Pelangiku...

12 4 0
                                    

Malam ini...
Langit begitu cerah...
Seolah menggambarkan perasaanku saat bersamamu cerah...secerah langit malam yang penuh dengan bintang...
~adelia pelangi shafira
____________________________

Adel melangkah kakinya berjalan melewati koridor sekolah yang sudah mulai sepi.lima belas menit yang lalu bel pulang sekolah sudah berbunyi.Entah kenapa kakinya memaksanya untuk pergi ke toilet padahal ia sama sekali tak ingin ke toilet yang Adel inginkan adalah pulang secepatnya.

Adel masuk ke dalam toilet dan mendengar di salah satu bilik ada suara orang menangis.awalnya Adel ragu untuk mendekati bilik tersebut tapi rasa penasarannya memaksa kakinya untuk maju.

Siapa ya yang nangis?semoga bukan setan.amin,batin Adel kemudian membuka pintu bilik dan melihat seorang gadis menangis dengan pakaian yang basah kuyup.

"Elo kenapa?kok nangis terus ini seragam elo kenapa kok basah?"tanya Adel penasaran.

Gadis itu mendongakkan kepalanya dan melihat Adel."aku...hiks... dibully...hiks...kak..."ucap gadis itu sambil menangis sesenggukan.

"Di bully sama siapa?"tanya Adel.

"Sama...hiks...kak sesil...kak..."jawab gadis itu.

"Yaudah elo berinti deh nangisnya.nama elo siapa?"tanya Adel.

"Rifa.Rifanti Deliana."jawab gadis bernama rifa itu yang sudah mulai berhenti menangis.

"Rifa kelas berapa?"tanya Adel.

"Sepuluh IPA 5 kak."jawab rifa lirih.

Adel tersenyum kemudian memakaikan jaket yang ia pakai pada rifa."biar elo gak sakit."ucap Adel lembut.

Rifa mendongakkan kepalanya dan tersenyum pada Adel."makasih ya kak.nama kakak siapa terus kelas berapa biar aku bisa balikin jaket kakak."ucap rifa.

"Adelia Pelangi Shafira panggil aja kak Adel kakak kelas sebelas IPA satu."ucap Adel sambil tersenyum manis."kita pulang yuk.elo pulang naik apa?"tanya Adel.

"Aku bawa mobil kakak mau bareng?"tanya rifa.

Adel menggelengkan kepalanya."enggak usah gue mau ke ruang OSIS dulu.hati hati ya pulangnya."ucap Adel kemudian pergi.

Adel berjalan menuju ruang osis.ia ingat bahwa buku catatan kegiatan OSISnya tertinggal di ruang OSIS sewaktu rapat OSIS tadi.
Adel membuka pintu ruang OSIS dan masuk kemudian langsung mengambil buku catatannya dan pergi.adel berjalan kearah gerbang sekolahnya  menunggu angkutan umum.

tak jauh dari tempat Adel menunggu ada tiga orang  cowok yang sedari tadi memperhatikan gerak gerik Adel.(biar gak ribet author namain si a,si b,dan si c)

"Eh itu anak Nusantara."ucap cowok a.

"Wis iya tuh.cantik juga tuh cewek."ucap cowok c.

"Gue gebet aja kali yah tuh cewek."ucap cowok b.

"Eh...pentol korek kagak bakal mau tuh cewek sama pentol korek kayak elo."ucap cowok c.

"Berisik elo berdua.samperin tuh cewek kita jadiin sandera."ucap cowok a.

Ketiga cowok itu menjalankan motornya dan berjalan menuju tempat Adel menunggu angkutan umum.

"Halo cantik...mau ikut Abang gak?"tanya cowok c sambil mengedipkan sebelah matanya.

"Mau apa elo semua.gue gak kenal sama elo."ucap Adel ketus.

"Kalo gitu kita kenalan dulu.kenalin nama Abang Diki Abang anak SMA Astro."ucap cowok c yang ternyata bernama Diki.

Senja Untuk Pelangi(End)حيث تعيش القصص. اكتشف الآن