10

722 51 8
                                    

Ada yang kangen sama cerita ini?

🎵

=Kris’s pov=

Aku memandang gugup seorang pria paruh baya yang juga memandangku. Bukankah ini keterlaluan? Selama dua tahun menjalani hubungan dengan Alea, tak pernah sekalipun aku bertemu langsung dengan kedua orang tuanya atau hanya sekedar menyapa melalui sambungan telepon.

“Aku tidak menyangka alasan terbesarnya ada disini karena kau.” Aku menelan ludah ketika suara bariton itu menyapa indra pendengaranku.

“Aku mendengar banyak hal mengenaimu dari putriku.” Matanya menelisik tubuhku dari rambut hingga kaki.

“Maafkan saya, selama ini saya tidak pernah menemui anda atau hanya sekedar menelepon. "

“Tidak masalah, kau seorang selebriti yang sangat sibuk. Kau pasti tidak memiliki banyak waktu luang.” Aku menggigit bibir bawahku dan menunduk. Ini pertama kalinya bagi seorang Kris Wu merasa gugup.

“Santai saja, aku tidak akan memarahimu karena menghamili putriku di luar nikah.”

Deg.

Jika aku sedang minum sesuatu, ku yakin telah menyembur pria di hadapanku ini. “Hmm. Saya...” suaraku tercekat saat melihat tatapan tajamnya.

“Jujur saja aku sangat kecewa dengan yang kau lakukan.” Aku menelan ludah dan menunduk, tak berani menatap matanya.

“Tapi sudahlah, semuanya sudah terjadi. Aku hanya berharap kau mempertanggunggjawabkan semua yang kau perbuat.” Aku mendongak dan mengangguk.

“Saya akan menikahinya, setelah ia sembuh.” Tak ku sangka, calon ayah mertuaku ini tersenyum dan menepuk bahuku.

“Kau adalah kebahagiaan untuk putriku. Jaga dia dan jangan sakiti dia lagi.”

“Saya berjanji.” kataku penuh keyakinan.

“Aku percaya padamu. Tapi sebelumnya, bisa kau ceritakan mengenai keluargamu?”

🎵

=Alea’s pov=

Aku memandang Mama yang tampak tenang-tenang saja mengupas apel. Kenapa mereka berdua sangat lama? Apa yang di bicarakan Papa dengan Kris? “Makanlah.” Aku membuka mulut menerima suapan apel dari Mama.

“Bagaimana Mama bisa tahu aku disini?”

Mama menatapku lelah, “Tentu saja salah satu karyawanmu memberitahuku. Kau ini sebenarnya kenapa? Kenapa kau menyembunyikan semuanya dari Mama dan Papa?” Aku menggigit bibir bawahku.

“Kau tahu? Mama dan Papa sangat khawatir mendengar kau kecelakaan. Juga, soal bayimu.” Mama menghela nafas panjang.

“Mama dan Papa kecewa kau hamil di luar nikah. Seharusnya kami tahu jika pergaulanmu disini membuatmu sama dengan mereka.”

Tanganku terulur menggenggam tangannya, “Maafkan Alea, Mah. Maafkan Alea.” Isakku, Mama hanya diam dan mengelus rambutku.

“Semua sudah terjadi, sayang. Tidak ada orang tua yang tidak memaafkan anaknya. Sekarang, yang terpenting  bagi Mama dan Papa adalah kebahagiaanmu.  Dan kebahagiaanmu adalah Kris Wu.” Aku memejamkan mata saat Mama mengecup keningku.

JulyWhere stories live. Discover now