"Mau lagi?" tanya Sasa Reyhan menggeleng lalu mengelap ujung bibir Sasa yang masih tersisa coklat.

Mama! Jantung Sasa lompat lompat tolong! Batin Sasa menatap mata Reyhan.

"Ekhm...Ekhm..."

"Uhukk....uhuk...."

"Duh uwu uwu terus."

"Batuk eh gue batuk coy."

"Mati Lo Sono."

"Minum obat biar cepet sembuh Bagas." celetuk Sasa meminum susu kotak yang masih tersisa.

"Bodo amat!" ucap mereka kompak membuat Sasa cemberut.

"Mau juga?" tanya Sasa, Reyhan mengangguk.

"Beli sendiri wleee!" Sasa memeletkan lidahnya membuat Reyhan menatap nya datar, Sasa cengengesan dan menyodorkan sisa susu kotak tersebut kearah Reyhan.

"Minggu pantai kuy?" usul Bagas.

"Ayo!" pekik Sasa heboh, Luna dan Nita hanya menggangguk mantap.

"Yok!" ucap Fero santai.

"Lo Rey?" tanya Bagas, Reyhan hanya menggangguk singkat.

"Oke fix pantai yah?!" ucap Bagas membuat mereka menggangguk.

"Woi jamkos, sampai pulang guru-guru pada rapat!" teriak Janu wakil ketua kelas.

"Yahh, mending pulang Sasa capek." ucap Sasa cemberut.

"Udahlah nggak papa, ngapain juga lo di rumah?" ucap Nita yang di anguki oleh Luna.

"Bisa istirahat, bisa main HP, bisa baca novel, bisa makan, bisa minum, bisa bobo." Sasa mengeluh.

"Di sini juga bisa!" serentak mereka bersamaan kecuali Reyhan membuat Sasa cemberut.

"Main tod kuy!"cajak Luna.

"Kagak ah!" ucap Bagas membuat Luna cemberut

"Bete nih!" ucap Luna.

"Sama!" ucap mereka serentak, tiba-tiba Reyhan berdiri.

"Mau kemana Rey?" tanya Sasa polos.

"Basket." ucap Reyhan lalu berjalan meninggalkan mereka.

"Sasa ikut!" ucap Sasa lalu mengejar Reyhan.

Sasa berjalan beriringan bersama Reyhan dan menggandeng lengan Reyhan, Reyhan hanya diam dia tidak masalah fine-fine saja.

Sesampainya di lapangan basket Reyhan langsung menuju lapangan sedangkan Sasa menunggu di pinggir lapangan Reyhan memulai men-dribble basket yang ia pegang.

"Main sendirian aja bos, ikut kali babang tampan ini." teriak Bagas lalu berlari ke arah lapangan.

"Dih emang lo ganteng?" celetuk Fero bergabung bersama Bagas dan Reyhan.

"Oh jelas!" sahut Bagas.

"Najis." ucap Reyhan dan Fero bersamaan membuat Bagas tertawa.

Suara pekikan pekikan dari kaum hawa membuat kuping Sasa, Nita dan Luna terasa panas.

"Reyhan ganteng banget."

"Aaaa Fero."

"Bagas imut imut banget!!!"

"Fero ganteng banget ya ampun."

"Para Doi gue."

"Barisan Para cogan "

"Reyhan semangat "

"Reyhan ya ampun."

Teriakan teriakan tersebut membuat Sasa geram lalu meninggalkan lapangan menuju kantin yang diikuti oleh Nita dan Luna.

"Kalian duluan aja Sasa ke toilet dulu okee?" Sasa lalu berbelok menuju kamar mandi.

Sasa mencuci mukanya yang berminyak lalu mengelapnya menggunakan tisu dan memakai lip balm agar bibir tidak terlihat kering

"Selesai dehhh." ucap Sasa lalu keluar dari toilet saat menuju kantin ada yang menarik tangannya membuat Sasa berada di toilet kembali.

"Gue peringatin sama lo, jangan pernah deketin Reyhan atau lo abis sama gue!" orang yang menarik Sasa adalah Mely.

"Kamu siapa sih! kenapa ngelarang Sasa buat dekat sama Rey, Sasa salah apa sama kamu?!" ucap Sasa gemetar dengan mata berkaca-kaca.

"Gue Mely, gue suka sama Reyhan jadi gue nggak bakal biarin lo dekat sama Rey apalagi sampai pacaran! lo salah karna lo udah deketin cowo gue!" ucap Mely tajam.

"Ngerti lo?" ucap Mely menjambak rambut Sasa.

"Lepasin sakit, Sasa mohon." ucap Sasa meringis kesakitan Sasa meneteskan air matanya.

"Gue nggak pernah main-main sama ucapan gue!" ucap Mely melepaskan jambakan nya lalu mendorong Sasa hingga terjatuh.

"Lemah lo." cibir Mely.

"Udah ngebuly nya?" tanya Reyhan dengan suara khas andalan nya membuat Mely menegang.

"Kalau belum lanjutin." ucap Reyhan datar membuat Sasa menatapnya tidak percaya lalu menggeleng dan membuat Mely tersenyum kemenangan.

"Tau aja deh kamu kalau aku belum puas ngebully dia." ucap Mely lalu menginjak betis Sasa membuat Sasa menjerit.

"Aw! sakit hiks.. hiks.. hiks.. udah sakit, tolong." ucap Sasa menangis Mely melepaskan injakan nya lalu menjenggut rambut Sasa dan menampar pipinya Sasa menangis tersedu-sedu.

"Udah kok sayang." ucap Melly tersenyum puas.

"Oke, silakan ke ruang Kepala Sekolah, Lo.dikeluarin.dari.sekolah.ini!" ucap Reyhan penuh penekanan lalu menghampiri Sasa dan menggendongnya menuju UKS.

"Hah?" beo Melly.

"AAA SIALAN LO REYHAN!" pekik Mely.

"AAA SIALAN LO REYHAN!" pekik Mely

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
My Prince Boy [TERBIT]Where stories live. Discover now