh, sementara Liam Harry, Louis dan Niall, juga Zayn bersenang-senang di pantai, aku menjelajahi villa, dan ketika aku membuka kamar yang ditempati Liam dan Niall, kamar berwarna biru dan putih, dua ranjang terpisah, dan bekas pajangan kotak di masing-masing dinding, aku menutup lagi kamar Niall, dan teringat tentang foto yang terjatuh di sela-sela lemari sebelah kamar Sandy.. aku membuka kamarnya dan Sandy sudah tak ada di kamarnya, mungkin dia sudah keluar untuk bergabung dengan the boys,

Aku mencari foto usang itu, tapi, tak ada dimanapun, aku ingat betul, foto itu tersisip di sela-sela lemari ini....

"Ugh, harusnya ada disini!" kataku kesal

"Mencari sesuatu Princess?" tanya .. Sandy, aku berdiri dan melihatnya sudah berdiri di ambang pintu kamar,

"Umm yeah, you know what? I feel very familiar with this entire house, do you know why?" tanyaku mendekatinya

"Umm, no, why?"

"Aku berharap, kau bisa menjawab rasa penasaranku, bukan malah berbalik bertanya," kataku menghela nafas, "anyway, jam berapa kau pulang semalam?" tanyaku

"Jam 2, keasikan ngobrol dengan teman lama, oh kau sudah siap? Hari ini setelah makan siang, kita ke dokter untuk mengobati traumamu"

"Kalau aku tidak mau ke dokter?"

"Simple, tidak ada tawaran ekstrim untuk kau bintangi" kata Sandy mengancamku

"Tapi aku bisa bertahan, drama kemarin aku bisa bertahan sampai selesai ingat?"

"Yeah, sampai selesai dan merepotkan Greyson, dia sampai harus berlari ke belakang panggung dan membopongmu dan menenangkanmu, Greyson punya kehidupannya sendiri, dan keadaan kemarin cukup membuatnya terlibat beberapa masalah, asal kau tau saja" kata Sandy, aku .. aku tak pernah berpikir sampai ke sana, well, aku tahu aku selalu membuatnya repot kalau traumakku kambuh, dan karena hanya chance yang aku percaya jadi, aku hanya bisa tenang kembali kalau sudah ada dia di sampingku.

"Sudahlah, pengobatannya gak akan butuh waktu lama kok" kata Sandy masih berusaha memaksaku,

"Aku tidak mau ke dokter!" kataku berteriak sambil berlari keluar dari villa.

Menuju ke arah yang berlawanan dari tempat the boys sedang bermain.

~*~

Aku mengejar Leah, adikku itu kalau sudah berlari susah sekali untuk dikejar apa lagi untuk ku tangkap, jadi aku biarkan saja dia, lagi pula dia akan pulang dengan sendirinya kalau dia lapar. Aku menoleh dan mendapati Liam dan Harry sudah menghampiriku sambil tertawa.

"Bertengkar dengan adikmu?" kata Liam

"Begitulah, susah sekali mengatur dia sejak aku meninggalkan rumah" kataku, dan berbalik menuju ke villa.

***

Padahal ini hari ketiga aku berada dipantai, well, setelah berhasil melarikan diri dari Sandy, aku berjalan-jalan ke deretan pertokoan yang menjual souvenir, beberapa toko yang menjual persediaan makanan mentah memberikan senyum ramah padaku, dan tenggorokanku juga rasanya haus, jadi aku mampir ke kedai es dan memesan segelas besar es serut,

"Kalau tak salah, kau anaknya Mr. Bealeskan?" kata Ibu pemilik toko ketika mengantarkan pesananku, aku mengangguk dan tersenyum, mungkin dia tau aku dari tabloid atau majalah..

"Waah, kau sudah besarnya, terakhir kali kau dan keluargamu kemari, waktu kau masih sangat kecil, bagaimana kabar ibu dan ayahmu nak?" tanyanya, dia.. mengenal orang tuaku??

"Umm, mereka baik, maaf, apa anda mengenal orang tuaku?" tanyaku ragu

"Iya, tentu saja, semua orang lama disini mengenal keluargamu, yah sayang sekali kalian harus pindah, bagaimana kabar kembaranmu dan Sandy???" tanya ibu penjaga toko, aku terdiam.. aku? Punya kembaran? Ibu ini pasti salah orang..

"Sandy baik, oh apa dulu saya tinggal disini?" tanyaku lagi, dan si ibu duduk di depanku,wajahnya ceria sekali,

"Ah iya kau pasti tidak ingat, soalnya kau masih sangat kecil untuk mengingat, iya dulu kau tinggal di villa kerang yang dekat pantai itu, sudah lama sekali, umurmu mungkin sekarang sudah 15 tahun mungkin ya?"

"tujuh belas," kataku mengkoreksi,"tapi bu, saya.. tidak punya kembaran.." kataku akhirnya

"Tidak, tidak, kau punya kembaran, setiap sore, Sandy atau ayahmu pasti membawa kalian kesini dan memesan ice cream cokelat untuk leo dan ice cream strawberry untuk mu, apa sesuatu terjadi padamu nak?" katanya lagi, aku semakin bingung, apa aku harus menjawab apa.. kurasa pergi dari tempat ini adalah pilihan yang bagus sekarang...

Setelah lepas dari toko es itu, aku berjalan pulang sambil berpikir tentang kata-kata ibu itu.. aku.. punya kembaran? Kalau aku punya, pasti aku akan ingat.. tidak mungkin kan aku melupakan kembaranku sendiri? Aku sampai di depan villa, hari sudah sore, dan aku masih berdiri di depan pagar villa, mencoba mengingat sesuatu, tapi tidak ada hasilnya, kemudian aku berbalik dan melihat pantai.. kalau benar aku pernah tinggal di sini, alam bawah sadarku pasti ingat dengan deburan ombak, dan bau lautnya.. aku memejamkan mataku sembari berjalan menuju tpian pantai, dan berdiri di situ, membiarkan ombak menyapa kakiku, bau laut...

Kalau sudah besar nanti,aku akan bawakan kulit kerang yang cantik untuk princess, dan aku tidak akan pernah membiarkan princess menitikkan air mata suara anak kecil laki-laki terdengar sangat jauh rasanya tiba-tiba tempat kosong di dalam dadaku itu semakin membesar..

Princess itu selalu tertawa dan tersenyum, karena aku ada lah pangeran dan kau adalah putri, dan kita harus membawa kebahagian selalu! Siapa?

Aku tidak akan membiarkan siapapun menyakiti princess! Siapa? Samar-samar aku melihat bayangan anak kecil bermata biru, dan memiliki rambut berwarna cokelat keemasan, senyumnya .. aku tahu senyum itu.. mirip dengan..

Aku tidak akan pernah meninggalkan princess!

Janji? Suara anak perempuan,

Iya, pinky swear princess! Karena Princess Azalea dan Prince Leonard adalah satu! Dan wajahnya sekarang terlihat jelas.. dalam pandanganku, senyum dan mata biru yang bersinar, yang lama hilang dari ingatanku.. aku bisa merasakan airmataku menetes, dan rasaya badanku juga basah, suara anak itu pun terdengar lagi

Lee! Suara tawa yang renyah

Leah....

Leah....Lihat bintang laut!

Leah... anak itu menunjukkan bintang laut yang cantik...

Azalea! aku menoleh kekananku dan melihat chance berdiri di sisi ibu dan ayah, dia terlihat sedih?

lihat princess, ini kerang yang lain, sudah lama sekali kita tidak bermain seperti ini.. kemarin kau meninggalkan aku sih kata anak bermata biru yang memiliki senyuman yang sama denganku.. dia leo..

Azalea! suara yang tidak aku kenal.. aku melihat ke kanan kiriku, chance masih berdiri disitu, tapi kali ini tersenyum seperti merelakan aku melakukan hal yang sudah lama aku inginkan.. seperti ketika dia menemaniku mengikuti audisi...

Azalea! please... please... suara itu.. suara yang.. aku melihat leo.. yang sekarang kembali terlihat samar..rasanya sakit sekali melihat anak di depanku memudar..

Azalea! Please!! Don't leave me.... leave who? Who is that?

LEAH!!! Aku tersentak membuka mataku aku terbatuk, aku sudah ada di ruang tamu, well, di lantai ruang tamu, mencoba membiasakan mataku, dengan cahaya yang tiba-tiba terang, wajah Zayn sudah sangat dekat denganku, rambutnya basah, begitu, dan shirtless, yang lain mengelilingiku, dan Sandy dia memberikan handuk ku rasa, aku mencoba duduk, Niall dan Harry membantuku untuk duduk, badanku bergetar, dan Zayn langsung memelukku, aku mencoba melepaskan diri, tapi dia masih menciumi pipi dan rambutku, badanku juga basah.. apa yang terjadi??

____________________________________________________________________________

A.N: Vote and comment are welcome

Dream A Little Dream : The Journey BeginTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang