14

7.3K 914 111
                                    

          ketika jeno berkata ingin meminta maaf padanya, jaemin sama sekali tidak menduga akan mendapati dirinya berada di garasi ruang bawah jeno, dipenuhi oleh segala jenis mobil mewah.

dari mobil sport hingga klasik, jaemin tak bisa berkata-kata saat melihat sekelilingnya dalam rasa kagum.

"apa yang kita lakukan disini?"

"kita akan jalan-jalan."

jaemin tersenyum, membiarkan jemarinya menyentuh besi pintu mobil saat melewatinya.

"jalan-jalan? kemana?" jeno terlihat berpikir pada pertanyaan itu, bergerak maju beberapa langkah sebelum melingkarkan lengannya pada pinggang jaemin.

"itu rahasia. pilih saja salah satu mobil yang kau suka, starlet."

jaemin menyukai hal klasik. mulai dari film, lukisan, hingga musik dan bahkan fashion, jaemin paling menyukai gaya klasik.

jadi tak mengejutkan bila kedua kakinya membawanya pada alfa romeo spider berwarna merah, bersandar pada benda tersebut seraya melempar senyum pada jeno. "yang ini terlalu cantik."

"kalian memiliki hal serupa, kalau begitu." jeno tersenyum lebar pada rayuannya, dan jaemin tertawa sebelum memasuki mobil tersebut selepas jeno membuka kuncinya.

"pemandangan di sekirar sini sangat luar biasa, aku yakin kau akan menyukainya." ucap jeno sambil mengencangkan sabuk pengamannya.

"sebelum kita berangkat..." jaemin mendekat, tangannya meraih dasi jeno dan melonggarkannya dengan cara yang begitu familiar.

"sempurna. ayo berangkat!" jaemin tersenyum usil, dan jeno menggelengkan kepalanya, tawa lembut lolos dari bibirnya sebelum mesin dinyalakan dan melajukan mobilnya.





          jeno tidak salah. pemandangannya memang luar biasa. langit cerah dengan beberapa awan indah sebagai dekorasi. warna biru yang begitu cerah, rasanya sangat tenang.

pohon menjulang dapat dilihat, semuanya hijau dan cantik. jalanannya kosong, hanya ada mereka berdua yang tengah menikmati pemandangan indah itu.

jaemin menghabiskan waktunya memandangi semua keindahan itu sementara jeno tetap mencuri pandangan pada lelaki cantik di sebelahnya, tersenyum melihat surai jaemin tertiup angin sebelum kembali fokus pada jalanan.

jaemin pun sama, menikmati adegan sang presiden menyupirinya kesana kemari.

perlahan, pohon-pohon sudah tak nampak dan tergantikan dengan bangunan tua.

mobil yang mereka kendarai akhirnya berhenti dan jaemin sangat cepat keluar darinya, tersenyum kala menyadari betapa lawasnya bangunan disana terlihat.

mereka memiliki aura klasikal dan jaemin sangat menyukainya. "dimana kita?"

"starlet, selamat datang di tempat yang paling spesial." jeno terkekeh sesaat setelah ia keluar dari mobilnya, tidak perduli untuk sekedar menguncinya.

"ini adalah sebuah desa kecil, sedikit terpencil. namun penduduknya sangat ramah." jeno menjulurkan tangannya, dan jaemin ragu untuk beberapa saat sebelum menggenggamnya.

"apa kau tidak takut orang-orang akan mengenali kita?" terdapat sedikit rasa takut di dalam suara jaemin.

ia merasa gugup, tentu saja. hal yang paling tidak ia inginkan adalah sebuah skandal. namun jeno memberinya senyum meyakinkan, dan seluruh rasa cemas jaemin pun sirna.

"apa kau benar-benar berpikir aku akan mengambil resiko seperti itu?" tanya jeno yang mulai melangkah, dan jaemin mengikuti dari belakang, menggeleng sebagai respon.

national anthem ; nominWhere stories live. Discover now