TEKAD

10 1 0
                                    


     Mungkin bisa dibilang terlalu memaksa untuk mengejar apa yang kita inginkan tanpa kita tau kita mampu atau tidak menggapainya. Berkisah tentang pemuda yang bernama Robert yang ingin memiliki seorang perempuan yang sangat ia cintai. Perempuan itu bernama Talitha, seorang perempuan yang mungkin bisa dibilang sama sekali tak peduli dengan apapun mengenai pria yang ingin memilikinya, sebenarnya dia tahu persis kalau Robert ingin memilikinya. Mereka sedang menjalani bangku kuliah di suatu universitas tepatnya di Pekanbaru. Talitha anak yang kutu buku sehingga membuat ia jarang bersosial dengan teman-teman kuliahnya. Sedangkan Robert,bisa dibilang sebagai remaja menyebalkan dan iseng, tapi sifat itu hilang ketika ia mulai mendekati wanita yang ia cintai.
       Tekad yang dimiliki Robert membuatnya tak peduli dengan ketidakpedulian Talitha, sehingga Robert selalu mengungkapkan kata yang membuatnya bertambah semangat saat ia sudah berusaha atau ketika sahabat-sahabatnya mengejek, karena sudah menempuh waktu lama tapi Talitha tak pernah ia miliki. " Perempuan itu juga manusia, kalau kusentuh tepat dihatinya maka, dia akan menjadi milikku selamanya", kata Robert dengan sok bijak kepada dua sahabatnya yang baru saja mengejeknya. Tetapi namanya juga manusia tidak selalu tegar, Robert sempat sedih dan membuatnya selalu kepikiran ketika berusaha untuk mendekati wanita yang ia cintai tidak peduli. Tibalah saat itu Robert selalu memikirkan kegagalan dan ketidakpedulian Talitha, malam itu ia baru saja pulang dari kampus karena ada ujian praktek. Sekitar pukul 9 malam saat Robert sudah sampai di persimpangan rumahnya lalu membelokkan stang motornya kekanan tanpa menghidupkan lampu sign, yang ada dalam pikirannya saat itu hanyalah kegagalan untuk mendapatkan Talitha, apalah daya, sebuah mobil menghantamnya dengan keras, dalam sekejap Robert tak sadarkan diri hingga dibawa kerumah sakit oleh warga setempat.
     Setelah menerima perawatan medis ia tetap tidak sadarkan diri. Kedua sahabatnya lantas segera mendapat berita dari pihak rumah sakit karena kebetulan hp Robert tidak ada kode pengaman ya karna terlalu lama jomblo kali ya hehehe. Kedua sahabat Robert pun akhirnya tiba, sambil dengan nafas tersesak-sesak. Dua sahabat Robert ini bernama Alex dan Bryan. Keduanya menangis ketika melihat sahabatnya terbaring tidak sadarkan diri. "bert, bangun, kami janji ga bakal ngejek lagi bert" kata Alex sambil terisak-isak oleh tangis. Bryan hanya terdiam dan air matanya turun membasahi pipinya sambil memegang bahu Alex yang sudah terisak-isak menangis. Keduanya pun menjelaskan kepada dokter bahwa mereka yang akan mengurus seluruh biaya Robert, karena kedua orang tua Robert sudah lama meninggal. Robert adalah anak yang pintar sehingga setelah orang tuanya meninggal, lembaga pendidikan yang memberinya beasiswa dan uang saku. Dengan mata yang masih sembab, Alex mengupdate instastorynya dengan video Robert yang masih belum sadarkan diri, ia meminta teman-teman kuliah mendoakan Robert agar segera diberi kesehatan, dan menjenguknya dirumah sakit Medika.
     Setelah beberapa waktu teman-teman kuliah Robert pun datang untuk menjenguknya tetapi Robert tetap belum sadarkan diri. Alex dan Bryan menceritakan kronologi kecelakaan yang dialami sahabatnya seperti apa yang sudah disampaikan warga kepada dokter dan disampaikan pada mereka. Mereka pun menjelaskan pada teman-teman bahwa orang tua robert sudah tak ada, Robert hanya mendapat beasiswa dari lembaga kabupatennya. Tak berapa lama seluruh temannya pun pulang. Jam sudah menunjukkan pukul 11.49 malam, Alex sudah tertidur pulas, sedangkan Bryan ingin membeli makanan keluar. Saat Bryan membuka pintu... "Bryan mana Robert? Dia baik-baik ajakan?" Talitha datang dengan air mata yang mengalir cukup deras, saat itu Alex terbangun karena mendengar suara Talitha terlalu keras. "Kamu kok tau kalo Robert disini?" tanya Alex kepada Talitha. "Dari teman-teman" jawab Talitha dengan suara yang parau. "Aku bawakan makanan untuk kalian" kata Talitha. Mereka berdua kelihatan heran, kenapa tiba-tiba jiwa sosial Talitha besar. Tanpa pikir panjang Bryan yang sudah tertunda untuk membeli makanan, dengan penuh nafsu ia membuka makanan yang sudah dibawa Talitha. Kebetulan itu adalah makanan kesukaan Robert yaitu, Kwetiau Rebus. "Sluurrp!! enak" kata Bryan. Sedangkan Alex masih ngumpulin nyawa yang akhirnya mengambil makanan itu. Talitha hanya terduduk dan menggenggam tangan Robert sambil menyesal karena sudah tak pedulikan dia. "Makan dulu thal" kata Alex sambil menyuap kwetiaunya. "Eh iya thal makan dulu" sambung Bryan, "Udah dari tadi makan baru nawarin dia sekarang" kata alex pada Bryan, "Hehehe" Bryan nyengir sambil ngunyah makanannya. "Iyaa aku makan" kata Talitha dengan lemas sambil turun duduk kelantai dari kursi yang ada disamping Robert. "Kok empat bungkus belinya" tanya Bryan pada Thalitha, "Kan untuk Robert satu", "eh ga boleh!! Robert harus makan dari makanan rumah sakit" kata Bryan yang sebenarnya masih kelaperan karna porsinya kurang ditambah lagi dengan malas pergi keluar untuk beli makanan.
      "Dasar predator" timpal Alex, "Wleee!" Bryan menjulurkan lidahnya ke Alex. "Udah makan aja, nanti kalo Robert mau gimana pun harus kalian beli" kata Thalitha, "Enak aja, Bryan sendiri aja kali yang beli" kata Alex, "Yaelah lex lex,sama sahabat dari kandungan aja begitu lu,hehehe" kata Bryan, "iya-iya!" tambah Alex dengan nada kesal. Waktu Bryan baru mau menyuap makanan yang sebenarnya jatah Robert, saat udah didepan mulut, terdengar suara lembut tak berdaya "yan...., gua mau kwetiau rebusnya" Robert yang baru saja sadar dari ketidaksadaranya. Thalitha langsung meletak makanan nya dilantai segera berdiri dan langsung memeluk Robert. Robert tak menyangka saat melihat Thalitha berdiri, karena Thalitha tidak kelihatan saat duduk dilantai dibalik ranjangnya.
     Dengan penuh tangis Thalitha pun meminta maaf kepada Robert karena ketidakpeduliannya. Selesai Thalitha memeluk robert, "Hellow ma bro, welcome back to our world" kata Bryan sambil merangkul Alex, "emang gua mati,pake welcome back segala,udah kayak opening youtube pula" kata Robert, Thalitha hanya tertawa melihat tingkah laku mereka yang dalam keadaan apapun masih bisa bercanda. "Kasihan ya Robert, efek jomblo ini ga ada yang jaga" kata Alex sambil memancing-mancing Thalitha supaya mau menjalin hubungan dengan Robert. Thalitha kembali memeluk Robert yang sudah duduk "Iya aku bakal jagain Robert kini dan selamanya" kata Thalitha sambil memeluk tubuh Robert yang terdiam membisu karena tidak percaya apa yang sudah terjadi. Kedua sahabatnya pun ikut gembira atas apa yanh diimpikan Robert akhirnya tercapai. Kadang musibah tak selalu membuat kita susah, bisa saja ada hikmah yang indah dibelakangnya

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Aug 23, 2019 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

TEKADWhere stories live. Discover now