17

3K 310 108
                                    

Masih menggunakan pakaian kantor, Sehun pergi ke restoran yang ada di tengah kota. Ia sudah melakukan reservasi tempat di restoran tersebut. Duduk di meja yang ada di tengah, Sehun mengetuk-ngetuk jarinya di atas meja.

Matanya terus menatap ke pintu masuk restoran, sedang menunggu kedatangan seseorang. Memang Sehun sudah membuat janji dengan Tzuyu untuk makan siang bersama. Sehun menegakkan tubuhnya setelah melihat kedatangan wanita yang ia tunggu sedari tadi.

"Maaf, membuatmu menunggu terlalu lama, Hun." Tzuyu memberi senyum manis untuk Sehun yang membalasnya dengan canggung.

"Tidak, kau mau pesan makan apa?" tanya Sehun setelah mereka kembali duduk. Tzuyu mengangguk dan mulai membuka buku menu. Memilih makanan yang ingin dipesan.

Setelah memasan makanan, Sehun sesekali melirik ke arah Tzuyu. Ada sesuatu yang ingin ia sampaikan namun dirinya ragu untuk mengatakan. Kecanggungan pun terjadi diantara mereka.

"Bagaimana pekerjaanmu?" tanya Sehun sekedar berbasa-basi sebelum nanti ia mengatakan apa tujuannya untuk bertemu Tzuyu.

"Baik, anak-anak juga menurut saat diajar. Tapi aku jarang bertemu Sejun karena aku mengajar kelas lain sekarang." jawab Tzuyu dan Sehun hanya mengangguk saja.

Tidak ada pembicaraan yang begitu serius. Hanya saling bertanya kabar dan kegiatan yang mereka lakukan beberapa hari belakangan ini. Pelayan datang membawa pesanan mereka.

"Selamat makan, Hun." ucap Tzuyu dengan sudut bibir yang naik ke atas membentuk sebuah senyum.

Sehun menikmati makan siang kali ini tanpa minat sama sekali. Ia terus berfikir bagaimana menyampaikan suatu hal yang ia simpan ini tanpa harus melukai perasaan Tzuyu.

"Hun, kau baik-baik saja?" Tzuyu bertanya karena khawatir. Sedari tadi dilihatnya Sehun hanya melamun dan mengaduk aduk makanannya.

"Iya, aku baik-baik saja Cheawy." Sehun kembali diam lantas kembali menatap Tzuyu serius. "Sebenarnya ada suatu hal yang ingin aku katakan padamu."

"Katakan saja, aku akan mendengarkan." Tzuyu tersenyum setelah itu menyuapkan makanan ke dalam mulutnya. Terdengar helaan nafas panjang Sehun, kini pria itu dibuat gugup.

"Aku ingin bicara serius kepadamu." Tzuyu mengangguk lalu menatap Sehun serius seperti kemauan pria itu. "Sebelumnya aku ingin minta maaf padamu."

Perkataan Sehun barusan membuat Tzuyu bingung sekaligus takut akan apa yang ingin Sehun katakan.

"Kau tidak punya salah apa pun padaku. Jadi tidak perlu minta maaf." Sehun menggelengkan kepala dan meminta untuk Tzuyu mendengarkan ucapannya.

"Mungkin setelah apa yang akan aku katakan ini kau akan membenciku dan menganggap diriku lelaki brengsek." Tzuyu memilih diam, menunggu Sehun melanjutkan perkataannya.

"Kau adalah wanita yang baik, pengertian dan penyabar yang aku tahu saat kita menjalin hubungan. Beberapa Minggu ini mungkin kau sudah mengisi kehidupanku dengan berbagai kebahagian yang kau berikan. Aku sangat berterima kasih untuk hal itu. Tapi aku juga tidak bisa membohongi perasaanku sendiri."

"Apa maksudmu, Hun?" tanya Tzuyu dengan ekspresi yang kini berubah datar. Oh Sehun hanya diam, entak kenapa sangat sulit baginya untuk melanjutkan apa yang ingin dikatakan. "Aku minta lanjutkan kalimat mu!"

Nada suara Tzuyu terdengar meninggi, bahkan suara terdengar seperti wanita itu tengah menahan suara tangisnya.

"Aku masih menyimpan rasa pada Irene. Entah mengapa setelah menjalin hubungan denganmu justru aku merasa hubunganku dengan Irene menjauh dan itu membuat pikiranku tidak tenang."

love story ; hunreneWhere stories live. Discover now