Chapter 18

1.5K 100 9
                                    


[Author POV]

Forth menegakkan punggungnya, sekitar satu jam lagi mereka akan sampai di bangkok. Tar yang duduk disampingnya masih tertidur dengan manisnya. Forth membuka jurnal hariannya, jurnal kulit berwarna cokelat yang sejak dia pindah ke Jepang menemani hari-harinya. Forth mulai membuka jurnal itu, jelas di halaman awal foto Forth dan Beam terpampang menghiasi lembar pertama jurnal itu. Forth membaca lembar demi lembar jurnal itu, sampai dia terhenti pada lembar yang mendekati lembaran terakhir jurnal itu. Tulisan tangan Forth jelas ada ditiap lembaran itu. Forth masih menatap lekat pada lembar jurnal itu, matanya berkaca-kaca. Forth menghela napas dan menutup jurnal itu. Mimik wajah Forth berubah drastis setelah membaca jurnal itu. Forth bersandar dan menutup matanya, bulir putih mengalir dipipi kokohnya. Forth mencoba tertidur di sisa penerbangan, namun itu tidak berhasil. Beberapa potongan kenangan berputar dikepalanya, Beam yang sedang tertawa, selalu menjadi teman sepinya, berputar terus dalam ingatan Forth.

"Phi Forth tertidur?" Tar berbisik lemah

"Hmm" Forth hanya berdehem

"Baiklah, aku akan toilet sebentar phi"

"Hmm"

"Ok"

Tar menyisipkan diri melewati Forth dan menuju toilet. Forth masih terdiam dan mencoba terlelap. Forth tidak bisa membuat dirinya rilex saat ini, setelah membaca jurnal itu perasaannya gusar dan gelisah. Menyadari hal itu Tar memberanikan diri bertanya saat di kembali duduk disamping Forth,

"Phi tidak apa-apa?"

"Tidak apa, kau tidak liat aku sedang tertidur?"

"Tidak ada orang yang tidur bisa menjawab pertanyaan, phi"

"Baiklah, aku tidak bisa tenang sekarang. Apa yang harus kulakukan nong?"

"emmm, kenapa Phi Forth? Apakah kau deg-degan sekarang?"

"lebih dari itu, aku seperti gusar dan sedikit gugup"

"mungkin efek karena phi akan bertemu orang-orang lama yang phi tinggalkan"

"Ehm, mungkin saja"

Keduanya terdiam, saling menatap dan memperbaiki posisi masing-masing. Mungkin tidak lama lagi pesawat akan sampai di Bangkok. Baru saja Forth memperbaiki posisi duduknya, suara pramugari sudah terdengar memberi arahan bahwa beberapa menit lagi mereka akan mendarat di Svarnabhumi Airport. Ini membuat Forth merasa terintimidasi, karena sebentar lagi dia akan bertemu Beam.

****

Kit meremas celananya erat sementara tangan satunya digenggam Beam dengan penuh pengharapan, keringatnya meluncur mulus dipelipisnya. Kit menarik napas panjang, dan menyerah dengan pertahanannya sendiri untuk menyembunyikan semuanya pada Beam,

"Baiklah Beam aku akan menceritakan semuanya, sebenarnya..."

Baru saja Kit ingin memulai ceritanya, ChaAim datang membawa pesanan mereka.

"ini pesanan kalian dokter muda, ini Ice Americano Espresso dan seporsi macaroons untuk dokter Kit dan Ice Machiato dan sepotong muse green tea untuk dokter Beam. Selamat menikmati, maaf aku tidak bisa menemani kalian, aku harus segera menemui Pond" senyum ChaAim

"Terima kasih, tidak masalah. Salam pada Pond" Beam membalas dengan senyum manisnya

"Ok, aku pergi dulu" ChaAim pamit dan meninggalkan pemuda yang kembali dalam atmosfir yang tegang.

Kit kembali menarik napasnya panjang, di minumnya Ice Americano Espressonya. Dia meneguknya pelan, sambil terus melirik Beam yang sedari taadi menunggu penjelasan Kit.

Unexpected (ForthBeam FF) [END]Where stories live. Discover now