12

840 136 15
                                    

Malamnya, keluarga itu tengah berkumpul ditengah ruangan. Ayah tengah mengobrol dengan Jinhyuk mengenai kuliahnya. Ayah sangat bangga pada Jinhyuk yang bentar lagi akan menghadapi sidang dan akan mendapatkan gelar sarjana.

Ibu tengah ngelonin Jinwoo yang seharian ini merengek minta di kelonin. Anak berusia 14 tahun itu sifat manjanya pada sang ibunda masih tertempel pada jiwanya. Wajar saja, Jinwoo sangat merindukan ibunya.

Setelah menidurkan Jinwoo, Ibu bangkit dari duduknya dan menghampiri dua lelakinya itu.

"Gimana?" tanya Ibu tiba-tiba. Membuat Jinhyuk dan Ayah menatap Ibu kebingungan.

"Gimana apanya, Bu?" tanya Jinhyuk.

"Itu, Jinu. Kondisinya selama ini bagaimana?"

"Ya, naik turun. Kadang stabil, kadang nggak. Dia juga lebih sering mimisan sama pingsan kalo diluar rumah sakit," ujar Jinhyuk.

"Terus kuliah kamu gimana? Skripsi kamu?"

"Semuanya masih bisa diatur, Bu. Intinya sekarang, aku pengen Jinu yang selalu ada di pikiran aku." Jinhyuk menatap Jinwoo yang tengah tertidur pulas.

"Kamu emang kakak yang baik, Jinhyuk. Dari kecil, kamu emang gak bisa lepas dari Jinu," kata Ayah.

"Iya yah. Intinya aku pengen fokus dulu ke Jinu. Sesekali ngerjain skripsi yang harus di revisi berkali-kali," kata Jinhyuk.

"Intinya, jaga kesehatan kamu. Jagain juga Jinu. Jinu benar-benar ada di dalam pengawasan kamu, Jinhyuk," kata Ibu. Jinhyuk mengangguk. Ibu tersenyum dan mengusak rambut si anak sulungnya itu.

Jinhyuk melanjutkan makan pop mie nya. "Oh iya, Jinhyuk. Kamu suka sama Vebby?"

Mendengar pertanyaan sang ibu, Jinhyuk tersedak dan mie yang sedang dia kunyah muncrat keluar begitu saja. Ibu segera memberikan Jinhyuk minum.

"Astaghfirullahaladzim, Bu. Kaget aku, uhuk," kata Jinhyuk setelah menghabiskan air minum yang diberikan ibunya.

"Ya kan ibu cuma nanya. Kamu suka sama Vebby?" tanya ibu sekali lagi.

Wajah Jinhyuk langsung asem, "kenapa nanyain itu si Bu?" tanya Jinhyuk.

Ibu memukul lengan Jinhyuk. "Tinggal jawab aja kenapa si!" kata ibu ngegas.

"Gak usah ngegas juga dong, Bu," kata Ayah.

"Jinhyuk abis lulus kuliah langsung nikah mau gak?" Pertanyaan ibu membuat Jinhyuk semakin kaget. Ya gila aja abis lulus kuliah langsung nikah. Please ya, bukan Jinhyuk banget.

"Ibu..." rengek Jinhyuk.

"Ya abisnya. Kamu gak pernah deket sama cewek. Ibu tuh takutnya kamu gak suka sama cewek."

"Jadi Ibu mikirnya aku suka sesama jenis gitu?"

"Ya Allah, bukan gitu."

"Bu, jangan bahas ginian dulu. Lagian, itu tergantung perasaan masing-masing. Aku, emang suka sama Vebby. Tapi gak tau dia nya gimana ke aku."

"Iya iya. Maafin ibu ya." Jinhyuk cuma masang muka bete.

"Kak.."

Jinhyuk yang mendengar dirinya terpanggil, langsung bangkit dari duduknya dan menghampiri Jinwoo.

"Kak.."

"Iya? Mau apa?" tanya Jinhyuk.

"Aku haus." Jinhyuk segera mengambil air minum dari galon dan memberikannya pada Jinwoo. Jinwoo meminumnya sampai habis.

"Ada lagi yang kamu mau?" tanya Jinhyuk.

"Aku pengen pulang," kata Jinwoo.

Jinhyuk mengangguk dan mengusap surai hitam sang adik. "iya, kan belum ada informasi lagi dari dokter," kata Jinhyuk.

Call Me To Heaven - Lee Jinwoo[✔️]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang