09

46.6K 565 34
                                    

JinHwa mulai mengikuti permainan Jimin. Sedangkan Jimin hanya memberikan evil smirknya.

"Makasih ya, udah mau ngajarin gue masak." Ujar Jimin dengan penuh nafsu.

"Mmh," lagi lagi JinHwa mendesah tak karuan.

Tiba tiba "tok tok, nuguopso?" Ujar seseorang dibalik pintu kamar JinHwa.

Cepat cepatlah mereka membereskan barang barang yang berantakan karena ulah mereka berdua.

"Cepetan lu sembunyi anjir." Ujar JinHwa dengan nada berbisik.

"Iya bentarr." Balas JinHwa sambil mengode Jimin agar segera masuk ke kamar mandi kamarnya.

Cklek,

"Chaesoooo, ngagetin ae." Ujar JinHwa agak canggung.

"Lagi ngapain Lo? Pintunya dikunci segala." ChaeSoo curiga.

"Lagi mau mandi elahh, takutnya ada orang masuk, gw lagi mandi." Balas JinHwa yang mencoba menenangkan diri.

"Kok ngos-ngosan?" ChaeSoo makin curiga.

"Ya tadi gw nyoba treadmill dulu, keaknya gue udah agak mendingan." Balas JinHwa.

"Btw ngapain lu kesini again?" JinHwa mencoba take care.

"Cas hp gue ketinggalan elahh." Balas ChaeSoo yang langsung nyerobot masuk ke dalam kamar JinHwa.

"Dih, katanya abis treadmill? Mana alat treadmill nya?" ChaeSoo masih curiga.

"Baru aja gue beresin, makanya td gw ngos-ngosan." Balas JinHwa berdusta.

"Oke, istirahat ae dulu.. Lo jangan paksain diri dulu, ntar malah tambah sakit. Gue pulang ya." Ujar ChaeSoo melambaikan tangannya.

"Iya, gue mandi dulu." Balas JinHwa sembari menutup dan mengunci pintu kamarnya lagi.

Cklek, pintu kamar mandi terbuka dan memperlihatkan Jimin yang sudah full naked tanpa sehelai benangpun.

"Astagaaa Jiminnnnnnnnnnn." JinHwa kaget setengah mampus.

Jimin yang sudah terpengaruh suasana langsung menyekap bibir JinHwa dengan bibirnya.

"Jiminnhh, janganhh gila lo." Ucap JinHwa di sela sela ciumannya.

Jimin mulai meremas payudara JinHwa dari luar bajunya.

"Akhhhh." Desah JinHwa tak karuan.

Mulailah tangan mereka berdua bersama sama membuka satu persatu kancing bajun JinHwa.

Kali ini JinHwa telah menyamakan kedudukan Jimin yang telah Full naked.

Jimin langsung melahap rakus benda menonjol yang ada didepannya itu.

"Jiminnnhhhhh." Desah JinHwa yang terus menjambak rambut Jimin.

Menyusurinya hingga pusar, dan sampailah pada surga dunia yang ditumbuhi bulu-bulu halus yang tidak terlalu lebat.

Dengan sigap, Jimin langsung menjilat benda tersebut dan sesekali menggelitik pada benda tersebut.

"Jimhhh, ahhhh." Desah JinHwa tak karuan.

JinHwa yang sudah terpengaruh suasana pun meminta Jimin menyudahi permainannya sebentar.

"Bolehkah aku bermain dengan adikmu?" Tanya JinHwa dengan sejuta aegyo nya.

Tanpa pikir panjang JinHwa langsung melahap "adik" Jimin yang berukuran diatas rata rata laki laki dewasa umumnya.

Dikocok, dilumat, di gigit gigit kecil, sampai Jimin akan melakukan orgasme pertama kalinya.

"Hwaaa, faster sayangghh." Jimin sudah tak karuan.

Keluarlah cairan putih kental dari junior Jimin.

Jimin yang masih bersemangat pun akhirnya menyuruh JinHwa membuka pahanya lebar-lebar.

Agar junior Jimin dapat masuk pada vagina JinHwa yang masih perawan itu.

Jimin menggesek gesekkan junior nya ke liang vagina JinHwa, yang membuat JinHwa geli dan ingin segera dimasukki oleh "adik" Jimin yang cukup besar tersebut.

"Jiminnnhhhhh, masukkannn." Desah JinHwa yang sudah tidak tahan lagi.

Dalam satu hentakan, junior Jimin sudah berada di dalam vagina JinHwa.

Rasanya seperti dirobek, sakit. Malah banget. Dan keluarlah darah keperawanan JinHwa.

"Jimhhh, sakitthh." Rengek JinHwa.

Jimin yang peka akhirnya melumat bibir JinHwa agar memudarkan rasa sakitnya itu.

Sambil menggoyangkan pinggulnya, dan dua tangan Jimin meremas dua payudara JinHwa.

"Jiminnnhhhhh, ga kuatthh" Rengek JinHwa.

"Okay." Balas Jimin singkat.

Akhirnya Jimin melepas juniornya dari vagina JinHwa, dan ia melakukan pelepasan diatas pusar JinHwa.

"Huh, huh, kenapa Lo ngeluarin di luar?" JinHwa penasaran, karena katanya biasanya laki laki akan melepaskan orgasmenya di dalam dan membuat perempuan itu hamil.

"Gue masih punya otak." Balas Jimin.

Jimin mendekati JinHwa dan memeluknya "Masih sakit ga? Sini gw obatin."

"Enak. Makasih ya, ga ngeluarin di dalem." Balas JinHwa dengan senyuman.

"Baby, Will you be mine?" Tanya seorang Jimin dengan nada penuh pengharapan.

"Eum,.." JinHwa masih bingung ingin menjawab apa.

"Gue udah nyaman sama lo." Ujar Jimin mengeratkan pelukannya.

"Dih."

tbc,

[ NC 21+ ]  || BANGTAN BRUTALWhere stories live. Discover now