Chapter 15

1.4K 112 17
                                    


[Author POV]

Beam telah menyelesaikan Lab Mikrobiologinya, dia merogoh sakunya dan mulai mengirim pesan pada Pete dan Tin untuk bertemu di International Class. Kemudia Beam berjalan menuju IC untuk bertemu Pete dan Tin. Untung saja IC tidak terlalu jauh, Beam hanya perlu menaiki bus kampus dan sampai pada gedung IC. Beam segera turun dan masuk ke dalam gedung IC, terlihat Pete dan Tin sudah menunggunya,

"Aww, kalian dari tadi menungguku?"

"Tidak juga phi, kami baru saja keluar juga" senyum pete

"Baiklah, kalian sudah menghubungi Tum?" tanya Beam

"Sudah, tapi seperti biasa dia tidak akan membalas atau merespon phi" jawab Pete

"Tapi kita temui saja, dia tidak akan menolak kalau kita sudah di rumahnya kan" solusi Tin

"Baiklah, kita ke rumah Tum sekarang, aku ikut dengan kalian, mobilku sedang di apartemen tadi pagi aku bersama Kit ke kampus"

"Ok phi, pakai mobilku saja" Tin mengajak mereka

Akhirnya mereka bertiga menuju parkiran dan akan ke rumah Tum, Tin menyetir dengan penuh konsentrasi sementara Beam dan Pete bercerita sesekali Tin menyambung pembicaraan dua orang itu,

"Phi Beam, aku ingin bertanya khrab" Pete membuka suara

"Oh iya, apa?" Beam antusias

"Bagaimana phi bisa pacaran dengan Ming?"

"Hm, itu seperti takdir yang unexpected. Awalnya saat aku di rumah sakit satu tahun lalu dia menjagaku dan ikut memastikan aku sehat, kemudian kami sangat dekat ketika tragedi Phana dan Wayo, ketika itu aku begitu terpukul dan Ming hadir menjadi tumpuanku. Bisa kau bayangkan kehilangan sahabatmu secara mendadak."

"Terus phi?"

"sebulan setelah kejadian itu, Ming menyatakan cintanya dan yah aku menerimanya" senyum Beam

"Berarti hubungan phi baru sekitar 6 bulan?" sambung Tin

"Kurang lebih seperti itu"

"Ah, kalau aku melihat phi dan Ming seperti sudah pacaran bertahun-tahun. Mesra" Pete berbinar-binar

"Ah, kau bisa saja. Aku jadi malu nih" Beam tersipu

"Benar Phi, Aku juga baru melihat Ming gigih mengejar seseorang. Nanti Phi Beam" Ujar Tin

"Kalian terlalu memujiku. Oh ya bagaiamana hubungan kalian?"

"Aku baru bulan kemarin pacaran dengan Phi Ae"

"Aku masih mendekati Can phi, ah bingung dengan cara mendekatinya" Keluh Tin

"Kau sih dari awal judes dan dingin, kan jadi susah sendiri. Ya kan Pete?"

"Benar Phi, tapi aku dapat kabar nih dari Phi Ae kalo Ai Can mulai memperhatikanmu akhir-akhir ini"

"Benarkah?" Tin mengerem mendadak

"Tin!" teriak Beam dan Pete bersamaan karena kepa mereka berbenturan dengan kursi

"hehehe, maaf kan aku. Aku terlalu senang" Tin menggaruk kepalanya yang tidak gatal

"Baiklah, dan untung saja kita berhenti tepat di depan rumah Tum" sungut Beam

"Maaf Phi, sebaiknya kita turun. Setelah ini aku traktir ice cream" rayu Tin

"Ok diterima!" Beam dan Pete bersamaan

Merke bertiga memasuki rumah Tum, mereka memang adalah anak para orang kaya, Tum adalah anak dari ornag ternama, ayahnya maestro terkenal dan ibunya koki dan konsultan gizi. Rumah Tum besar dengan taman yang sangat luas, beberapa tanaman bonsai menghiasi pot-pot disepanjang jalan menuju teras utama. Mereka bertiga memencet bel dan menunggu orang membukakan pintu, "Ting Tong! Ting Tong! Ting Tong". Tidak lama seorang wanita paruh baya dengan setelan klasik menyapa kami,

Unexpected (ForthBeam FF) [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang