Chapter 17

1.4K 105 4
                                    


[Author POV}

Forth menarik kopernya dengan santai, diikuti Tar dari belakang. Mereka kini menuju ruang tunggu bandara, sekitar 30 menit lagi mereka akan berangkat ke Thailand. Keduanya duduk bersebelahan menghadap kaca pembatas yang memperlihatkan banyak pesawat yang terparkir rapi menunggu jadwal pemberangkatan masing-masing. Forth mengambil ponselnya dan mengetik sesuatu kemudian tersenyum penuh arti. Sementara Tar dengan lesung pipinya terus tersenyum karena beberapa jam lagi dia akan bertemu Phi Tum,

"Phi Forth, beberapa saat lagi kita akan berangkat phi" Tar membuyarkan lamunan Forth

"Iya Tar, sebentar lagi perjuangan kita akan dimulai kembali" Forth tersenyum

"Phi seperti berperang saja 5555" Tar tertawa

"Iya yah, anggap sajalah seperti itu nong. Pokoknya sampai di Bangkok kau harus mengenalkanku dengan kakak yang kau banggakan itu"

"Phi! Namanya Phi Tum" Tar menggembungkan pipinya

"Ok, ok. Oh ya membeli apa untuk Tum?" tanya Forth

"Em, ada deh. Ih kepo deh phi" Tar menjulurkan lidahnya

"Awas yah, tunggu pembalasan phi" gertak Forth

"Emang apa yah? Is is cepetan apa?" Tar makin membuat wajah mengejek

"Kepo! 555555" Forth membalas mengejek tertawa keras

Keduanya bercanda sambil menunggu pemberangkatan mereka. Keduanya terhenti ketika suara dari pengeras suara mengatakan bahwa pesawat mereka akan segera berangkat. Forth dan Tum berjalan beriringan mengantri pada pintu masuk garbarata menuju pesawat yang akan mereka naiki. Perjalanan yang memakan waktu kurang lebih 7 jam ini terbilang lama bagi mereka berdua karena mereka tak sabar bertemu dengan orang yang mereka sayangi, baiklah mungkin Tar jelas akan menemui Tum tapi bagaimana dengan Forth? Jelas akan ada sesuatu yang akan terjadi, Beam kini telah menjadi kekasih adiknya, kemudian Forth kembali dan tentunya akan membuat Beam mencoba mengingat beberapa kenangan yang hilang. Semuanya sangat sulit ditebak, yah begitulah takdir selalu unexpected!

*****

[Beam POV]

Aku masih saja belum bisa menemukan potongan ingatan mengenai Phi Forth, beberapa kali aku mencoba mengingat beberapa momen beberapa tahun kemarin tapi tidak ada Phi Forth didalamnya. Meski ketika mendengar namanya sering terjadi nyeri di kepalaku, aku tak tahu mungkin aku punya kenangan pahit? Ah, aku penasaran dibuat kakak pacarku itu, atau aku tanya Ming saja? Ah tidak mungkin dia akan menceritakan semuanya. Ah Kit! Aku harus menemui Kit, aku akan menghubunginya,

"Halo Kit" ucapku di ujung telepon

"Halo Beam, ada apa?" Kit dengan suara nyaringnya membalas

"Aku merindukanmu, ingin bertemu?" tanyaku jelas

"Boleh, kapan?" Kit balik bertanya

"Sekarang, kalau kau sedang tidak sibuk" ucapku ringan

"Gilak! Tapi kebetulan aku sedang lowong di Rumah Sakit jadwal jagaku sudah selesai, 30 menit lagi kita ketemu di coffe shop ChaAim ok!" Final Kit

"Ah akupun sama. Ok Siap kapten, aku bersiap. Sampai jumpa"

"Ok aku juga bersiap. Sampai jumpa" tutup Kit

Aku segera bersiap, ini kesempatan emasku untuk berbicara dengan Kit dari hati ke hati. Aku yakin Kit tidak bisa berbohong padaku. Semoga aku mendapatkan jawaban yang selama ini kutunggu. Aku melepaskan dasiku, dan menggantung jas putihku di stand hanger dipojok ruangan jaga. Aku menggulung kemejaku sampai siku dan bersiap menuju tempat ku dan Kit akan bertemu. Aku bergegas menuju coffee shop ChaAim, kuharap tidak macet lagipula jaranya tidak terlalu jauh dari rumah sakitku dibanding rumah sakit tempat Kit co-ass. Aku mengendarai mobilku dengan santai, sesekali aku ikut menyanyi mengikuti lagu yang sedang kuputar, akhir-akhir ini aku suka mendengarkan lagu-lagu melow mungkin terbawa perasaanku saat ini. Menikmati perjalanan, akhirnya aku sampai di coffee shop. Kit baru saja sampai ketika aku mearkirkan mobilku. Kami berdua bersama-sama masuk ke coffee shop itu. Senyum ramah ChaAim selalu menyapa hangat tiap pengunjung terutama kami teman-temannya,

Unexpected (ForthBeam FF) [END]Where stories live. Discover now