Martha.

77 8 0
                                    

"Ya, lain kali aku akan memesan secangkir kopi tanpa gula"

"sudah setengah jam kita mengobrol tapi masih belum menemukan apa maksud sebenarnya dari perang yang memperebutkan sebuah cangkir kosong"

"mungkin jika aku mengikutinya maka aku akan bisa merasakan apa arti sesungguhnya perang itu!"

"tapi temanku.. bukankah mengikutinya akan membuatmu terjebak dalam hidup dan mati?"

"itu tidak masalah Rachel!, ketua asosiasi penyihir yang adalah pamanku sudah menjelaskan tentang resikonya jadi aku sudah tidak kaget"
kedua perempuan itu mengobrol seru sampai mereka telah melewatkan begitu banyak waktu.

"Rachel! ada sesuatu yang ingin kutunjukkan padamu! pertama aku tidak bisa menunjukkannya disini jadi ikutlah aku ke rumah"

Rachel berhenti menyeruput minumannya dengan tatapan curiga terpasang pada kedua matanya.
tanpa mengetahui bahwa minumannya itu berisi sebuah obat bius Dia telah meminumnya tanpa tersisa.
"Putri kepalaku?!, Aku.. Put.. tri.."

"bagus, maafkan aku temanku!" Putri tersenyum bengis dengan kegembiraan terukir didalan ekspresinya, dengan begitu dia memanggil pengawalnya untuk membawa tubuh Rachel kerumahnya.

5 jam Rachel tertidur dan akhirnya bangun dengan keadaan tubuhnya diatas lingkaran sihir, dengan tangan dan kakinya terikat dia terlihat begitu ketakutan.
"hah? sudah bangun?"

"apa yang kamu lakuin?"

"Oh.. lihatlah! betapa kasihannya tubuhmu yang mungil itu, tapi maaf saja Chel aku harus melakukan sesuatu dengan tubuhmu itu"

"KAU!, sangat salah dulu aku mengenal dirimu! kukira kita adalah teman.. bahkan aku sudah menganggap dirimu saudaraku!"
Putri menjambak rambut Rachel dan menatap wajahnya dengan tatapan serius "dengar ya! aku butuh bantuanmu kali ini, jika tidak dengan cara seperti ini aku tidak bisa membuatmu bersedia membantuku.."

"bantuan apa yang ingin kulakukan untukmu hah?"

"tubuhmu akan kugunakan sebagai katalis pemanggilan."

sontak Rachel berontak tapi apa daya dia hanya bisa pasrah pada takdirnya kali ini, kemurnian Rachel adalah katalis yang bagus untuk memanggil roh pahlawan sekelas Saber tapi jika keadaan sangat menguntungkan maka kelas Rulerlah yang akan datang memenuhi panggilan sang pemanggil.
"...Put.. umm.."
Putri mendekatkan bibirnya yang sudah basah dengan penuh gairah dan mencium Rachel dengan penuh kasih sayang tertanam didalamnya.
"dengan begini mungkin ini akan jadi ciuman pertama dan terakhirku, tapi kuharap aku akan memenangkan peperangan ini!"

"baiklah kalau begitu demi tujuanmu Aku akan menjadi katalis untukmu.. sekarang mulailah"
Putri mengiris ibu jarinya dan meneteskan darahnya ke dahi Rachel, menjadikan Manusia sebagai katalis pemanggilan itu adalah hal yang sangat biadab dan sangat menyalahi aturan dalam perang ini akan tetapi posisinya sebagai keponakan dari Pastor membuatnya bisa sesuka hati dalam mengubah peraturan perang cawan suci.

"batasan pertama terbuka...
batasan kedua terbuka...
batasan ketiga terbuka...
batasan keempat terbuka...
batasan kelima terbuka...
Oh dewi yang menahklukan Naga Tarasque
aku Putri dengan mengorbankan tubuh seorang gadis suci memanggilmu untuk bertarung disisiku demi memenangkan perangkat Mahakuasa dan membuat keinginan sebagai isinya.."

Butiran cahaya keluar dari dalam tanah mengumpul dan memusat pada tubuh Rachel dan dari kemurniannya tubuh suci Rachel bersinar terang melepaskan setengah akan kesadarannya dan memasukkan kesadaran dari roh pahlawan yang terpanggil.

"Servant kelas Rider, Martha penahkluk Naga Tarasque menjawab panggilan anda Master!"

"senang bertemu denganmu Martha.. tidak dirimu masih Rachel tapi Ah.. tidak kau adalah seorang.."

"Saya adalah Demi-Servant saya adalah Martha dengan setengah kesadaran penuh milik Rachel"

"mengagumkan..."

"Pertama maafkan Saya yang tidak begitu tertarik dengan Cawan Suci di perang ini Master, karena bagi Saya Cawan Suci yang asli hanya kepunyaanNya"

"iya tidak masalah bagiku Martha, menjawab panggilanku dan mewujudkan dirimu sudah membuatku bahagia.. itu berarti Aku sudah berhasil menjadi penyihir kelas satu"

"syukurlah Master!"

"tidak Martha aku bukan Mastermu.."

"...."

"Aku adalah sahabatmu.."

~.Fate/Indonesia Grail War.~Where stories live. Discover now