12

32 0 0
                                    

Menunggu martabak telor saja aku bisa, apalagi menunggumu :P
-Lily

***

"El!" Teriak Lily.

"Tungguin setan!, Lo kenapa gitu ke-"

"Sssttt." Potong Elfata menunjuk papan perpustakaan. "Diam." Lanjutnya.

"Lo kenapa gitu ke Adrian?" Tanya Lily memelankan suaranya.

"Kenapa gimana?"

'Sudahlah berdebat dengan manusia es satu ini takkan ada endingnya.' Pikir Lily.

Lily memilih mengabaikan Elfata dan melanjutkan tujuannya ke perpustakaan. Elfata mengembalikan buku yang dipinjam Lily ke raknya. "Nanti, gue ada latihan." Kata Elfata.

"Lalu?" Tanya Lily heran.

"Ya artinya, gue gak bisa pulang bareng lo."

"Oh iya juga ya." Cengir Lily. "Yaudah nanti gue tunggu lo kelar latihan aja." Lanjutnya.

"Terserah."

Lily menampilkan senyum terbaiknya. Elfata mengambil sebuah buku dan menuju meja dimana tempat siswa dan siswi membaca di perpustakaan. Lily mengikuti Elfata.

Lelah dengan tulisan-tulisan di buku, Lily meregangkan kedua tangannya dan memperhatikan sosok yang sedang fokus membaca di hadapannya. 'Ganteng sih tapi percuma kalau kayak es.'

Elfata yang menyadari dirinya tengah diperhatikan pun menoleh yang tentu saja membuat Lily mengerjap-ngerjapkan matanya. Salting. "Ngapain lo?" Tanya El.

"Eng- anu-.. baca buku lah ngapain lagi coba." Alibi Lily menyembunyikan rasa malunya karena memperhatikan Elfata.

Elfata memutar kedua bola matanya. "Ngapain. Lo. Liatin. Gue?" Tanya Elfata sekali lagi sambil menekan setiap kata yang keluar dari mulutnya.

"Kenapa? Nggak boleh?" Tantang Lily.

"Bayar."

"Dih, sok ganteng lo."

Elfata tertawa dalam hati karena melihat tingkah salting Lily. Jaim? Iya.
"Nanti, lo tungguin gue dimana?"

"Dimana ya?"

"Dimana?"

"Perpustakaan aja. Ngadem."

"Lapangan?"

"Gak. Mending di perpus ada AC-nya lagi." Jawab Lily.

"Oh. Yaudah." Balas Elfata singkat, kemudian melanjutkan aktifitas membaca mereka hingga akhirnya bel pergantian mata pelajaran berbunyi.

***
"

"Nama?"

"Adrian." Jawab Adrian

"Kelas?"

"X Mipa 3, Bu."

"Oke, lorong ketiga sebelah kiri. Kembalikan bukunya pada tempatnya secara teratur. Jangan berantakan ya!" Ucap Ibu penjaga perpustakaan.

Adrian mengembalikan buku yang dipinjamnya di tempat yang telah dibilang Ibu penjaga perpustakaan tadi. Namun, matanya menangkap sesosok perempuan yang menjadi sumber rasa penasarannya beberapa hari ini.

"Hayo, ketahuan lo."

Lily yang sedang memainkan HP-nya dibalik buku yang diambil dengan sembarang pun terkejut karena mengira suara itu merupakan suara Ibu penjaga perpustakaan.

"Astogeh, gue kirain siapa." Ucap Lily.

Adrian membalas dengan senyuman. Menarik kursi di depan Lily, dan memikirkan kata apa yang akan dikeluarkannya agar bisa mengenal Lily lebih jauh.

"Kenapa lo?" Tanya Lily.

"Kenapa apa?"

"Kenapa lo disini?" Tanya Lily lagi.

"Emang alasan orang ke perpustakaan ngapain?" Balas Adrian tak mau kalah.

Lily memutar bola matanya malas. "Oh ok."

"Lo sendiri ngapain disini?" Tanya Adrian.

"Kepo." Balas Lily sengit.

Adrian yang tertawa kecil, langsung diam ketika ditatap heran oleh Lily. Lilypun melanjutkan kegiatan main hp-nya.
Adrian memutar otak, mencari bahan yang bisa digunakan untuk memulai pendekatan pada wanita dihadapannya ini.

"Punya IG gak?"

"Punya."

"Namanya?"

"Lilywinataaa. A-nya 3." Balas Lily.

"Follback ya."

Lily langsung membuka instagramnya dan memfollback Adrian. "0 post? Seriously?" Tanya Lily.

"Emang kenapa?" Jawab Adrian.

"Sok misterius lo."

Adrian menaikkan satu alisnya. "Jadi kalo gue ga suka post di instagram gue misterius gitu?"

"Ya maksudnya, lo bikin sosmed buat apa kalo ga buat post foto atau apa gitu."

Kan, berdebat lagi mereka. "Ya buat stalk orang aja kan bisa?"

"Stalk pake akun real? Wah terniat sih ini."

Adrian tertawa, "Nanti pulang bareng siapa?"

"Temen."

"Yang tadi?"

Lily yang melihat Adrian yang begitu ingin tahu pun menjahilinya. "Kalo iya kenapa, kalo nggak kenapa?"

"Hmmm, pulang bareng gue aja mau gak?" Tanya Adrian to the point.

Lily yang terkejut akan to the point lawan bicaranya ini hanya bisa terdiam. Dan bersyukur yang pada saat itu juga Elfata datang mengajaknya pulang.

"Yuk pulang." Ajak Elfata.

Elfata melihat Adrian yang terkejut akan kedatangannya pun hanya bisa menghiraukannya.

"Gue duluan ya." Pamit Lily.

Belum sempat Adrian menjawab, Lily sudah ditarik pergi oleh Elfata.

"Pantes lo pengen nunggu di perpus, ada yang temenin ternyata." Kata Elfata dengan nada ketus.

"Lah?" Lily mengernyit heran.

"Naik."

Lily langsung naik, namun tak habis pikir dengan perkataan Elfata barusan, 'apa jangan-jangan Elfata cemburu?' pikirnya membatin.

Sementara itu, Elfata juga mengutuk mulutnya karena mengatakan hal tersebut. 'Ngapain coba gue ngomong gitu, kan kesannya gue cemburu. Tunggu? Cemburu?' Batin Elfata.

_________________________

Bersambung :P

Vote dan komennya gais <3
With Love,
Heyimangell.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: May 04, 2021 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

WillingWhere stories live. Discover now