Apa mereka sedang melakukan sesuatu? Kenapa otaknya jadi dipenuhi pikiran negatif?

"Seulgi, kau dimana?"

"Ekhm permisi, kau Jiminkan?"

Pria itu menoleh, menatap gadis cantik bersurai hitam yang wajahnya cukup familiar.

"Ya, apa aku mengenalmu?"

Gadis itu tersenyum lalu menyodorkan tangannya, "Aku Myou Mina, sahabat Nayeon."

Jimin tersenyum kikuk lalu membalas jabatan tangan sang Hawa.

"Ada apa kau kesini? Mencari Nayeon?"

Pria itu mengerutkan alisnya lalu menatap sekeliling, benar ia berada di koridor vocal sekarang.

"Tidak, hanya berkeliling."

"Membolos?"

"Anggap saja begitu, lalu kau?"

"Aku dari ruang guru, mengumpulkan tugas dari Guru Hwang."

Jimin mengangguk kecil, sebenarnya ia ingin melarikan diri dari situasi seperti ini lalu kembali mencari gadisnya. Ah iya benar, gadisnya.

"Tadi namamu siapa? Mina? Apa kau mengenal Kang Seulgi?"

Gadis itu mengangguk, tentu saja. Siapa yang tak mengenalnya, bahkan petugas kebersihan sekalipun pasti tahu wujud gadis itu.

"Apa kau bercanda? Kenapa menanyakan pertanyaan retorik seperti itu?"

"Ah benar, bukankah gadisku sangat populer?"

"Huh?"

Jimin menggeleng meski bibirnya tertarik sangat lebar. Entah karna apa, mengetahui Seulgi sangat terkenal membuatnya bangga. Padahal pria itu sudah tahu dari lama jika popularitas gadis itu memang tak perlu diragukan.

"Apa kau melihatnya?"

"Tadi aku sempat melihatnya sebelum ke ruang guru, ia bersama Taehyung di taman belakang. Apa mereka sepasang kekasih? Mereka terlihat sangat serasi, bahkan tadi tanpa sadar aku sempat berhenti untuk melihat interaksi manis mereka."

Mina menghentikan senyumnya begitu sadar akan ucapannya, Jimin sama sekali tidak terlihat senang, wajahnya bahkan sarat akan kekecewaan. Oh astaga ia lupa, bukankah pria itu bilang Seulgi adalah gadisnya? Bagaimana ini?

"Maaf aku tak ber-"

"Tak apa, terima kasih."

Jimin tersenyum, ia mengerti. Setidaknya mengetahui Seulgi baik-baik saja sudah cukup untuknya. Dirinya saja yang terlalu berlebihan, mau gadis itu bersama siapapun saat ini bukankah yang terpenting saat ia berulang tahun nanti gadis itu akan menjadi miliknya? Lalu apa yang perlu ia khawatirkan sekarang? Namun tanpa sadar dalam hati ia terus memohon.

Kang Seulgi, semoga kau menepati janjimu.

-⇔-

"Jadi, kali ini apa alasanmu datang kemari Putri?"

Seulgi, gadis itu terus mengetukkan kakinya pada lantai kayu kusam yang dipijaknya. Taehyung telah pergi setelah beberapa saat lalu melakukan perdebatan kecil karna dirinya mengusir pria itu begitu saja. Ia tak bermaksud, hanya tak ingin pria itu mendengar atau merasakan kegelisahannya.

"Buku tentang perubahan Hybrid, apa kau masih memilikinya?"

Pria dengan jas putih lusuh itu tersenyum kecil, meski wajahnya tersirat akan kepura-puraannya yang mencoba mengingat.

Ia tahu, Seulgi menyembunyikannya. Gadis itu menemukan Hybrid.

Tapi ia bukanlah tokoh antagonis yang akan mengadukan hal itu pada Raja agar dirinya disanjung dan derajatnya terangkat. Ia memihak gadis itu tanpa sepengetahuannya, gadis kasar berusia ratusan tahun itu masihlah seperti remaja labil di matanya. Ia menyanginya dan ia tahu, gadis itu berusaha menentang Ayahnya.

THE HALF BLOOD VAMPIRE (THBV)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang