26

657 94 95
                                    

Awal Juni

Jinhyuk mulai sidang skripsi. Ternyata sidang skripsi tidak semudah seperti yang dikatakan seniornya, Seungwoo. Kini dia gugup setengah mati saat namanya dipanggil oleh dosen pembimbing.

Kelima teman-temannya sudah selesai sidang dan kini ada di luar. Seungyoun dan Kookheon keukeuh pengen lihat Jinhyuk yang kini tengah berdiri di hadapan dosen dengan setelan jas rapi.

Wooseok? Dia sudah di sidang duluan kemarin dengan Vebby.

Jinhyuk menarik napasnya sebentar untuk merelaksasi kan pikiran dan degup jantungnya.

"Tenang Jinhyuk. Ini bukan ijab qobul. Tahan gugup. Tahan gugup."

Jinhyuk mulai presentasi. Dosen disana yang menjadi pembimbing Jinhyuk sangat tertarik dengan materi yang di sampaikan oleh Jinhyuk. Tentu saja, dia memulai materi ini sebelum memasuki semester akhir atau semester 8.

Cara penyampaiannya ringan, tapi mudah dipahami. Jinhyuk tidak gugup lagi. Dan setelah presentasi, Jinhyuk dinyatakan lulus dan akan memulai wisudanya pada bulan Juli mendatang.



















Jinhyuk keluar dari ruang sidang dan sudah disambut tatapan kekaguman dari teman-temannya.

"SELAMAT JINHYOOOOK!" seru Seungyoun sambil mengacak-acak rambut Jinhyuk yang sudah dilapisi pomade.

"Gila mereka langsung kagum gitu sama lo!" —Kookheon

"Calon sarjana ekonomi ini guys!" —Yuvin

"Cieee sarjana ekonomi! Jurusan manajemen!" —Byungchan

"Sigap beasiswa S2 ke London dah!" —Sejin

Setelah Sejin mengatakan hal itu, wajah Jinhyuk langsung murung. Membuat teman-temannya menatapnya heran.

"Kenapa, Jinhyuk?" tanya Seungyoun.

"Gue gak ambil beasiswa kuliah di London," kata Jinhyuk.

Ada alasan kenapa ia tak mengambil beasiswa tersebut.

Jinwoo, adiknya.

Teman-temannya langsung terkesiap kaget. Terutama Seungyoun yang langsung mangap lebar-lebar.

Mereka tentu saja terkejut karena Jinhyuk, mahasiswa S1 jurusan Manajemen yang dikenal cerdas dan selalu mendapat IPK yang bagus, tidak mengambil beasiswa kuliah ke luar negeri.

"Kenapa?" —Byungchan

"Kesempatan woi! Lu dulu pengen kuliah di Oxford university!" —Kookheon

"Ayolah bucinnya Emma Watson. Maudy Ayunda apa?" —Sejin

"Eh iya, Maudy Ayunda juga kuliah di Oxford kan?" —Yuvin

"Dulu, sekarang di Stanford university." —Kookheon

"Kenapa pada ngomongin Maudy Ayunda si?" Tanya Seungyoun yang sudah emosi mendengar ocehan teman-temannya.

"Ya lagian si Sejin duluan," tuduh Kookheon.

"Kok gue si? Elu juga ikut-ikutan dodol Jawa," elak Sejin.

"Allahu! Udah-udah, mending kita makan di warteg depan kampus. Gue tau persis kalian kek gini pasti udah laper," kata Jinhyuk. Teman-temannya cuma malu-malu meong.

Iya lah, seharian ini dari pagi mereka belum makan.

Akhirnya, mereka melupakan topik pembicaraan mereka dan mengiyakan ajakan Jinhyuk.

"Di traktir Jinhyuk!" seru Byungchan. Jinhyuk membalasnya dengan melototkan matanya pada Byungchan yang membuat nyali lelaki itu menciut.




















Call Me To Heaven - Lee Jinwoo[✔️]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang