We've Married [rate M 18+]

Start from the beginning
                                    

"Kenapa sih pagi-pagi udah bermake-up?"

"Aku hanya mau tampil cantik di depan kamu"

Yeji memerhatikan Hyunjin yang sibuk mencukur wajahnya. Sembari menyingkirkan poni basah Hyunjin yang menutupi mata Hyunjin.

"Udah cantik, ga perlu make-up" ucap Hyunjin sambil menatap wajahnya.

Yeji tersenyum kecil, ia malu menunjukkan wajahnya yang blushing pada Hyunjin.

***

"Hyunjin, sebenarnya kenapa tadi malam pulangnya sangat larut" ucap Yeji hati-hati saat mereka sarapan bersama di ruang TV itu. Yeji sebenarnya tidak ingin mengungkit masalah itu, tetapi ia sangat penasaran dan khawatir.

"Ga ada" jawab Hyunjin dingin.

"Kamu merahasiakan sesuatu dari aku"

"Kamu ga harus tau"

Yeji berusaha menghilangkan marah di hatinya. Dengan melihat wajah Hyunjin, rasa marahnya secepat itu menghilang. Ia melanjutkan sarapannya.

"Hyunjin, bagaimana jika kita tidak kuliah hari ini" Hyunjin tau kemana arah pembicaraan Yeji.

Hyunjin hanya diam, tanda bahwa ia setuju.

"Tidak perlu sampai tidak kuliah untuk itu"

Yeji tertawa malu.

"Tumben kamu semangat sekali" ucap Hyunjin

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Tumben kamu semangat sekali" ucap Hyunjin.

Yeji semakin malu dan pergi membersihkan piring sarapan mereka. Ia mencuci piring di wastafel dengan telinga dan pipinya yang memerah. Hyunjin hanya menggeleng melihat tingkah istrinya yang sangat transparan. Hyunjin lalu meninggalkan Yeji dan pergi ke ruang utama rumahnya, untuk kembali tidur.

Setelah mencuci piring Yeji melihat Hyunjin yang menggulung kembali di dalam selimut.

"Hyunjin ga takut gemuk apa? Selesai makan langsung tidur"

"Udah selesai?" tanya Hyunjin sambil membuka selimutnya.

"Eh ga tidur ya"

"Ga,"

Yeji tersenyum lalu mendekat ke Hyunjin dan duduk di tempat tidur menghadap Hyunjin.

Hyunjin yang masih berbaring mulai bergerak maju mendekati bibir Yeji, dan menciumnya sekilas, saat Hyunjin akan melepaskannya Yeji malah menahan leher Hyunjin sehingga ciuman mereka semakin panas.

Tangan Hyunjin mulai masuk ke hoodie merah Yeji, Yeji merasa tergelitik dengan sentuhan Hyunjin di perut dan dadanya. Hyunjin tersenyum menatap wajah Yeji begitu juga dengan dirinya.

Suara desahan tak tertahankan keluar dari mulut Yeji. Hyunjin benar-benar memabukkan, ciumannya sangat hangat dan manis, membuat Yeji tidak tersadar nafasnya mulai memburu karena mulai kekurangan oksigen.

"Yeji aku belum pakai pengaman" bisik Hyunjin. Hyunjin hanya takut Yeji hamil karena mereka masih kuliah.

"Let's make baby then!"

Hyunjin hanya tersenyum dan mulai membuka baju dalam Yeji, lalu melepasnya lembut. Yeji terbuai dengan sentuhan Hyunjin, jemarinya meremas rambut belakang Hyunjin lembut.

"Hyunjin.... "

"Hyunjin tolong cium" ucap Yeji terburu-buru, Hyunjin langsung meraup bibir Yeji karena Yeji mulai kehilangan kontrolnya.

Setelah itu Yeji dengan tidak sabar mengangkat kaos Hyunjin yang memperlihatkan tubuh ideal, pinggang ramping, dada bidangnya yang putih, dan abs nya yang tercetak rapi. Hyunjin langsung melanjutkan ciuman mereka semakin dalam.

Skip

Mereka melepas tautan mereka dan Yeji tersenyum menatap Hyunjin. Hyunjin juga tersenyum, senyum manis yang Yeji selalu ingin abadikan, senyum yang ia dapatkan setelah mereka selesai berhubungan. Yeji sangat menyukai senyum tulus Hyunjin padanya. Baginya yang terlalu buta dengan Hyunjin, ia menganggapnya tulus. Wajahnya yang telah memerah ia sembunyikan di balik dada Hyunjin. Yeji menempelkan hidungnya di dada Hyunjin, mencium aroma favoritnya. Hyunjin memeluk Yeji semakin erat, menempelkan bibirnya di puncak kepala Yeji dan merasakan kuatnya aroma mawar dari sampo Yeji.

Dan mereka benar-benar tidak kuliah hari itu. Tetapi tidak ada yang peduli.

Yeji terbangun, karena merasa tubuhnya sangat lengket, tanpa melihat jam, ia melihat Hyunjin yang masih terlelap nyenyak dan tangan Hyunjin yang masih menimpa badannya.

"Hyunjin, bagaimana jika kita beneran punya bayi setelah ini" ucap Yeji pelan sambil memerhatikan wajah tampan Hyunjin yang terlihat berkali-kali lipat lebih tampan dari dekat.

"Ngh.. Jam berapa sayang?" ucap Hyunjin pelan.

Yeji tidak menjawab, hanya mengelus rambut Hyunjin agar Hyunjin kembali tidur.

"Hyunjin... Jika kita beneran punya bayi aku harap kamu semakin menyayangiku"

"Hmmm... "

"Kamu dengar?"

"Iya.. Aku masih ngantuk banget sayang, tidur lagi ya" Hyunjin mengelus rambut Yeji sekali dan kembali tertidur.

Yeji tersenyum. Hyunjin selalu seperti itu akan bersikap sangat manis setelah mereka berhubungan.

"Siapa yang tadi bilang ga perlu ga kuliah untuk itu"

Yeji tersenyum kembali mengingatnya, semakin lama perilaku Hyunjin semakin manis padanya. Dan itu membuat Yeji semakin mencintai Hyunjin. Sepenuhnya, seutuhnya, dan tidak akan tergoyahkan walaupun ada badai yang biasanya datang dari Hyunjin sendiri.

"I know you love me, though you don't say it loud"

***

Our Baby [ Ryujin ❣ Hyunjin ❣ Yeji ]Where stories live. Discover now