10

15.7K 234 27
                                    


"Seriusan gue nyaman ama lu." Ujar Jimin yang belum melepaskan pelukannya.

"Gausah becanda. Gue lagi kesel Ama lu nih." Rengek JinHwa seperti anak kecil.

"Kesel kenapa?" Jimin masih bingung.

"Ya lo langsung  maen sosor aja. Ga bilang dulu kek ke gue mau apa engga." Ujar JinHwa imoedh.

"Bilangnya gitu. Tapi akhirnya keenakan wee." Jimin mengejek.

"Apasih, siapa yang bilang coba!" JinHwa memukul mukul dada bidang Jimin.

"Iya deh, mandi yuk bee." Ajak Jimin.

"Ba Bee ba bee. Emang gue siapa Lo?" JinHwa masih kesal.

"Pacar." Balas Jimin singkat.

"Orang gue belum nerima juga." Balas JinHwa yang mengikuti Jimin ke dalam kamar mandi.

..

Esoknya..

"Dih, mukanya seneng banget." Ujar ChaeSoo saat menyadari JinHwa sudah duduk disebelahnya.

"Apa ih. Engga kok." Balas JinHwa agak gugup.

"Hayolo hayolo.." ChaeSoo penasaran.

Jung ChaeSoo memang mempunyai rasa penasaran tinggi kepada sohibnya tersebut.

Sampai sampai, rasa penasaran nya tersebut lebih besar daripada rasa penasaran ibunda JinHwa sendiri.

"G-ga ko." Balas JinHwa yang masih senyam senyum sendiri.

"Baru jadian ya? Sama siyapa?" ChaeSoo mulai peka.

"Jimin." Balas JinHwa polos.

"Ha?! Ji-jimin?! Anak mesum sejagat raya itu?" ChaeSoo kaget setengah mati.

"Lo mesti habis diapa-apain? Dia make pelet ya? Buat jadiin lo naksir sama dia?" ChaeSoo makin khawatir.

"Ga kok. Dari mukanya, dia bener bener suka sama gue." JinHwa masih senyam senyum sendiri.

"Ntar kalo dia nyelingkuhin Lo gimana?! Terus entar kalo dia nyakitin perasaan lo gimana?!" ChaeSoo sudah seperti ibunda JinHwa sendiri.

"Gue tampol lah. Tapi keliatannya dia tulus ko." Balas JinHwa singkat padat dan jelas.

"Emang tulus lah. Orang dia suka sama elu udh dari lama." Timpal ChaeSoo memutar bola matanya.

"Lah? Terus kalo lu dah tau Jimin suka sama gue dari lama kok lu keaknya khawatir banget." JinHwa heran.

"Ya karna dia pedo! Dia kecentilan, gampang banget ngedapetin ceue, MESUM." Balas ChaeSoo.

"Hm, sebenernya gue pengen ngetes jugasih." Timpal JinHwa.

"Ngetes? Lo dihamilin? Seriusan Lo?" ChaeSoo khawatir.

"Enggak! Maksudnya gue mau ngetes apa bener dia tulus sama gue? Dan heran juga sih gue kenapa gue langsung nge-iya-in gitu aja tanpa pikir panjang." Balas JinHwa.

"Ya itu karna Jimin itu pucekboi." Timpal ChaeSoo.

"Ah gatauuu, pusing gue jadinya." JinHwa mengacak acak rambutnya.

Bukannya menenangkan sahabatnya, seorang Jung ChaeSoo malah menyanyi tidak jelas dan meninggalkan JinHwa begitu saja.

I want to be a pucek boooiii~

"Sumpah, ni bocah kebanyakan nonton tiktod anjinc!" Bentak JinHwa.

"Cewe kok ngomongnya ga beraturan?" Terdengar suara rendah nan seksi dari seorang Park Jimin yang tiba tiba berada dibelakang JinHwa dengan membawa sebatang cokelat.

"Eh, kok Lo disini?" Tanya JinHwa gelagapan.

"Emang ga boleh? Nih buat tanda makasih gue semalem." Ujar Jimin menyodorkan sebatang cokelat.

JinHwa mengernyitkan dahinya.
"Harus banget ya ngasih coklat?"

"Gasuka? Yaudah." Balas Jimin yang akan segera mengantongi sebatang cokelat tersebut.

"Iya gasuka cokelat, sukanya stroberi." Ujar JinHwa yang mengambil cokelat tersebut dan segera pergi ke kelas untuk mengejar sesosok sahabatnya.

"Ni bocah kemana lagi anjir." Gerutu JinHwa sambil melahap cokelatnya.

"Lagi musuhan ya? Ko ngga bareng?" Ujar salah satu adek kelas yang tiba tiba lewat dan sok kenal.

"Apaansi bocah."

"Eh eh rin, liat ChaeSoo ga?" Ujar JinHwa yang tiba tiba membuat Arin, si kutu buku terkedjoed qaqa.

"Gatau, kayaknya di perpus deh." Balasnya menundukkan kepalanya.

"Perpus? Oh, oke makasih ya." JinHwa menepuk pundak Arin dan segera pergi ke perpustakaan sekolah.

Tumben tumbenan tu bocah mau ke perpus, kena setan apaan dia.-batin JinHwa.

"Anjir sepi banget ni perpus kek kuburan. Ya masa si ChaeSoo sepi sepi ke sini, ngarang ae tu si bocah cepu(Arin)." Gerutu JinHwa yang akan segera kembali ke kelasnya saja dan menunggu ChaeSoo di kelasnya.

"Mmhhh, aaahhh."

"Suara apaan si anjir, apa gue masih terngiang-ngiang sama desahan Jimin semalem?"

"Eh, tapi sumpah ini suaranya dari dalem si bego."

//Mengintip dari seluruh bagian jendela dan tidak terlihat apapun.

"Apa jangan jangan penunggu penunggu nya lagi pada mantav mantav anjay?"

"Ngeri banget masa sampe arwah arwahnya iyeuhh amit amit."

Mmph.

"Diem sempak, itu bukan setan si Tapi sama sohib lo. Dari tadi berisik Mulu lo, mau gue pergokin juga." Ujar Johnny si kang ember se sekolah.

"Sumpah demi apa! Temen gue?!" JinHwa terkejut setengah mampus.

"Diem begoooo!" Balasnya dengan nada berbisik.

"Trus Lo mau pergokin mereka gitu? Lo gaada perasaan apa gimana si, Lo lagi begituan tiba tiba dipergokin, dibawa ke BK, trus disuruh nikah paksa, trus gue temenan sama siapaaaaa, sama elo? Ogah banget anjir." Rengek JinHwa.

"Ssssttt. Kebanyakan baca wattpad lo, jodoh jodohan mulu." Ujar Johnny.

"Huweeeeeeee, nangis gueee ini kalo Lo jadi pergokin merekaaaa bakalan gue bilangin kalo Lo itu aaaaaaaaaaaaa, gue tau rahasia elooo." Ancam JinHwa.

"Buset, ngancem gue ni? Sini wani Piro?!" Johnny malah menantang.

"SERATUS REBU CASH!"

"DEAL!"

Johnny langsung pergi meninggalkan perpustakaan.

"Alhamdulillah temen gue selamat, utang Budi si ChaeSoo sama gue." Ujar JinHwa.


Ges!


Anjai baru balik lagi ni author, setelah sekian lama hibernasi dan akhirnya kembali dengan sejuta ke-begoan akibat kelamaan karantina.

Happy Reading ges!

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jul 12, 2020 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

[ NC 21+ ]  || BANGTAN BRUTALWhere stories live. Discover now