Chapter 10

180K 14.5K 712
                                    

Rigel masih begitu penasaran dengan perempuan tadi yang mengaku sebagai calon istri dari Gio. Bukan apa - apa, hanya saja tadi ketika Rigel melihat wajah Daddynya itu entah mengapa menampilkan wajah tak senang. Detra bukan tipikal orang yang suka meneliti penampilan orang, tapi kali ini Detra berbeda. Dan Rigel yakin pasti sesuatu terjadi pada mereka. Sebagai anak yang berbakti, Rigel wajib tahu setiap permasalahan yang berhubungan dengan keluarganya.

Setelah Detra mengusir Rigel untuk masuk ke dalam kamar, Rigel tidak langsung pergi begitu saja. Cowok itu menguping dibalik pintu yang tak jauh dari tempat Detra dan yang lainnya duduk. Jiwa keponya mulai keluar, berbagai pertanyaan masih bercabang memenuhi isi kepala Rigel mengenai perempuan yang bernama Lusi itu.

"Kok bisa?" pertanyaan Detra menarik atensi Rigel. Cowok itu sontak menajamkan pendengarannya menguping pembicaraan keempat orang dewasa itu.

"Bisa apa?" tanya Gio tak paham.

Detra melirik Lusi singkat, bagaimana bisa Gio terpincut dengan perempuan ular seperti Lusi. Detra tahu jika Lusi pernah bekerjasama dengan Vio untuk menghasutnya membunuh Aleta. Dan sekian lama Detra tak pernah lagi melihat Lusi, perempuan ini datang bersama dengan Gio dan satu bocah lelaki yang katanya anak Lusi hasil dari pernikahan sebelumnya.

Detra merutuki Gio didalam hati, bisa - bisanya sahabatnya itu mau dengan janda beranak satu.

"Lo bisa sama Lusi. Sebelumnya kalian udah saling kenal?" tanya Detra lagi.

"Gue sama Lusi baru kenal beberapa bulan ini dan pertemuan kami karena nggak sengaja,"

"Baru kenal tapi lo udah seyakin ini buat nikahin Lusi?" sinis Detra "Dia wanita ular."

"Detra," tegur Aleta.

Lusi meremas punggung tangan Gio, merasa tidak nyaman dengan perkataan Detra. Sudah bertahun - tahun masalah itu berlalu apa Detra belum bisa memaafkannya. Lagipula yang gencar mengincar Aleta hanya Vio. Lusi saat itu bersumpah akan membalas dendam pada Detra itu juga hanya sebuah gertakan saja. Lagipula mana punya nyali Lusi untuk melawan Detra. Lusi masih waras tidak sampai segila Vio.

"Lo jangan sangkut pautin sama masa lalu dong, Det. Setiap orang punya kesalahan emangnya lo nggak ingat apa yang udah lo lakuin sama Bunga dan Revo?" cecar Gio terpancing emosi. Gio tidak terima jika Lusi di pojokkan seperti seseorang yang punya banyak dosa sedangkan Detra tidak bercermin pada dirinya sendiri di masa lalu.

"Kenapa lo bawa nama Revo dan Bunga!" sentak Detra.

"Dan lo kenapa bilang kalau Lusi wanita ular?!" balas Gio menyentak.

"Gio udah aku nggak papa. Yang dibilang Detra itu benar. Aku emang salah pernah berkerjasama sama Vio buat bunuh Aleta," ujar Lusi dengan suara bergetar.

Mendengar itu mata Rigel langsung mendelik tak percaya. Pembicaraan macam apa ini? Siapa Revo dan Bunga? Dan apa hubungannya dengan Detra? Pertanyaan baru mulai muncul dikepala Rigel semakin menguak rasa penasaran Rigel untuk ingin tahu lebih jauh lagi.

"See bukan nggak mungkin Lusi bisa aja kerjasama lagi sama Vio," sinis Detra.

Lusi menerima tuduhan Detra padanya yang tak berdasar itu. Lagipula, Lusi sama sekali tidak mempunyai niat jahat seperti apa yang dikatakan Detra. Sudah cukup Lusi pernah menjadi orang bodoh hanya karena rasa obsesinya pada Detra. Tapi kali ini tidak. Lusi punya Sky dan Lusi juga akan menikah dengan Gio. Lalu dalam hal apa Lusi akan berkerjasama kembali dengan Vio? Bahkan Lusi saja tidak tahu keberadaan Vio sekarang dimana.

"Gue udah punya anak Det dan gue juga sebentar lagi bakalan nikah sama Gio. Gue nggak bakalan jahat kaya dulu," ujar Lusi.

"Kamu nggak boleh nuduh Lusi kaya gitu. Gimanapun Lusi dulu, sekarang dia udah berubah," ceramah Aleta.

Rigel (Sudah Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang