Chapter 7

1.7K 132 9
                                    

[Beam POV]

Aku terperangah ketika tangan perempuan itu mendarat dipipiku,

"Plak"

Aku memutar bola mataku dan sedikit mengumpat,

"Kau! Apa maksudmu?" Aku menatapnya tajam

"Kau sudah merebut Forth dariku dan sekarang kau membuatnya seperti orang bodoh!" teriak Pearpalin

"Aku tidak merebut Forth darimu! Dan satu lagi aku tidak pernah membuat Forth menjadi orang bodoh" ucapku sinis

"Dasar Pelakor!" teriak Pearpalin sambil melempariku telur yang disembunyikan dikantong seragamnya

Aku yang tidak menduga hal itu terkena tepat di bagian dadaku, telur itu benar-benar membuat noda di seragamku dan bau amisnya sangat menyengat dihidungku. Aku menatap Pearpalin dan menepis tangannya yang kembali akan menamparku,

"Hentikan" suara yang kukenali terdengar beberapa meter dariku

Aku menoleh dan melihat Forth mendekat dengan kilatan marah serta aura gelap emosi. Forth berdiri disampingku dan menatap tajam pada Pearpalin,

"Pergi dan jangan ganggu aku dan Beam" Forth dingin

"Tapi"

"Pergi! Aku bukan siapa-siapamu lagi, terserah apa yang terjadi padaku itu urusanku. Dan jika kau berani mengganggu Beam, kau akan berhadapan denganku" Forth menyela Pearpalin

Pearpalin yang mendengar kenyataan pahit ini, berlari sambil menutup wajahnya yang menangis karena malu. Sementara Forth menatapku dan memegang tanganku,

"Ayo ke kamar mandi kita bersihkan seragammu dan kita pulang"

Kami berjalan menuju kamar mandi, aku mengekor dibelakang Forth dengan tangan dipegangngi oleh Forth. Aku melihat Forth tadi seperti Pahlawan di serial tv anak-anak, mataku berbinar karena dibela dan diselamatkan oleh Forth. Forth membuka bajunya, dan memberikannya padaku, kini Forth hanya memakai kaos hitam polos yang membentuk badannya.

"Pakailah, aku yakin bajumu kotor dan bau. Gantilah cepat" Ucap Forth

"Terima Kasih" singkatku berlalu mengganti baju

"Apakah aku sudah dimaafkan?" Tanya Forth ragu

"Aku memaafkanmu sebelum kau meminta maaf Forth" ucapku sambil membawa seragam kotorku

"Aku berjanji tidak akan mengecewakan Beam lagi" Forth memegang tanganku erat

"Aku percaya padamu Forth" Aku tersenyum

Forth memperkecil jarak diantara kami, jaraknya kini hanya beberapa centimeter dari ku, wajah Forth mulai mendekat, aroma cokelat dari parfume Forth jelas tercium olehku. Aku terbius dan memejamkan mataku. Beberapa detik selanjutnya, aku merasa bibir Forth kini telah menyentuh bibirku. Aku menerima setiap ciuman Forth, pangutan yang lembut dan kerinduan itu sangat membuaiku. Aku menikmati setiap pangutan itu, sapuan lidah dan beberapa tetes saliva yang tertukar membuatku melayang dan merasakan benar-benar menjadi seorang kekasih. Beberapa menit bergulat dengan ciuman manis ini, kebutuhan oksigen yang menipis membuat kami melepas ciuman ini, Forth tersenyum dan aku juga tersenyum. Forth memelukku erat dan berbisik

"Tetaplah seperti ini, aku mencintaimu Beam"

****

[Forth POV]

Sudah sekitar 5 bulan aku dan Beam menjalin hubungan, semua terasa begitu indah. Beberapa diantaranya sangat membekas. Beam yang selalu ceria benar-benar mengisi hari-hariku. Sepi dan sendiriku semua hilang dengan kehadiran Beam. Beam akan selalu bercerita manis sebelum tidur dan akan selalu memberi semangat dipagi hari. Beam akan selalu membangunkanku dan membuatkan sarapan yang enak setiap pagi. Beam akan selalu menjadi orang yang mengomeliku ketika merokok dan selalu menjadi orang yang mendukungku dikala semua orang menjatuhkanku. Beam selalu menjadi orang yang bisa membuatku tersenyum, dan menjadi satu-satunya alasanku untuk bahagia. Menjadi kekasih Beam adalah sebuah anugerah terbesar yang pernah kurasakan. Aku beruntung bisa memiliki Beam, Beam seperti seorang malaikat yang Tuhan kirim kepadaku, tanpa sayap dan selalu tersenyum. Aku selalu berharap dan memohon semoga hubungan kami akan abadi dan dapat menhadapi semua rintangan kedapannya. Aku punya segudang cita-cita bersama Beam. Ingat hanya bersama Beam,

Unexpected (ForthBeam FF) [END]Onde histórias criam vida. Descubra agora