Special Chapter 2

2.8K 91 11
                                    

[Beam's POV]

Pagi ini seperti biasa, aku akan cepat bersiap untuk berjaga di tenda kesehatan. Aku dengan mata yang masih sedikit mengantuk, meminum secangkir kopi untuk mencerahkan mataku, begitu pikirku. Aku dari tadi duduk di depan tenda dan memandang langit ufuk timur, menunggu fajar dan melihat jingga menerobos awan yang kelam. Aku masih meniup kopiku yang masih panas sambil mengeratkan jas dokterku untuk menghalau dingin di waktu subuh ini.

Aku sudah berfikir semalaman untuk memberi jawabanku pada Simon, aku pun sudah yakin dengan jawabanku. Lima tahun bersamanya bukan lah waktu yang cukup singkat, sudah barang tentu kami sudah saling mengetahui satu sama lain. Aku selalu tersenyum jika mengigat setiap momen yang terjadi antara aku dan Simon, sangat memorable menurutku. Aku memutuskan hari ini untuk memberitahunya jawabanku, bukan lusa seperti janjiku kemarin.

Lima tahun di tempat ini, terbiasa dengan situasi yang mencekam dan berbahaya, membuatku sadar bahwa setiap orang tidak memiliki kesempatan yang sama, mungkin hari ini kau masih bisa bersamanya dan berfikir akan terus bersamanya, tapi jika kau ada disituasi seperti ini setiap detiknya dan apa yang akan kau sampaikan sangatlah berharga karena tidak ada yang tahu apakah esok kau masih bernapas atau tidak. Aku memandang lurus dan menghela napas pelan, suara langkah pelan dari belakang jelas terdengar olehku, entah siapa yang sedang baik hati bangun sepagi ini untuk menemuiku di tenda kesehatan ini,

"dr. Beam? Terlalu pagi untuk berjaga di tenda" Simon merangkul pundakku dan duduk disampingku

"Oh Sims, aku menikmati kopiku sambil melihat matahari terbit. Kau bisa menemaniku jika ingin"

"Baiklah, aku baru saja berkeliling melihat prajurit yang berjaga sedari malam, dan ketika lewat tenda kesehatan aku melihatmu dan menyapamu" jelas Simon

"Terima kasih untuk selalu menjadi yang paling mengerti Sims" senyumku menampilkan jejeran gigiku yang rapih

"Teruslah tersenyum seperti ini, kau membuatku senang jika kau selalu tersenyum" goda Simon sambil mencubit pipiku gemas

"Hentikan omong kosongmu, Sims. Oh ya aku baru ingat hari ini aku harus ke Ibu Kota Negara untuk bertemu kepala paramedis, kau tahu hari ini adalah kontrak terakhirku di sini" jelasku

"Yah aku ingat Beam, makanya aku mencarimu sepagi ini untuk bertemu denganmu"

"Sims, mengenai jawaban yang kau minta, aku siap untuk menjawabnya sekarang"

"Tidak usah dijawab, aku tidak ingin mendengar jawabannya lagi, biarkan seperti ini, mengejarmu tanpa akhir" senyum Simon

"Tapi kau butuh jawaban ini Sims, aku tidak ingin menjadikanmu seperti budak cinta"

"Hentikan Beam, aku sudah tau jawabannya tanpa kau memberi tahuku. Aku tidak ingin jawaban dari pertanyaanku membuat jarak antara kita, biarkan seperti ini, dan oh ya aku memang budak cinta kalau denganmu dr. Beam" tawa Simon renyah

"Terima kasih Sims, aku akan selalu mengingatmu dan menghargai perasaanmu padaku"

"Bersiaplah, Kapten Joong akan mengantarmu bersama dr. Rys pagi ini. Aku mencintaimu dr. Beam" ucap Simon sambil mencium pipiku cepat

"Sims! Kau curang!" aku menggerutu sambil melihatnya berlari meninggalkanku

Aku tersipu malu, kali ini beban di dadaku semakin berkurang. Simon adalah orang yang paling mengerti keadaanku saat ini, tapi sayangnya dia tidak menjadi pilihan dalam setiap opsiku. Aku bergegas ke barak kesehatan untuk bersiap menuju ibu kota, aku tahu mungkin ini adalah hari terakhirku di sini, rasanya sedikit sulit meninggalkan tempat yang menjadi rumahku selama 5 tahun terakhir, tapi keluargaku menunggu dan sudah saatnya aku pulang,

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Mar 08, 2020 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Unexpected (ForthBeam FF) [END]Where stories live. Discover now