[11]

428 31 4
                                    

* * *
Jangan lupa vote dan komen 😍
Hargai penulis say😣
Terima kasih
* * *

* * *
"Mas Fariz laper gak itu diseberang ada Cafe kita makan disana aja yuk?" Ajak Vio menunjuk sebuah Cafe di seberang Toko Buku

"Oh boleh." Jawab Fariz.

Dari kejauhan saat sedang asyik tertawa bersama Chila melihat sosok Fariz menyebrang jalan bersama wanita yg tak asing ia lihat, Fariz nampak berserk bersama wanita itu.

"Hey Chil! Kok malah ngelamun liat apaan dah?" Tegur Ashleen sembari melihat ke arah pandangan Chila.

"Eh bang Fariz sama si mbak menor itu? Serasi yak mereka hoho." Ledek Gerald tau apa yg dilihat kedua sahabatnya itu.

Adi ikut secara bersamaan melihat apa yg dilihat ketiga para remaja itu sembari tersenyum singkat.

Fariz membukakan pintu saat masuk ke Cafe ketika dudukpun dengan sopan Fariz menarik kursi Vio dan mempersilahkan nya sangat sopan sekali bisa ditebak membuat wanita manapun terasa spesial dengan tindakan Fariz itu.

"Wow pria sejati baper dah baper tuh cewek!" Cletuk Gerald berhasil membuat Ashleen melambungkan pukulannya kekepala Gerald yg segera merutuk Ashleen kesal!.

"Kalian kenal pasangan kekasih itu?" Tanya Adi.

"Ah iya dia itu cal..." Belum sempat melanjutkannya bicaranya mulut Gerald sudah di bungkam oleh Ashleen.

"Hmm dia abang Chila kak, ya kan Chil" Jawab Ashleen mengedipkan mata pada Chila yg sudah tentu Chila akan menjawab itu sebab Chila tak pernah menganggap Fariz calon suaminya hanya Abang, mungkin saat ini.

"Ya kak, itu abang nya Chila."

"Oh kenapa gak dipanggil saja bergabung dengan kita bukankah lebih asyik jika ramai.?" Usul Adi.

"Ah gak usah kak! Kita nanti malah ganggu merceka pacaran!" sambar Chila dengan nada cukup tinggi

"Oh oke."

Chila jadi tak semangat lagi berbincang dengan yg lain karena sesekali melihat Fariz melempar senyuman pada teman wanita nya itu,

"Vio makannya berantakan deh udh kayak bocah aja, ini sausnya kemana-mana." Ujar Fariz sembari mengusap bibir Vio membersihkan noda saus.

"Ah ma.. Makasih mas." Jawab Vio cukup gugup

"Chila pulang duluan semua!" Ujar Chila melihat pemandangan itu berhasil membuat yg lain kaget dengan tingkah Chila yg mengejutkanku awalnya diam menjadi berbicara dengan nada cukup keras itu membuat beberapa orang melihat kearah Chila begitu juga Fariz dan Vio.

"Loh Chil kok sendiri sama kita dong." Ujar Ashleen.

"Gue bisa sendiri!" Jawab Chila berlalu pergi bertatapan singkat dengan mata Fariz kemudian berjalan cukup cepat keluar Cafe.

"Ah Vio kau bisa pulang sendiri kan? Itu tadi adikku aku hendak mengantar nya pulang, maaf ya." Ujar Fariz segera mengejar Chila.

"Haizh! Apaan sih kok dada Chila nyesek gini liat bang Fariz mesra sama temennya itu, apaan dah! Plise hati jangan buat Chila malu." Batin Chila menepuk dadanya kesal.

Hendak naik ke dalam angkot tangan Chila ditarik oleh seseorang membawanya ke seberang jalan parkiran toko buku, Chila tau itu siapa ia segera melepaskan dengan kasar pegangan tangan itu.

"Chila kita pulang bersama ya." Ujar Fariz

"Gak usah! Chila bisa pulang naek angkot! Mending abang anter cewek abang pulang sana!" Kesal Chila tanpa melihat ke arah Fariz.

PERFECTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang