1O

2.8K 288 7
                                    

Irene datang mengunjungi cafe dekat dengan butik miliknya untuk bertemu Seulgi. Ia memilih duduk di meja paling pojok cafe sambil menikmati bubble tea yang sudah ia pesan. Bunyi lonceng yang di pasang di atas pintu berbunyi saat sosok wanita cantik masuk ke dalam. Irene tersenyum tipis sambil mengangkat tangan pada Seulgi.

Wanita bermarga Kang itu berjalan ke arah meja Irene dan mengambil posisi duduk di depan sahabatnya itu. Seulgi menunggu Irene untuk bicara karena Irene yang mengajak untuk bertemu.

"Ada apa sampai mengajak bertemu?" Seulgi menatap wajah Irene yang masih saja diam tidak menunjukan ekspresi apapun. "Jika kau ada masalah, kau bisa berbagi denganku!"

"Seul, aku merasa aneh dengan diriku sendiri." tutur Irene dengan suara pelan seperti berbisik. Bahkan saat bicara pun ia tidak menatap lawan bicaranya.

"Apa yang aneh?" tanya Seulgi yang tidak mengerti dengan apa yang di maksudkan oleh Irene.

"Aku juga tidak tahu Seul. Kemarin saat Sehun mengantar Sejun, ia bilang bertemu dengan cinta lamanya."

"Lalu dimana masalahnya?"

"Entah mengapa aku tidak suka jika Sehun membahas wanita lain di depanku Seul." Seulgi tersenyum mendengar cerita sang sahabat membuat Irene menghela nafas.

"Apa kau baru mengetahui bahwa kau sudah menaruh hati pada mantan suamimu itu, eoh?" Seulgi tersenyum simpul membuat Irene menatap ke arah lain.

Apa benar selama ini ia sudah menyukai Sehun?

"Bagaimana itu mungkin?"

"Mungkin, Rene. Berapa lama kau dan Sehun tinggal bersama? Kurang lebih dua tahun dan tidak mengkin saat itu ada cinta yang kalian rasakan." tutur Seulgi. "Mungkin benar kata orang, semua hal indah akan datang di belakang. Seperti perasaanmu pada Sehun yang kau rasakan setelah kalian bercerai."

Irene dan Seulgi menikmati waktu bersama yang sudah jarang mereka lakukan. Mengobrol dan saling bertukar cerita mengenai kehidupan masing-masing.

***

Irene turun dari taksi setelah membayar ongkos jalan. Ia berdiri di samping gerbang sekolah Sejun yang beberapa menit lagi akan keluar. Akhirnya Sejun keluar sambil berlari ke arah Irene dengan wajah gembira.

"Apa Mommy sudah menunggu dari tadi?" tanya Sejun setelah melepas pelukannya pada Irene.

"Tidak, mommy baru saja sampai. Bagaimana sekolah hari ini?"

"Sangat baik. Sejun sudah lapar, Mom." Irene tersenyum gemas pada sang putra kemudian mengusap lembut kepala Sejun.

"Anak tampan Mommy sudah lapar, eoh? Kalau begitu kita belanja bahan masakan di supermarket dulu, okey?!"

"Ayaya kapten~" Irene menggandeng tangan Sejun untuk mencari taksi. Tapi langkah mereka terhenti saat wanita cantik yang berdiri tidak jauh dari jarak mereka memanggil nama Sejun.

"Selamat siang ibu guru cantik, ibu mau pulang?" tanya Sejun saat guru barunya itu sudah berdiri di depannya dan Irene.

"Selamat siang anak manis." perhatian Tzuyu teralih pada Irene yang berdiri di samping Sejun. Tapi beberapa detik kemudian ia tersenyum. "Perkenalkan saya guru baru di sekolah, Chou Tzuyu."

Chou Tzuyu? Nama itu terdengar sangat tidak asing bagi Irene. Setelah beberapa saat ia teringat jika ialah wanita yang sedang Sehun, sang mantan suami incar sebagai pengganti dirinya.

Cantik

Pantas saja Sehun menyukainya selain sikap lembut wajah ayu yang dimiliki Tzuyu pasti akan membuat kaum pria juga suka padanya.

love story ; hunreneWhere stories live. Discover now