11 - Family Ritual

775 109 3
                                    

"Maukah kau ikut dengan kami, Jeonghan hyung?" Tanya Jihoon.

Jeonghan menatap bingung ke arah Jihoon.

"Kami memiliki sebuah mansion jauh dari kota. Tak terlalu besar namun setidaknya cukup untuk kita. Itu bisa menjadi markas besar untuk Preator." Jawab Jihoon.

Jeonghan terdiam sejenak lalu menatap Jisoo.

Jisoo hanya mengangkat bahunya, menyerahkan keputusan di tangan Jeonghan.

"Kupikir akan lebih baik jika kita berdiam di satu tempat. Dengan kekuatanmu, kita bisa membuat pintu utama menghubungkan mansion dengan berbagai tempat. Kupikir baik untuk kita agar lebih dekat dan mempunyai markas sendiri. Seungkwan juga tak keberatan." Jelas Jihoon.

Apa yang dikatakan Jihoon memang benar adanya. Lebih baik mereka berdiam di satu tempat karena kini keluarga mereka sudah lengkap.

"Dan satu hal lagi, Jeonghan hyung. Ruang ritual ada di mansion."

Memang Jeonghan tak menjawab tapi dari mimik tipis Jeonghan, Jihoon mengetahui jawabannya.

"Ayo naik. Kita akan menuju mansion." Kata Seungkwan dengan senang.

Mereka semuanya akhirnya masuk ke sebuah mobil limosin berukuran sedang.

Perjalanan membutuhkan waktu tiga jam.

Mereka hanya sempat mampir di sebuah restaurant juga sebuah mini market. Tak ada yang spesial setelah itu.

Oh kecuali ketika mereka memasuki sebuah kawasan yang penuh dengan pohon rindang. Mata Jeonghan dan Jisoo benar-benar dimanjakan oleh pemandangan yang luar biasa indahnya.

Mereka lalu memasuki sebuah kawasan berpagar tinggi. Masuk melewati hamparan rumput luas dengan beberapa pohon lalu berhenti di kanopi utama.

"Jihoon, aku ingat kau mengatakan kau memiliki sebuah mansion tak terlalu besar. Lalu yang besar itu seperti apa?" Tanya Jisoo.

Seungkwan hanya bisa tertawa menanggapi, sedangkan Jihoon hanya tersenyum.

"Jihoon hyung itu rendah hati. Jadi ya seperti itu." Kata Seungkwan.

Mereka disambut oleh deretan butler dan maid yang membungkuk hormat ke arah mereka. Barang- barang yang dibawa oleh Jeonghan dan Jisoo sudah diangkut beriringan oleh para butler.

Jihoon dan Seungkwan mempimpin jalan masuk ke dalam mansion.

Saat masuk sudah terlihat sebuah ruang tamu yang di penuhi interior khas Serenityan.

"Tunggu di atas sebentar. Aku akan menyiapkan piranti teh. Seungkwan, antarkan mereka." Kata Jihoon.

"Ayayay captain!" Kata Seungkwan penuh semangat.

Ia mengenggam tangan Jeonghan dan Jisoo. Menariknya dengan semangat menuju lantai atas.

"Nanti saat semuanya sudah hadir kita pilih-pilih kamar ya." Kata Seungkwan terlihat senang.

Jeonghan hanya tersenyum tipis sedangkan Jisoo mengangguk dengan tenang.

"Ini ruangan pribadi Jihoon hyung. Tempat pertemuan-pertemuan dan sejenisnya. Ayo masuk." Kata Seungkwan.

Seorang butler membukakan pintu untuk mereka.

Terasa bahwa ruangan ini cukup hangat di tengah cuaca saat ini.

"Jadi, bagaimana cara kita memberi tahu Seokmin, Mingyu, dan Wonwoo?" Tanya Jisoo.

Seungkwan menatap Jeonghan seolah ia tahu bahwa Jeonghan mempunyai jawabannya.

A Sky Above The SkyWhere stories live. Discover now