31.

3K 101 4
                                    

Pada tiap hembus sajak yang bertema senja, ada sesuatu yang sesak setelah kau biarkan begitu saja. Setiap hurufnya tak bermakna jika empunya tak kau gores luka. Lembayung senja selalu kembali, namun tak kutahu perihal dikau yang pergi. Entahlah. Kau tak pernah mau menetap meski aku bersedia menjadi atap. Mungkin bisa kita sebut saja transit sesaat seperti senja sore itu yang hanya lewat.


***
Cek mulmed ya

Tertanda,

Dian Nafika

DiamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang